Cinta tengah memikirkan semua perkataan Nasya
setelah lama Cinta berperang dengan hati dan pikirannya
memang Cinta tidak bisa menyangkal bahwa dirinya telah jatuh hati pada sosok Andra
di tengah lamunannya tiba-tiba sebuah benda pipih bergetar tertulis nama sosok laki-laki yang sangat dia sayangiAyah calling
Cinta menggeser tombol hijau sejenak menarik napasnya dalam
"Assalamualaikum Ayah" seru Cinta
"Waalaikumsalam putri ayah"
"ada apa Ayah?" tanya Cinta lembut
"gimana liburan kamu?" tanya laki-laki disebrang sana
"Alhamdulillah menyenangkan Ayah" jawab Cinta
"Ayah dengar Naufal ada disana?" tanya sang Ayah
Cinta bingung darimana Ayahnya tau soal Naufal? apa Nasya yang memberi tau Ayahnya
" dia liburan sama istrinya Ayah" lirih Cinta.Cinta tidak pernah bisa menyembunyikan apapun dari Ayahnya"Cinta, ada yang mau Ayah bicarakan" terdengar hembusan napas sang Ayah menandakan Ayahnya tengah merasakan apa yang putrinya rasakan
"bicara apa Ayah?" tanya Cinta
"bisakan putri Ayah pulang ke jakarta" tanya Ayahnya lebih tepatnya sedikit merintah
"memangnya ada apa Ayah?" tanya Cinta penasaran
"hal penting, Ayah tidak bisa bicara di telpon"
"baiklah Ayah, Cinta pulang besok"
"kalo begitu Ayah dan Bunda tunggu" tiba-tiba saja suara bundanya terdengar membuat Cinta tersenyum tak bisa di pungkiri Cinta memang merindukan kedua orang tuanya
ini memang sudah saatnya dia pulang
sudah saatnya Cinta menerima taqdir yang telah Allah tetapkan untuknya"Cinta pasti pulang" ucap Cinta
"yasudah kalo begitu Ayah tutup telponnya yah" jeda sang ayah
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"Cinta menutup telponnya dan meletakkan benda pipih tersebut di atas nakas.
Cinta menatap jam menunjukan pukul 12:15 waktu setempat, Cinta melangkahkan kakinya menuju kamar kecil, ini saatnya shalat dzuhur.
beberapa menit kemudian Cinta keluar dari kamar kecil dengan wajah basah karna air wudhu, kilauan pancaran cahaya terlihat dari wajah putih mulusnya, Cinta merampas mukenah berwana nude tak lupa menggelar sejadahnya, setelah memakai mukenah nya Cinta berniat lalu mengangkat tangannya sejajar dengan telinga.
Cinta melakukan pergerakan shalat dengan baik.setelah selesai shalat Cinta berdoa tak lupa mengucap syukur atas ni'mat yang telah Allah berikan padanya.
rasanya setelah shalat hatinya begitu tenang.Cinta melirik jam, ini saatnya makan siang.
Cinta berniat untuk menyiapkan makanan untuk makan siang bersama Nasya.Cinta membenahi mukenah dan sajadahnya, melangkahkan kakinya menuju dapur, dia memasak dengan tenang, tak lama Nasya datang menghampirinya.
"Ummmm.. harumnya masakan sahabatku ini" puji Nasya sembari mengendus hasil masakan Cinta
"Assalamualaikum" sindir Cinta
" waalaikumsalam" kekeh Nasya
Cinta mendengus, sahabatnya ini selalu melupakan salamnya.
"aku shalat dulu" ucap Nasya meninggalkan Cinta menuju kamarnya.lagi-lagi Cinta mendengus melihat tingkah sahabatnya.
setelah Cinta menata masakannya di atas meja, Cinta mendapati Nasya keluar dari kamarnya."kayak nya enak nihh" dengan santainya Nasya duduk dan memindah kan nasi ke atas piringnya.
"makan yang banyak sahabatku" ketus Cinta membuat Nasya terkekeh
"itu, sudah pastii" kekeh Nasya
"ekheekheem" dehem Cinta tak di gubris oleh Nasya.
Nasya hanya menikmati makan siangnya hari ini."enakyaaa" ketus Cinta dan
lagi-lagi Nasya tidak menggubrisnya."ngga ada yang bilang makasih gitu, makasih Cinta udah di masakin. atau, makasih Cinta masakannya enak" kesal Cinta
Nasya tertawa pelan,
"makasih, makanannya the best" ucap Nasya mengacungkan jempolny di hadapan Cinta.Cinta tersenyum simpul.
"besok aku pulang ke jakarta"
ucap Cinta tiba-tiba membuat Nasya menatap Cinta intens."kamu serius?"
"yaa, kamu bener ada saat nya kita harus menghadapi masalalu " kata Cinta membuat Nasya terharu.
"mmm.. ternyata sahabatku ini sangat dewasa" haru Nasya
"memangnya menurut kamu aku masih kayak anak kecil" sinis Cinta
Nasya tersenyum lebar lalu memeluk Cinta
"sahabat aku udah kembali seperti Cinta yang dulu, Cinta yang selalu kuat menghadapi apapun" ujar Nasya.
Cinta balas pelukan Cinta, ditengah-tengah pelukan mereka tiba-tiba Nasya melepaskan pelukannya."kalo kamu pulang aku sama siapa" sedih Nasya
Cinta terkekeh.
" ternyata kamu yang masih kayak anak kecil" Nasya melebarkan netranya, apaan sahabatnya ini, menyebbut dirinya seperti anak kecil, dia kan hanya kesepian saja."maksud aku, kalo kamu pulang kan disini sepi" dengus Nasya.
"kita kan masih bisa vidio call" ucap Nasya
" ya ampuun, kenapa aku bisa lupa, kalo aku lahir di jaman modern" Cinta tertawa mendengar perkataan Nasya.
tak luput pun Nasya pun ikut tertawa.mereka menghabiskan waktu bersama, bilang saja, ini waktu terakhir mereka.
............................
jangan luba voment nya guyss.....
folow my ig @mfitriyanii17_
add my fb Nie fietma Al-rhamadhanNie AlMalihah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum cinta (END)
General Fiction[TAHAP REVISI] Jika cintamu pergi dan bertemu cinta yg lain, percayalah Allah telah mempersiapkan jodoh yg terbaik untukmu