19 benarkah?

561 54 0
                                    


Dingin dan sedikit berkabut pagi itu, Jennifer mewarnai bibirnya merah muda, dengan rambut digerai begitu saja, perempuan itu mengambil coat lalu memakainya. Hari yang kurang menyenangkan dan semangat sudah tidak ada padahal masih pagi.

"Cepatlah, Jen. Pak Lee sudah menunggu" ucap ibunya, melihat putrinya merenung, sang ibu menghampiri kemudian mengusap bahunya lembut. Sesekali melirik sopir pribadi mereka yang sudah siap mengantar ke kantor.

"Ada apa?"

"Jaebum" hanya satu kata yang Jennifer ucapkan, sebuah nama yang seringkali ibunya dengar. Ada apa dengannya? Apa hubungannya dengan mood putrinya pagi ini. "Jaebum? Ada apa dengan dia?"

"Dia sudah bersama perempuan lain, Ma" raut Jennifer terlihat sendu, bahkan matanya sedikit tergenang.

"Sstt jangan menangis" ucap ibunya lembut, perempuan yang usianya sudah memasuki 60an itu tersenyum, "kau bisa menceritakan semuanya"

Jennifer memeluk ibunya, ia hampir saja menangis keras tapi ia berusaha menahannya.

Senyum samar muncul di wajah ibunya, ia tidak senang mendengar kalimat dari putrinya. Keinginannya untuk melihat kedua anaknya memiliki pasangan sepertinya masih belum bisa terwujud.

Jackson yang sama sekali belum pernah membahas pernikahan dan Jennifer yang lagi-lagi bertepuk sebelah tangan.

Wanita itu hanya berdo'a dan berharap agar kedua anaknya bisa hidup bahagia, itu saja harapan seorang Ibu.

*

"Selamat pagi, Pak" ucap Mona, berikutnya suara heels beradu dengan lantai ruangan Jackson. Wangi pengharum ruangan bisa Mona cium sejak ia memasuki ruangan itu.

"Pagi" lelaki itu menatap Mona, wajahnya terlihat segar dengan potongan rapi kiri kanan. Suara serak dan rendahnya mengudara.

Mona segera berlalu setelah menyimpan beberapa dokumen yang harus ia simpan, tak lupa memisahkan antara data dan beberapa surat yang memang seharusnya dipisah. Sebelum sempat pergi, terlebih dahulu Mona mendengar namanya dipanggil.

"Mona"

"Iya.. Pak?"

"Apa kabar?"

"B-baik" Mona tersenyum.

Baiklah, entah kenapa senyum itu menambah energi Jackson pagi ini. "Bagaimana kandunganmu? Keadaan bayimu?" dua pertanyaan yang membuat kerja jantung Mona lebih gesit dari biasanya.

"Baik, dia.. baik-baik saja didalam"

Jackson tersenyum kemudian mengangguk pelan "syukurlah"

"Itu saja, Pak?"

"Iya"

"Kalau begitu saya permisi" detik berikutnya Mona sudah beranjak dari ruangan itu.

Disini Mona memegangi dadanya, detak jantungnya terasa lebih cepat ketika ia bertemu Jackson, apalagi pertanyaan lelaki itu yang membuat Mona masih memutar kembali seperti mp3 di telinganya.

"Apa anda menanyakan keadaan bayi anda, Pak? Maksud saya, bayi kita" Mona menutup mulutnya, matanya berair, memandangi dirinya di cermin, buruk sekali jika ia berpikir Jackson memiliki insting sejauh itu. "Tidak mungkin, dia hanya peduli karena aku salah satu bawahannya. Bukan karena ia merasa bahwa bayi ini adalah anaknya, kan?"

*

Jackson mengamati menu makan siangnya, pikirannya mengambang, sementara matanya berhenti pada sesosok perempuan yang tengah memakan makan siangnya di seberang sana. Tangan Jackson bergerak untuk mengambil cup berisi americanonya, meminumnya perlahan tanpa mengalihkan pandangan.

"Ada apa, Mas? Dari tadi kau tidak henti memperhatikan Mona" tanya Jennie sambil mengelap sudut bibirnya dengan tisu, bahkan ia sudah menghabiskan wafflenya sedangkan Jackson masih berada di dunianya.

"Tidak" Jackson menggigit churrosnya, kemudian mengunyahnya pelan.

"Apa kau terkejut sama sepertiku?" tanya Jennifer. "Menemukan bahwa Mona dan Jaebum terlibat hubungan yang.. sedekat itu"

Tatapan Jackson beralih pada perempuan dihadapannya, menyadari atensi adiknya yang terasa semu. Otaknya berhenti berputar, berhenti pada fakta bahwa adiknya seorang yang kuat. Mendengar lelaki yang ia cintai sudah menghamili perempuan lain, tak membuat Jennifer lemah atau patah semangat. Setidaknya itu yang Jackson ketahui.

"Aku patah hati dan hal itu tidak bisa aku tampik, aku menangis dan jatuh ke lubang kecewa. but life must go on" mengangkat kedua bahunya, Jennie segera memasang senyum terbaiknya.

Tak ada satu katapun yang keluar dari mulut Jackson, sesuatu yang lain hinggap di kepalanya,

Benarkah? Bayi yang dikandung Mona itu bukan anaknya?

Benarkah itu bayi Jaebum?

*


tbc

unknown 🍫 got7 jacksonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang