19;

9.1K 334 22
                                    

"Anna!! Adara!! Sini buruan,"

"Tumben gak satu meja ama Ayang Albert lu." Aquilla cemberut mendengan ucapan Anna.

"Udah move on kali haha," ucap Adara dengan kekehannya.

"Si Orlin gak mau satu meja sama gengnya Ayang Albert," adu Aquilla sambil cemberut.

"Kenapa dah?"

"Ya gapapa. Bosen aja liat wajah Albert mulu," ucap Orlin yang masih terdengar oleh meja Albert cs. Pasalnya meja mereka bersampingan.

"Gue denger." Sahut Albert dingin.

"Terus lu mau apa?" Sahut Orlin tak kalah dingin.

"Udah-udah. Aku gak bosen kok liat wajahnya Ayang Albert hehe," ucap Aquilla dengan cengiran khasnya sambil menghadap meja Albert cs.

"Bisa ae lu tong!"

"Noh si bule mau lu kemana-in?" Kini Gavin ikut menimpali.

"Maksud lu Matt?"

"Iyalah. Siapa lagi?" Gavin balik bertanya.

"Asal lu tau gue gak ada hubungan ya sama si Matt," jelas Aquilla.

"Kok jalan berdua di mall?"

Skakmat.
Aquilla bungkam. Membuat Gavin tersenyum miring.

"Ngapain diem? Gak bisa alesan?" Tanya Gavin dengan tersenyum remeh.

"Itu-"

Belum sempat menjawab pertanyaan Gavin. Sesuatu bergetar di saku rok. Membuat Aquilla mengalihkan perhatiannya pada benda persegi panjang itu.

"Siapa?"

"Gak tau gue,"

"Angkat aja siapa tau penting."

Aquilla pun mengangkat panggilan dengan nomor yang tidak ia ketahui.

"Hallo?"

"..."

"Iya saya sendiri. Ini siapa ya?"

"..."

"Oh ada apa tante?"

"..."

"Iya Matt kenapa tante?"

"..."

"APA?!!!!"

Aquilla syok. Dunianya seolah-olah kembali berputar. Kenangan bersama Matthew berputar bagai kaset film yang rusak. Kakinya lemas. Bahkan tak kuat hanya untuk menopang berat tubuhnya sendiri. Untung saja gadis itu duduk jadi ia tidak akan jatuh.

"Kenapa Quil?"

"Ada apa?"

"Matt kenapa?"

"Quil jawab!!"

Tanpa menjawab pertanyaan dari teman-temannya Aquilla segera beranjak dari tempat itu. Membuat yang lain menatapnya bingung.

"Lu mau kemana? Di luar ujan!!" Bentak Anna dengan mencekal pergelangan tangan Aquilla.

"Gue mau pergi tolong jangan halangin gue!!" Aquilla balik membentak Anna.

"Kalian tuh sebenernya kenapa?!! Ngomong baik-baik bisa kan?!!" Orlin membentak kedua sahabatnya itu.

"Matthew bunuh diri!! Puas lu semua?!!!" Bentak Aquilla membuat teman-temannya bungkam. Tak terkecuali Albert cs.

"Bercandaan lu gak lucu anjing,"

"Terserah!! Gue mau pergi jangan halangin gue lagi,"

Aquilla segera berlari menerobos hujan. Tak peduli jika ia akan basah kuyup saat tiba di rumah sakit.

[TMS #1] AQUILLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang