part 20

2.4K 121 3
                                    

malam ini tante Rista dan om Ardi akan berkunjung ke rumah Cinta.

"Andra, kita pergi dulu " kata mama Rista pada anak sulungnya.

" mohon doa restu bang" ucap Angga pada abangnya.

mau tak mau Andra menganggukan kepalanya, padahal dalam hati dia sangat malas mendoakan adiknya.

Astagfirullah ucap batin Andra.

mengapa dirinya menjadi egois, bukan kah ini pilihannya?
tapi, kenapa hatinya masih tidak bisa menerima kenyataan ini.

Andra menatap kepergian orang tua dan adiknya.
hatinya merasa sesak, seharusnya dialah yang pergi bersama orang tuanya.

...................................

Cinta menatap dirinya di depan cermin
malam ini Cinta mengenakan gamis berwarna baby fink senada dengan hijab yang menghiasi kecantikannya.

Cinta terlihat begitu anggun
tapi, baju yang di kenakannya begitu pas di tubuhnya dengan warna yang begitu ceria. tapi, tak seceria wajah nya, terlihat tatapan sendu di matanya.

"sayang, tante Rista dan keluarganya sudah datang" ucap Bunda menghampiri Cinta.

Bunda tersenyum melihat putrinya
"putri Bunda cantik sekali" kata Bunda memuji Cinta.

Cinta tersenyum simpul menanggapi pujian Bundanya.

"udah cantik, ayo" ajak Bunda Any.

Cinta menuruni tangga di ruang tamu sudah ada tante Rista dan keluarganya.

Cinta menyalami keluarga pak Mahesa, Cinta begitu gugup saat melihat Angga, Cinta yakin dialah yang akan di jodohkan dengannya.

Cinta menduduki sofa.

"sayang, kenalkan ini Angga" ucap Bunda Any pada Cinta.

Cinta mengalihkan pandangannya pada Angga.
Cinta melihat calon suaminya, memang Angga terlihat lebih muda darinya, itu sangat terlihat.

"Cinta, mungkin ayah kamu sudah menceritakan semuanya" Cinta menatap pak Mahesa, dia memang sudah tahu apa tujuan keluarga Mahesa berkunjung kerumahnya.

"kedatangan kami ingin memperkenalkan nak Cinta dengan cucu kakek, Angga." Cinta menatap Angga sedikit heran, Angga terlihat biasa saja bahkan seperti pendiam.

"dan kami dengar nak Cinta bersedia menikah dengan Angga" kata pak Mahesa.

Cinta mengangguk menanggapi perkataan pak Mahesa.

"tapi, kami tidak ingin nak Cinta menerimanya dengan keterpaksaan" ucap pak Mahesa lembut.

"apa nak Cinta bersedia menjadi bagian dari keluarga Mahesa" Cinta benar-benar bingung harus menjawab apa, ini adalah kesempatannya untuk mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menerima perjodohan ini.

tapi, saat Cinta melihat kedua orang tuanya, Cinta merasa tak tega mengecewakan mereka, karna bagaimana pun juga mereka adalah sumber kebahagiaannya.

" Cinta bersedia kek" ucap Cinta memejamkan matanya

ikhlaskan hati ini ya robb.
ucap batin Cinta.

" Alhamdulillah"

"kalau begitu kita akan kembali berkunjung untuk melamar"

degg

Cinta melebarkan netranya sedikit menghembuskan napasnya.

"sebelum lamaran, kalian bisa saling mengenal lebih dulu"

Assalamualaikum cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang