12. TIGA KALI SEHARI

4.4K 124 2
                                    

21+ #NWR #ESCORT #FIKSI #ROMAN #DEWASA

PEREMPUAN BAYARAN = ESCORT GIRL

PEREMPUAN BAYARAN = ESCORT GIRL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FANDI

Aku memastikan Fitri sudah berangkat ke kantor bersama Reign, ia memberikan code dengan missed call. Lalu aku ke kamar sebelah. Kami beruntung bisa menyewa unit bersebelahan dengan kedua gadis kembar itu, walaupun harus menunggu sebulan sampai penyewanya pindah.

Dari Sakim yg kubayar untuk memberikan informasi, Fifi tidak punya hubungan dengan lelaki manapun selain bossnya yg menemuinya dua tiga kali seminggu di cafe. Reign bilang di kantor Fifi ada kamar tidurnya, kadang ia menginap di sana. Tapi sebulan ini, Fifi selalu meninggalkan cafe sekitar pukul sepuluh malam, dan pulang ke apartemen. Ia selalu datang sekitar pukul dua belas siang, bossnya mengunjunginya bisa siang hari itu, bisa juga sekitar pukul delapan malam, lalu mengantarnya pulang. Sakim tidak tahu aku ini anak bossnya.

"Tri, ada yg ketinggalan?" Fifi bertanya dengan suara mengantuk.

Ia sedang berbaring telentang mengenakan g string dan tank top berwarna hitam, wajahnya ditutupi dengan bantal, mungkin silau oleh sinar matahari yg masuk dari gorden yg terbuka. Karena tidak mendengar jawaban, ia menyingkirkan bantal dari kepalanya, dan kaget melihatku.

"Fandi?" Ia langsung bangkit duduk, aku duduk di ranjang.

"Bagaimana kau menemukanku?"

Aku tidak menjawab dengan kata-kata, aku mencium bibirnya, Fifi tidak menolak, bahkan balas menciumku. Selama sebulan ini sesekali Reign datang ke cafe, tapi tidak menyentuh Fifi, ia sengaja melakukannya, karena memberikan kesempatan kepadaku menikmati kebuasan Fifi, katanya.

Fifi mengerang saat aku mulai menindihnya, menyingkap tank top, meremas payudaranya dan mengulum putingnya. Ia balas menyingkap t shirt yg kukenakan dan membuangnya melewati kepalaku.

Jemariku merambah ke bawah, menggoda kelentitnya, ia menggelinjang geli dan menarik celana pendekku turun, langsung menggenggam kejantananku, aku tidak memakai celana dalam. Fitri mendorongku terbaring telentang, melepaskan g stringnya, lalu duduk di atas pahaku, memasukkanku dalam-dalam.

Diam agak lama dalam posisi itu, kami berdua sama-sama menikmati. Aku menikmati cengkeramannya, dan aku yakin ia menikmati ada yg mengisi relung tubuhnya yg hampa. Aku sedang mulai menggerakkan pinggulku ketika telponnya berdering.

Fifi berguling ke samping dan meraih gawainya, menjawab telpon itu. Tubuhnya yg telanjang menggodaku, ia berbaring miring membelakangiku, aku mendekatinya, membuka lipatan pantatnya, dan menyodok masuk.

"Fitri sudah berangkat ..... ough ....." ia menoleh saat aku mulai masuk, memberi tanda supaya tidak mengganggunya, "Kira-kira setengah jam yg lalu pak. Oooh ini, saya masih mengantuk, lutut saja terantuk lemari." Aku tertawa tanpa bersuara, mulai bergerak keluar masuk.

"Bapak mau ke sini? Ough ..... ini pak, maaf, jari saya terjepit pintu lemari es." Fitri menegurku dengan matanya, dan berusaha melepaskan dirinya. "Tidak usah pak, sebentar lagi saya ke cafe, iya sebelum jam dua belas saya pasti di sana. Ini saya mandi, sarapan, lalu berangkat." Katanya menutup telpon.

PEREMPUAN BAYARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang