15. PATRICIA II

3.1K 112 2
                                    

21+ #NWR #ESCORT #FIKSI #ROMAN #DEWASA

PEREMPUAN BAYARAN = ESCORT GIRL

PEREMPUAN BAYARAN = ESCORT GIRL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NUGI

Aku turun dari atas tubuh Patricia, berbaring di sampingnya. Ia bangun, menyuruhku tengkurap, lalu ia duduk di pinggulku, mulai memijat dari leher turun ke punggung dan seterusnya, membuat otot-ototku relax.

Aku membalikkan badan, "Kau belum orgasme," kataku.

"Tidak penting," katanya tersenyum, "Yg membayar harus dipuaskan."

"Berarti tidak salah tadi aku memilihmu, bukan anak buahmu."

"Mereka punya skill masing-masing, tiap individu punya keistimewaan." Katanya memuji anak buahnya.

"Bagaimana dengan yg dicari David tadi, siapa namanya, Fifi?"

"Oh dia memang mascot, paling laris dulu."

"Mengapa dia berhenti?"

"Pak Joy yg memintanya," aku sudah tahu ini, tapi ingin mendengar dari maminya, "Dia pro, tapi bekerja hanya untuk biaya kuliah. Pak Joy yg memintanya berhenti dan membiayai kuliahnya."

"Dimana ia sekarang?"

"Seharusnya pak Joy lebih tahu." Patricia memalingkan wajahnya dari tatapanku, dia tahu sesuatu.

"Mmmm, bapak mau sampai pagi, atau hanya sekali ini saja?" tanyanya memastikan.

"Temani aku sampai pagi," jawabku menepuk kasur di sampingku, Patricia membaringkan dirinya, memelukku.

"Kau tak ingin berhenti?" tanyaku.

"Kepalang basah." Katanya tertawa, "Aku bukan Fifi, aku tidak bisa menyimpan uang, kalau aku berhenti, sebentar saja uangku sudah habis."

"Beda dengan Fifi," aku tercekat, ia tahu sesuatu, "Fifi tidak pernah sedia pakaian banyak, selalu cikerpa, cuci kering pakai, katanya toh yg dilayaninya orang yg berbeda. Betul sih, dan mereka lebih suka memandang saat tanpa busana."

"Karena itu ia berani menghilang......" lalu ia diam, merasa keceplosan.

"Maksudmu, ia sudah tidak di Jakarta lagi?"

"Aku yakin ia bersembunyi di tempat terpencil, yg tidak terjangkau bekas-bekas pelanggannya yg rata-rata kelas atas." Katanya pelan.

"Kalau aku mau membawamu pulang, maukah kau berhenti?" tanyaku.

"Apa maksudmu?" tanyanya memandangku tak percaya.

"Kau bisa masak? Maksudku, tinggal di rumahku, mengurus rumah tangga. Mau?"

"Kebutuhanku banyak, aku suka perhiasan dan pakaian bagus, tas dan sepatu branded," katanya.

"Kalau aku bisa memenuhinya, kau mau?"

PEREMPUAN BAYARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang