12 the feeling

575 57 2
                                    

Mona sedang memakan salad, sungguh jangan ada yang mengganggunya karena ia sedang dalam mood yang baik. Sampai sebuah panggila tertera di ponselnya.

"Halo?" sapa Mona.

"Kuharap kau datang ke studio, kau harus melakukan photoshoot bersama kakakku. Tidak ada penolakan, ini perintah dari kakakku" ucap seseorang di seberang sana, Jennie Wang.

"Tunggu, kenapa aku? Jennie?" dan Jennie mengakhiri panggilan. Yang dilakukan gadis itu selanjutnya adalah share loc.

Mona menegang ditempatnya, jantungnya berdegup kencang. Kenapa tiba-tiba?

**

Perempuan itu sudah sampai didalam studio, sialnya pria itulah yang pertama kali menyambutnya. Pria dengan rambut kecoklatan dengan mata besarnya itu menghampiri Mona lalu menanyakan untuk apa keberadaannya disini.

Tak lama berselang, sosok gadis cantik menghampiri keduanya. Angela tersenyum ramah, bahkan mengeluarkan suara kecilnya untuk menyapa.

Jadi apa maksudnya ini semua?

"Mona?" sapanya lembut, tangannya ia letakkan refleks di bahu Mona.

Mona tersenyum, "sedang apa disini?"

"Aku akan melakukan photoshoot bersama Pak Jackson, senang sekali kau bisa menyaksikan secara langsung" senyum merekah di bibir perempuan itu.

Mona bergeming, haruskah selalu ada perempuan ini diantara dirinya dan Pak Jackson.

"Ehm.. kupikir.." Mona menjeda kalimatnya.

Jackson menengahi keduanya "aku akan melakukan photoshoot bersama kalian berdua, pertama dengan Angela, lalu bersamamu" sorot mata teduh ia layangkan kepada Mona, mengirimkan berpuluh-puluh kupu-kupu di perut perempuan itu. "kau bisa istirahat sambil menunggu, Mona" senyum itu membuat Mona mengangguk refleks.

Bisakah berhenti, Pak. Aku tak ingin mendapatkan harapan apapun.

Bisik batin Mona.

Shooting dimulai, tangan kekar Jackson yang melingkat di pinggang perempuan blasteran itu mencuri fokus Mona. Sebuah rasa tidak rela melihat pemandangan didepannya.

Mona mengambil ponsel, menyibukkan dirinya dengan benda pipih tersebut. Bermain game among us sambil menunggu giliran.

Adegan selanjutnya ternyata lebih membuat Mona tak nyaman, saat Jackson meletakkan bibir lembutnya di kening Angela. Rupanya bermain game tak membuatnya mengalihkan fokus dari mereka.

"Good job" ucap si fotografer mengacungkan ibujarinya ke arah Jackson dan Angela.

Perempuan cantik itu mengambil coatnya "aku terburu-buru, sampai jumpa" memeluk sejenak badan kekar Jackson. "Beritahu aku ketika majalahnya terbit, ok?" menepuk pelan pundak Jackson yang dibalas anggukan samar dan senyum menawan seorang Jackson Wang "tentu, Nona" godanya.

Angela mengundurkan diri dari para kru tak terkecuali Mona.

"Tentu saja penerbit yang akan memberitahumu" gumam Jackson pelan, seolah ia baru saja bertemu bidadari. Cantiknya bukan main, batin Jackson.

"Pak?" pelan Mona menyapa.

Kedua alis Jackson terangkat, menandakan ia siap mendengarkan.

"Apa benar kita akan melakukan photoshoot? Untuk apa? Kau bahkan tidak memberitahuku terlebih dahulu"

Jackson menelan salivanya pelan, bagaimana jakunnya terlihat naik turun, sexy.

"Begini, sebenarnya aku tidak ada ada jadwal photoshoot bersamamu" berkata jujur sepertinya lebih baik, pikir Jackson. Lagipula akan terjadi kesalahpahaman jika ia tidak diberitahu, bagaimana Jackson tidak memberitahunya dari awal, bagaimana agar perempuan itu tidak berekspektasi tinggi karena di hari-hari berikutnya, foto Jackson bersama Angela akan terbit di sebuah majalah sedangkan fotonya bersama Jackson takkan terbit dimana-mana? Pokoknya Jackson harus meluruskan.

unknown 🍫 got7 jacksonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang