26 remember you

656 59 5
                                    


Jackson memutari area pusat perbelanjaan yang paling dekat dengan rumahnya ini sejak 1 jam yang lalu, tangannya sudah menjinjing banyak paper bag kiri kanan. Jika di kantor ia merupakan seorang yang disegani, lain halnya ketika akhir pekan dan menemani adiknya berbelanja seperti ini.

"Sudah cukup?" tanya Jackson, yang ditanya tidak begitu fokus, matanya terlalu asyik memperhatikan berbagai stuff didalam store bertuliskan Saint Laurent di pintu kacanya.

"I-iya? sebentar" ucap adiknya lalu, dan ia terhitung sudah mengucapkan kata 'sebentar' sebanyak 7 kali.

"Kalau begitu kutinggal disini, telfon saja nanti" Jackson menyerah, akhirnya ia segera meninggalkan adiknya bersama obsesi belanjanya yang masih menggebu.

*

Duduk termenung di sebuah meja dengan menu burger king didepannya, Jackson menikmati coke nya terlebih dahulu. Sebuah store perlengkapan bayi tak jauh darinya membuat senyum tipis muncul di bibir merahnya.

"How cute" gumamnya pelan, matanya belum beranjak dari tempat itu. Pakaian serba kecil, kereta dorong, warna warna pastel dan lainnya membuat hati Jackson merasakan sesuatu perasaan yang seringkali datang namun masih belum bisa ia jelaskan. Membayangkan sesosok malaikat kecil yang merengek memintanya untuk membelikan sesuatu, lalu benda-benda kecil itu ia pakaian kepada malaikat kecil tadi. Apa ini? Apa Jackson sudah ingin menjadi seorang Ayah?

Kepalanya menunduk, calon saja belum punya, perempuan yang ia harapkan baru saja menikah. Sekarang Jackson semakin ingin mundur saja ketika membahas hal yang satu ini.

Kembali pada menu di mejanya, Jackson mulai menghabiskan makanannya lambat, ternyata makan sendiri memang tidak begitu menyenangkan.

Tangannya bergerak mengklik ikon hijau tua bergambar gagang telfon, whatsapp. Sebuah nama yang terakhir ia chat membuat matanya sedikit berbinar, Monalisa.

 Sebuah nama yang terakhir ia chat membuat matanya sedikit berbinar, Monalisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hati Jackson terusik sedari kemarin saat kalimat bahwa bayi itu bukan anak Jaebum terucap dari bibir Mona. Raut wajah yang terlihat panik lalu pergi meninggalkan Jackson begitu saja membuat lelaki itu semakin bertanya-tanya apa yang terjadi.

Kalimat "apa maksudmu" , "bisa jelaskan lebih" dan "tolong jelaskan, Mona" sudah Jackson kirim ke wa Mona, tapi jawaban yang ia dapat hanyalah maaf dan permintaan perempuan itu untuk tidak memperpanjang, apa-apaan ini.

Jika itu bukan anak Jaebum, lalu siapa? Jackson sadar betul ia telah melakukannya pada Mona, dan yang ia harapkan Mona untuk menjelaskan semuanya agar ia bisa tenang. Kemana saja ia selama ini membiarkan bayi itu tanpa sosok Ayahnya, Jackson akan sangat berdosa memikirkannya lagi dan lagi.

Getaran di hpnya membuat Jackson hampir saja meloncat dan kehilangan wibawanya, dia berharap Mona yang membuat notifikasi hpnya menyala, namun ternyata Jennie mengajaknya pulang.

'Sebentar' balas Jackson singkat.

Kakinya melangkah meninggalkan restaurant junkfood tersebut, namun kembali terhenti ketika tubuhnya berdiri didepan baby store yang ia lihat tadi. Tempat itu begitu menarik perhatiannya hingga tanpa sadar Jackson memasuki tempat itu.

*

"Lama sekali, jadi kau sudah mengisi perutmu tanpa mengajakku?" adiknya protes, bukan Jennifer Wang jika tidak banyak protes untuk hal-hal kecil sekalipun.

"Kau lama, aku kelaparan menunggumu memilih semua model kesukaanmu, bisa sampai petang" jawab Jackson santai.

Jennie sudah tidak peduli, perut laparnya terbayar dengan rasa puas atas semua benda favoritnya yang sudah ia beli dan siap dibawa pulang. "Yasudah tak apa, mm apa itu?" mata Jennie memicing menangkap sebuah paper bag di tangan kanan Jackson. Kemudian logo dan tulisan disana membuat Jennie menyunggingkan senyum.

"Ow, untuk siapa itu?"

Jackson mengangkat kedua alisnya, "Monalisa, aku tiba-tiba mengingatnya saat melihat perlengkapan bayi disana"

Jennie kira tak akan ada yang membuatnya lebih senang dari berbelanja puas barusan, namun kalimat kakaknya ternyata melakukannya.

"Kau tahu, aku sangat senang sekali. Cepat berikan ya, aku bisa pulang sendiri, cepat temui Mona"

Jackson menautkan kedua alisnya, ada apa dengan adiknya ini, dengan keinginannya yang selalu mendekatkan ia dan Mona.

"Diam, aku akan mengantarmu"


tbc

unknown 🍫 got7 jacksonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang