12;

10.4K 331 3
                                    

Parkiran hampir penuh pagi ini. Hanya butuh beberapa kendaraan lagi untuk membuatnya penuh.

Aquilla cs baru saja meninggalkan parkiran itu dengan bersendau gurau. Hingga mata Aquilla menangkap sosok yang menatapnya sedari tadi.

"Ngapain lu disini?" Tanya Aquilla sinis ketika sosok itu menghampirinya dan teman-temannya.

"See? Gue murid baru." Suara bariton itu benar-benar membuat Aquilla muak.

"Gak peduli." Ucap Aquilla acuh. "Yuk girls," lanjutnya.

"Gue mau ngomong sama lu," Matthew menahan tangan Aquilla.

"Gak mau."

"Penting Quil."

"Kalau gue bilang gak mau ya gak mau. Jangan maksa dong." Aquilla mulai emosi dengan tingkah Matthew.

"Ayo Quil!!" Matthew menarik tangannya tapi langsung ditepis kasar oleh Aquilla.

"Eh lu jangan cari masalah deh disini." Sahut Orlin karna risih dengan tingkah Matthew.

"Lu jangan ikut campur ya!" Matthew berusaha mengancam Orlin.

"Eh anak baru kok lu nyolot banget sih? Lu siapa disini?" Timpal Anna yang juga risih dengan Matthew.

"Ayo girls pergi. Gak guna disini." Sambung Aquilla sebelum para sabahat kena imbas karna berurusan dengan Matthew.

"Dia siapa sih Quil?"

"Mantan gue."

"Gila!! Lu pernah punya mantan bule kayak gitu?" Zanna berucap kaget.

"Gak guna kalo bule ganteng tapi otak kosong." Adara berkomentar pedas

"Bener banget." Ucap Aquilla membenarkan.

"Kok lu bisa jadian sama dia?" Tanya Anna karna dia penasaran.

"Temen SMP gue dulunya." Jawab Aquilla membuat para sahabatnya mengangguk paham.

"Terus kalo bisa putus?" Kini Orlin yang bertanya.

Aquilla menghela nafas panjang sebelum mulai bercerita. "Gue diselingkuhin waktu awal masuk SMA. Dia ngilang selama ini karna dikirim bokapnya di luar negeri, rumah neneknya. Dan dia baru muncul dihidup gue kemarin." Aquilla menyudahi ceritanya juga dengan menghela nafas panjang.

"Lu masih suka sama dia?"

"Enggaklah. Hati gue udah buat Albert sepenuhnya."

"Syukur deh. Gue juga gak rela kalo lu balik lagi sama si bule itu."

"Enggaklah. Tenang aja."

***

"Selamat pagi anak-anak," sapa bu Beta di depan kelas XII IPS 6.

"Selamat pagi bu,"

"Hari ini kalian kedatangan murid baru. Matt silahkan masuk." Ucapan bu Beta kali ini membuat Aquilla, Orlin, dan Zanna membulatkan matanya. "Perkenalkan dirimu." Perintah bu Beta pada Matthew.

"Kenalin nama gue Matthew Hernandez. Kalian bisa panggil gue Matt atau Matthew." Ucap Matthew memperkenalkan dirinya.

"Silahkan Matt duduk disamping Zanna." Perintah bu Beta lagi.

"Apa?!!" Teriak Aquilla membuatnya menjadi pusat perhatian.

"Aquilla ada yang salah?" Tanya bu Beta.

"Kenapa harus dia sih bu yang masuk kelas ini?"

"Emang kenapa?"

"Enek aja liat muak bule gila ini!!" Aquilla menunjuk Matthew dengan telunjuknya.

"Aquilla jaga ucapan kamu!!"

"Tapi bu-"

"Gak ada tapi-tapian. Matt duduk dan kamu Aquilla. Kalau masih buat masalah lagi ibu gak akan segan-segan telfon orang tua kamu. Kamu pikir ibu gak tau kalau kamu dan teman-temanmu itu yang ngunci Salsa di kamar mandi. Udah nilai buruk. Sifat buruk. Kalau begini terus kalian gak akan bisa lulus." Ancam bu Beta yang tidak digubris oleh Aquilla, Orlin, dan Zanna.

"Nenek sihir itu gak capek apa ngomel terus?" Ucap Aquilla membuar Orlin dan Zanna menatapnya.

"Kalo bukan guru udah gue jambak tuh konde." Orlin juga ikut menimpali.

"Kalian jangan ngomong gitu nanti bu Beta denger." Zanna memcoba memperingati kedua temannya.

"Zanna kok lu jadi penakut gini sih?"

"Iya nih,"

"AQUILLA, ORLIN, ZANNA!!!" Bentak bu Beta membuat tiga nama yang disebut itu terlonjak kaget. "KELUAR DARI KELAS INI SEKARANG!!" Bentaknya kemudian.

Mereka bertigapun segera keluar kelas dengan menunjukkan kepalanya. Entah itu menyesal atau pura-pura menyesal.

"Udara bebas emang paling nikmat," ucap Aquilla ketika sudah keluar dari kelas yang baginya neraka itu.

"Ngantuk. UKS yuk?"

"Yuk!!"

***

"Gue denger si Matthew murid baru di kelas lu ya Quil?" Tanya Arion membuka suara.

"Iya. Kenapa emang?" Tanya balik Aquilla.

"Lu gapapa?"

"Gak usah khawatirin gue Yon. Gue tau apa yang harus gue lakuin." Ucap Aquilla sambil memakan baksonya.

"Tap-"

"Udah lah Yon. Biarin Aquilla nyelesain masalahnya sendiri. Baru kalo dia butuh bantuan kita bantuin." Raffa memotong ucapan Arion.

"Iya deh."

"Abang Raffa pengertian deh," ucap Aquilla dengan cengiran khasnya.

"Bisa aja lu kutu beruang," Anna menimpali.

"Kata bu Beta nanti pulang sekolah ada rapat OSIS. Bahas event buat HUT SMA," ucap Albert setelah hening beberapa saat.

"Oke."

"Aquilla nanti kerumah gue ya?" Ajak Anna.

"Kenapa emang?" Tanya Aquilla karna penasaran.

"Biasa. Yang lain juga ada kok." Jawaban Anna membuat Aquilla mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Oke. Nanti gue jemput lu pada ya?"

"Sipp."






TBC.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih bang Arion yang katanya sayang sama Aquilla dan Anna yang care abis sama mbak Aquilla 😍😍😍Couple nomor satu nih😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih bang Arion yang katanya sayang sama Aquilla dan Anna yang care abis sama mbak Aquilla 😍😍😍
Couple nomor satu nih😂😂


IG: @dwaprll_

[TMS #1] AQUILLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang