RYAN PELAKUNYA

82 12 1
                                    

Happy reading..

Setelah mengantar Tika pulang, kini hanya ada aku dan Ryan yang di dalam mobil.

Aku tidak berani membuka cakap, begitupun Ryan. Ia diam, fokus dengan tangan yang memegang stir mobil.

"Besok gue masuk sekolah," ucap Ryan seketika.

Aku yang tengah melamun sontak kaget.

"Ha?"

"Besok gue masuk sekolah, sekolah yang sama kayak lo!" Ucap Ryan mengulangi kalimatnya

"O... Gitu," responku sembari melihat ke samping.

"Rumah lo yang itu, 'kan?" tanya Ryan sambil menunjuk.

Aku melihat arah tunjuknya, "iya, itu," jawabku.

Setelah Ryan memberhentikan mobilnya di depan rumahku, aku langsung saja turun dari mobilnya.

"Makasih," seruku setelah berada di luar mobil.

"Iya," respon Ryan.

---•---

Malam pun tiba.

Aku masih saja duduk di tepian kasur, mengingat kembali kejadian-kejadian yang kulakukan hari ini.

Sesekali aku melihat ke arah layar HP, melihat poto diriku sendiri waktu di Taman pagi tadi.

Drrttt Drrttt Drttt

"Tika lagi Tika lagi," gumamku sendiri.

HP-ku berdering. Terpampang jelas di layar HP-ku nama Tika menggunakan huruf kapital semua. 'TIKA GILA.'

"Iya," sahutku langsung.

"Lo serius baru aja putus sama cowok lo?" selidik Tika

"Nggak ada pertanyaan lain, ya?" protesku.

"Nggak!"

"Iya, aku baru aja putus," kataku datar.

"Oooo... Lo, kok, nggak cerita sama gue," ujar Tika. Suaranya terdengar jelas di speaker HP-ku.

"Kau nggak ada nanya!" Jawabku sekenanya. "Nggak mungkin aku langsung cerita ke kau," kataku lagi.

"Ooo... Gitu."

"Udah, ah, aku ngantuk." kataku ingin mengakhiri telepon.

"Iya, iya," respon Tika. "Good night, Ifah," tambah Tika.

Mendengar itu, langsung kujauhkan HP dari telingaku.

"Ih, jijik," kataku kemudian.

Tika sontak tertawa. Gelak tawanya terdengar samar-samar dari HP-ku.

---•---

"Biar Ifah bantu, ya, Bi," ujarku.

"Nggak perlu, Fah. Ifah duduk aja di sana," ucap Bibi, tangannya sibuk menggerak-gerakkan pengaduk masakan.

"Sekalian Ifah biar bisa masak, Bi."

TENG TONG TENG TONG

Calon Laki Anti Mainstream [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang