00

1.9K 47 1
                                    

written by Amoorasea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

written by Amoorasea

18 +

⚠️ Marriage life, age gap, mentally unstable, harsh word, campus life ⚠️

♪♪♪

Bagaimana jadinya seseorang yang sudah kamu percaya selama dua tahun lebih dan selalu act of service serta love bombing  yang selama ini kamu cari itu malah menjadi orang paling sialan dalam hidupmu? 

Mata Aelyn melebar dengan sempurna melihat orang dihadapannya. Tangannya meremas gelas berisikan air soda dengan irisan lemon. Kakinya bergetar dan dirinya nampak seperti orang tolol saat ini, bagaimana tidak? Dirinya baru saja confess kepada Juan yang notabennya adalah kakak tingkatnya yang kini sangat akrab dengannya. 

Senyuman yang tidak dapat diartikan dari Juan itu membuat Aelyn gelisah sendiri, secara tiba-tiba lelaki itu berdiri dan mengatakan kata-kata yang menusuk hingga ke jantung rasanya. "Maaf sebenarnya saya tidak bermaksud membuatmu berharap sama saya, kamu tahu sendirikan saya hanya memanfaatkanmu untuk membantu menyelesaikan tugas. pastinya kamu paham kan" Juan menghela nafas kemudian memakai tasnya, "Saya pikir kamu mau ngomong apa ternyata hal paling tidak penting buat saya. Ya sudah saya duluan" ucap lelaki itu pergi begitu saja.

Sial, rasanya hari itu adalah kesialan paling memalukan bagi Aelyn. Mengingat posisinya saat ini mereka ada di cafe depan kampusnya. 

Mungkin masih terkejut dengan perkataan Juan barusan membuat Aelyn hanya diam tanpa ada respon setelahnya. Bertepatan dengan itu ponselnya terus menerus berbunyi dan berhasil membuyarkannya dari lamunan bodoh itu. 

Aelyn kembali duduk, membuka ponsel dan gila. Matanya kali ini benar-benar seperti akan keluar dari tempatnya, wajahnya yang terlihat jelas dalam sebuah video yang berdurasi sekitar satu menit itu memperlihatkan ketololan dirinya barusan. Hanya dalam setengah jam namanya sudah menjadi tranding topik di diakun basenya Neo Art dan juga akun official Neo University. 

Ponsel Aelyn berdering, nama dosen pembimbingnya tertera disana. Jantung Aelyn bahkan berpacu dua kali lebih cepat dari biasanya. Dia mengangkat panggilan tersebut dan memutuskan untuk pergi ke ruang kelas umum di kampusnya. 

Selama kakinya melangkah menuju gedung seni seluruh mata menatapnya dengan berbagai macam tatapan, ada yang merendahkan, menghina, miris dan juga iba. Dan sungguh tatapan seperti itu membuat Aelyn tidak nyaman. Langkahnya terhenti didepan seorang perempuan dengan rambut terurai sebahu. 

"Oh ini anak yang katanya berprestasi tapi malah jadi bulol? Kasihan gak sih?" dia tau betul itu siapa yang ngomong. Nayla teman yang dulunya sangat Aelyn percaya tapi menjadi orang paling ingin dia hindari. 

Tanpa mau menggubris ucapan Nayla, dia langsung pergi masuk keruang kelas umum. Aelyn menghentikan langkah melihat ada siapa saja diruangan tersebut. Selain dosen pembimbingnya ada Winter dan juga dosen-dosen lainnya termasuk ketu jurusan dan kepala prodinya. Jatung Aelyn benar-benar tidak aman kali ini. Dia pun dipersilahkan untuk duduk di samping Winter.

"Elora, kamu tahu kan alasan kami memanggil kamu?" Aelyn menggeleng kemudian menunduk malu. 

"Saya selaku pembimbing kamu, membutuhkan kepastian. Bagaimana tindakan kamu selanjutnya atas masalah keberangkatan kamu untuk melanjutkan satu tahun studi kamu di New York?" Aelyn mengangkat kepalanya dia pikir akan membahas hal yang lagi viral saat in.

"S-saya memutuskan untuk pergi pak."

"Okay bagus. Lebih cepat lebih baik, sebelum skandal kamu ini semakin membesar dan menjadi contoh yang tidak baik untuk adik tingkatmu" video yang tidak ingin Aelyn lihat lagi kembali di putar pada ipad milik dosen pembimbingnya. 

"Saya harap kamu bisa menangani masalah ini sebelum keberagkatan kamu, dan Winter saya harap kamu bisa membatu temanmu ini" 

Helaan nafas panjang yang begitu berat dia hembuskan, matanya menatap pantulan dirinya yang kini berdiri didepan cermin dengan keadaan yang baru. Berharap bisa melewati hari yang panjang ini dengan lebih mudah, ingatan akan kejadian bulan lalu masih terus menganggunya. 

"Walaupun ingatan gila ini masih terus menggangguku, setidaknya hidup harus berjalan terus kan?" ucapnya dan berjalan keluar apartemen untuk menaiki lift bersamaan dengan seorang lelaki berwajah blasteran korea western. Dia hanya tersenyum pada lelaki berwajah masam itu. 

Dih pagi-pagi udah cemberut aja, jangan sampai ketemu orang kaya begitu lagi deh!

♪♪♪

♪♪♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♪ TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA ♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♪ TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA 

♪ FYI CERITA INI SEBENARNYA CERITA LAMA YANG DI REMAKE DENGAN PEMBAWAAN YANG BERBEDA DAN LEBIH RINGAN SEMOGA SUKA! 

SerenityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang