Stres

21.8K 406 7
                                    

Bobby POV
Om Muchlis bnrn tega, aku sakit LG, 2x ku dihianati, padahal aku sngt mencintainya, aku benci sama om Muchlis. Ingin ku pergi dari rmh ini, tapi ku g enak sama Tante hera, dia baik. Aku bingung, apa ku hrs bertahan dirmh ini, apa aku keluar dan cari kost yg lain. Setelah ku memikirkan semua, ku memilih ttp tinggal, biar om Muchlis tak mengira aku lemah, dan biar Tante hera g curiga. Aku cape, aku lelah, lebih baik siap2 k sklh.

Muchlis POV
Bobby marah sama AQ, ya, pantas dia marah, tapi AQ g mau kehilangan dia, aku masih mencintainya. AQ lelah, ku ambil hp ku, ku tlpn rekanku bagian personalia, kalau AQ hari ini ijin TDK msk kantor.

Indra POV
Pulang sekolah, ku ke kantor papa, tapi papa LG keluar, ku ke ruangannya om Muchlis, tp tak ada siapa2 disana, ku tanya org kantor katax om Muchlis ijin sakit, jadi ku hrs menjenguknya. Ku g tau dmn rmhx. Ku cb menelponx tp tak dijawab, knp sih om ini. Ku g kehabisan akal, ku tanya PD bagian HRD, pasti tau. Dan bnr saja ku mndptkn alamatx. Ku panggil taxi utk mengantarku k rmh om Muchlis. Sesampainya disana ku ketok pintunya, lalu dibuka.

Muchlis POV
Siapa sih yg ketok pintu, masak ada tamu, dg mls ku berjalan dan membuka pintu, tapi setelah ku buka, betapa terkejutnya aku siapa yg datang.
"Indra..." Dia tersenyum
"Ngapain disini"cecarku
"Eh om ada tamu g disuruh masuk"
"Silahkan msk ndra"
"Gitu donk... "
"Ada apa ndra?"
"Tadi ku k kantor, katax om sakit, y ku kesini mau jnguk... Emang kagak boleh nih?"
"Boleh... Tapi km tau rmh om drmn?"
"Gak penting drmn om... Yg penting ku kesini ketemu sama om"
"Tapi lain kali jgn disini ndra, untung istri om keluar"
"Abisnya di telpon ga diangkat, nyebelin"bibirnya manyun.
"Sorry tadi tidur"
Dia berdiri... Membuka bajunya,
"Ngapain kamu ndra"
"SDH diam om "
Lagi lagi kontolku ngaceng, sialan Indra.
Dia naik ke pangkuanku, lalu melumat bibirku. Indra sangat lihai menaikkan libidoku.

Indra POV
Kami saling melumat, dan saling berpagut, ku tak sabar, ingin dimasukin rudal gedenya, aku buka celananya, dan ku masukkan k anisku.
"Aaaarggghhh... Ommmsss..."
"Ndra....hhh... Aaah"
Ku naik turunkan pantatku, kami mendesah, berkeringat, saling melumat setelah 20 menit, ku lihat pemuda yg waktu itu membuka pintu, ku pura2 g melihatnya, dia diam, terkejut tak bergeming dg apa yg SDH dia lihat. Aku terus menggoyang pantatku.
"Ohhh ommmm"
"Aahhh ohhh yeahhh"desah om Muchlis
"Enak om"
"Banget..hhhh"
"Sempit g om"
"Sempit ndra...."
"Om suka....ahhhh"
"Banget... Uhhhhj" anak itu menangis, to dia diam.
"Terus ndra"
"Terus... Apa... Ahhh..om?"
"Goyang... Uhhjj"
"I love u om...."
"Aaahhhhh.... Love u too... Ohhhh... Ndraaaahhh"
Kami saling melumat, dan....
"Ndraaaahhh.... Om.... Om.... Ham.... Pir... Ahhhh....."
Crotttttt dia klimaks dan banyak... Mksh om syg... Kami saling berpagut,
"Assalamualaikum...."ank itu mengucap slm. Om Muchlis kaget, ank itu lari k dalam, om Muchlis mau mengejar.. tapi ku tahan dia.
Ku berbisik.
"Mau kmn om... Dia cm ponakan om... Aku pacar om." Ku pakai seragamku, dan ku pulang dg perasaan bahagia.

CeritaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang