22 drunk

597 61 3
                                    


Pukul 09:00 PM, Jackson menuruni anak tangga terburu-buru dengan pakaian informalnya, di tangannya ia menggenggam kunci mobil. Sang adik yang tengah menikmati camilannya sambil menonton televisi segera melirik, menyadari atensi kakaknya. "Mau kemana?"

Tanpa menjawab pertanyaan adiknya, Jackson berangsur menuju pintu dan secepat kilat keluar rumah. Jennie yang masih penasaran segera mengikuti kakaknya, dengan slipper yang terburu-buru ia pakai, segera mengikuti kakaknya.

"Mas mau kemana?"

"Club malam"

"Mau apa?" Jennie heran mengapa ia bisa bertanya mau apa, "maksudku, kau mau minum-minum? Iya kan?"

Jackson rasa ia tak perlu mengiyakan kalau adiknya sudah paham akan apa yang akan ia lakukan disana. Menghilangkan semua penatnya disana, atau setidaknya melupakan sejenak beban di pundaknya. Jackson butuh alkohol untuk membuatnya lupa diri, lupa akan permasalahan, atau lebih spesifiknya ia ingin melupakan sejenak fakta bahwa Angela akan menikah dengan Brian.

"Jangan bilang kau akan mabuk, lalu- ah tidak, membawa kendaraan pulang" Jennifer menggeleng membayangkannya. Dengan gesit ia menahan tangan kakaknya yang hendak membuka pintu mobil "Mas, bersikaplah dewasa, apa kau akan bertingkah bodoh hanya untuk seseorang perempuan?"

Jackson menepis lembut tangan adiknya, "aku tahu apa yang aku lakukan"

Setelah pintu mobil tertutup, kecemasan Jennifer kian bertambah.

*

Sepanjang perjalanan Jackson tak henti memijit keningnya, raut wajahnya di spion terlihat jelas bahwa ia sedang berpikir keras. "Angela, dimana janjimu yang akan menungguku?"

Lelaki itu menambah kecepatan laju kendaraan yang dibawahnya, sesekali melihat kanan kiri, ramai dan terang lampu-lampu, sesekali aroma street food tercium inderanya.

Mobil yang Jackson bawa melambat saat hendak berbelok ke satu arah, namun di sisi kiri, tepat di stand penjual kue cubit, Jackson melihat seseorang yang tidak asing tengah berada disana.

"Mona?" kenal betul dengan posturnya, tidak salah lagi itu dia.

Jackson menggerakkan kakinya menuju perempuan itu, yang dihampiri kaget karena Jackson muncul tiba-tiba seperti makhluk supranatural. "Pak Jackson?" ucapnya pelan, kala itu Mona sedang menggigit kue ditangannya.

Jackson melayangkan senyum samarnya.

*

"Kau yakin menghancurkan hati perempuan yang kau cintai demi temanmu? Aku tahu Mona memerlukan bantuanmu, tapi tidak sampai merusak semuanya" ucap Bambam saat mengetahui bahwa Jennifer dibuat menangis oleh Jaebum.

Jaebum terdiam, tak ada yang bisa ia jadikan pembelaan. Ia memang salah dalam hal ini, salahkan saja Bam karena hanya akan mengiyakan.

"Jennifer itu yang kulihat seperti masa depanmu. Kalian bukan anak muda lagi, pacaran sudah kelewat jaman, kau mau serius dengannya kan?" satu alis Bambam terangkat, ia yakin jawaban Jaebum adalah iya.

"Ini tidak akan lama"

"Sampai? Bahkan tidak pasti, kau harus segera menyelesaikan ini. Mona memerlukan bantuanmu tapi kau tidak bisa membiarkan Jennifer diambil orang lain. C'mon man, ambil tindakan tegasmu" menepuk pundak Jaebum pelan-pelan.

*

"Pak, sebaiknya sudahi saja minumnya, ini sudah malam" Mona mengecek jam tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 10:13 PM. Keduanya duduk berhadapan di kedai beer, di pinggir jalan.

"Ini tidak banyak Mona, lagipula hiks" dan Jackson cegukan, dengan raut wajah sendu, ia mengangkat gelas beernya, "ini hanya beer"

"Hanya beer? Tetap saja Pak" Mona menatap dalam lelaki didepannya. Jika Jackson sakit karena ditinggal menikah, bisakah Mona menghiburnya?

"Istirahat Pak.."

"Besok hari libur, Mona. Aku bisa istirahat besok"

Tanpa aba-aba, detik itu juga Jackson berdiri, meneguk cepat beernya hingga tetes terakhir. "Aa...hh" lelaki itu duduk kembali dengan dagu terangkat, matanya beberapa kali hampir terpejam.

Mona menatap khawatir lelaki didepannya, ia menarik tisu kemudian menyeka sudut bibir Jackson. "Sebaiknya pulang, Pak. Aku akan menelfon Jennifer" mengeluarkan hpnya dari saku celana, mengklik kontak adik dari Jackson Wang itu.

"Halo? Iya Jen? Pak Jackson mabuk, bisakah sopirmu menjemputnya?"


tbc

unknown 🍫 got7 jacksonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang