Jangan Jadi Cewek Bodoh

350 23 13
                                    


Kalian pasti pernah mengalami kebodohan masa remaja, bukan?

Sebuah kebodohan yang tidak kalian sadari sehingga terus kalian lakukan, kalian kebingungan, tapi tak tahu cara menghentikan, dan akhirnya, memutuskan menyerah pada keaadan.

Aku pernah mengalaminya. Kebodohan yang terus kusesali hingga kini, meski datang penyesalan itu terlambat.

Andai waktu bisa kuputar ulang, akan kukembalikan pada masa-masa satu tahun yang lalu, masa di mana aku masih polos dan hanya mengerti yang namanya mengejar sebuah cita-cita serta hidup dalam keseharian yang meski monoton, tapi damai.

Anggap saja ini curhat kepada kalian, mungkin juga berbagi kesedihan, atau hanya sekadar melepaskan beban pikiran.

Aku hanya ingin satu hal, semoga tak ada yang mengalami seperti yang kualami. Cukup aku. Cukup.

Ingatlah selalu, ungkapan yang mengatakan bahwa lelaki itu serigala, bahwa mereka adalah buaya, bahwa mereka adalah makhluk yang akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya, adalah benar adanya.

Tidak semua lelaki. Memang.

Namun, waspadalah kepada lelaki tampan. Mereka berbahaya. Sangat.

Aku benci lelaki tampan! Sangat benci.

*****

Semua berawal pada satu tahun lalu.

Aku baru naik kelas dua, dan tinggal di sebuah asrama.

Asrama yang kutempati ini asrama khusus perempuan, letaknya satu gedung dengan rumah pemilik asrama, kami di lantai atas sedang keluarga sang Pemilik tinggal di lantai bawah.

Kamar mandi kami ada di lantai bawah, bersebelahan dengan kamar mandi keluarga sang Pemilik, Mr.Park. Tak ada sekat antara kami dan keluarga Mr.Park, hanya pintu dan dinding kamar mandi yang memisahkan.

Kadang, kami secara tak sengaja berpapasan dengan putera pemilik asrama ini, Mr.Park mempunyai dua orang putera yang usianya tak jauh dari kami dan seorang puteri yang masih kecil, dan bisa kalian bayangkan kadang salah satu dari kami jatuh hati kepada mereka karena paras yang rupawan.

Bahkan ada yang tergila-gila, maklumlah, asrama kami sangat ketat dan hampir sangat jarang bisa bertemu cowok lain di lingkup asrama kecuali ketika acara-acara besar yang melibatkan asrama sebelah, asrama putera.

Atau beberapa orang yang tergabung dalam kegiatan organisasi yang melibatkan kedua asrama, organisasi mading misalnya.Mereka bisa sedikit mengenal cowok lain selain dua putera Mr. park.

Memanfaatkan keadaan yang seperti itu, putera-putera Mr.Park ini tak segan bergonta-ganti pacaran dengan penghuni asrama. Mereka terkenal playboy, anehnya kami tak keberatan dengan tingkah mereka, malah senang dan bersaing satu sama lain untuk mendapatkan perhatian dari salah satunya.

Kami seperti katak dalam tempurung, yang hanya tahu kehidupan dalam tempurung tersebut, menganggap apa yang ada dalam tempurung itu adalah segala-galanya.

Mau bagaimana lagi? Akses ke dunia luar sangat dibatasi dengan alasan mengganggu fokus belajar, ponsel pun hanya diperbolehkan saat liburan, memang sangat ampuh dalam hal itu.

Namun, kadang kami seperti merasa hidup dalam penjara, sehingga hal semacam pacaran diam-diam dengan putera Mr.Park adalah sebuah hiburan tersendiri.

Jangan salah, aku bukan salah satu dari mereka. Aku berteman baik dengan salah satu putera Mr.Park, namanya June. Kami tergabung dalam satu organisasi kepenulisan, tepatnya mading. Bagiku berteman ya berteman, tak ada cinta di dalam sana.

Zero or Hero?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang