Tekad Yang Bulat

8K 377 55
                                    

Wisnu masih memohon maaf pada Bobby, agar masih bisa hidup bersama.

"Sayang... Maafin mas, mas janji, mas tidak akan mengulangi lagi." Isak Wisnu.

"Sudahlah mas.. lebih baik mas pergi dari sini, biarkan aku dan anak-anak, mas lebih baik sama sekretaris mas itu, oh iya... Mulai besok aku yang akan ambil alih pimpinan, mas tidak usah datang ke kantor lagi."

"Sayang.... Maafin mas"

Sambil mengemasi barang-barang Wisnu, Bobby menangis.

"Silahkan pergi mas... Dan bawa ini semua... Sudah cukup aku kecewa oleh kamu dan mas Muchlis."

Dengan berat hati, Wisnu pergi meninggalkan Bobby, dan rumah serta anak-anak mereka. Wisnu tak percaya, begitu cepat dia merasakan bahagia bersama Bobby. Begitu bodohnya dia menerima ajakan Andrew untuk berselingkuh dibelakang Bobby. Padahal, Bobby adalah orang yang paling dicintainya. Wisnu, pergi menjauh dari hidup Bobby dan bahkan menjauh dari Andrew. Wisnu menyendiri disebuah apartemen diluar kota, dia menyesali perbuatannya, dia sungguh ingin bertobat. Karena kebodohannya, dalam waktu singkat dia kehilangan keluarganya, dan usahanya.

Keesokan harinya, Bobby seperti biasa menyibukkan diri, memandikan anak-anaknya.

"Pi.... Mana papa kok gak keliatan?"
"Papa kerja diluar kota sayang, buat beli susu dan buat rumah baru untuk kalian."
"Holeeeeee" jawab mereka bersamaan.

Setelah selesai menyiapkan semua kebutuhan anaknya, dan mengantar hingga ke bis sekolah mereka. Bobby, bergegas untuk masuk kantor. Sesampainya dikantor, semua karyawan senang melihat Bobby kembali masuk kantor.

"Perhatian semua, mulai hari ini, pimpinan. Saya ambil alih, karena pak Wisnu lagi keluar kota untuk waktu yang lama."

"Siap pak" jawab mereka bersamaan.

"Baik... Terimakasih untuk kerjasama nya"

Dan Bobby memasuki ruang kerja yang kemarin masih ditempati oleh Wisnu. Perasaan marah, sedih, kecewa jadi satu. Tak terasa Bobby menitikkan air mata.

"Hai saya........." Andrew nyelonong masuk dan kaget melihat Bobby duduk di kursi Wisnu.

"Ppppppak... Booooooo.. by.."

"Iya kenapa?"

"Pak Wisnu kemana?"

"Ini dibaca dulu .." Bobby menyerahkan surat ke Andrew.

"Saya dipecat pak? Kenapa?" Suara Andrew bergetar menahan tangis."

"Kenapa kamu saya pecat? Yang pertama saya pimpinan di perusahaan ini sekarang, kedua kamu sudah menghancurkan keluarga saya, ketiga Wisnu sudah saya usir, silahkan kamu keluar, cari si wisnu"

Andrew keluar dengan kecewa, dan marah.

"Kalau mas Wisnu diusir, buat apa aku memacari dia lagi, mending cari yang tajir..." Batin Andrew.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Kita tunggu saja ya... Vote 200 langsung update


CeritaKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang