Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuh
Aku memulainya dengan bismillah semoga tulisanku menjadi lillah.Jika ada penulisanku yang salah, silahkan dikoreksi🙏
Revisi (11/7/20)
Pertama publish (19/9/19)
=======
"Tidak akan bisa kita bersama. Sekuat dan semampu apapun, aku tidak akan pernah meninggalkan keyakinanku. Bersamamu mungkin menjadi candu untukku, tetapi lebih lama denganmu merobohkan pikiranku," ucap perempuan berkerudung motif itu.
"Mengapa? Apakah salah dua orang yang saling mencintai untuk bersatu dan berjalan beriringan dengan perbedaan?" ucap lelaki itu setengah alisnya terangkat.
"Tidak ada yang salah dalam mencintai hanya saja cara kita yang salah."
Entah apa yang sedang Syahirah pikirkan, lamunannya kembali pada masa itu. Masa dimana kesetiaan dan ketaatan seorang hamba diuji. Mungkin benar, kerap kali ia jatuh bangun untuk mendekat pada-Nya. Tidak sedikit juga pengorbanan yang ia pertaruhkan. Apalagi tentang hati. Hatinya seringkali merasakan sakit, seperti ditusuk ribuan jarum satu persatu.
Syahirah, perempuan berhijab yang kini menerawang masa lalunya melalui jendela sebuah perusahaan besar. Angannya terus berputar, jika saat itu ia tidak kembali, mungkin ia akan terperosok pada sebuah lubang amat dalam. Masa dimana ia menghabiskan hidupnya dengan seorang lelaki yang mengenal dirinya begitu jauh. Lelaki itu membuat pikirannya terus berputar. Syahirah mengingat kembali saat ia pertama kali berjumpa dengan lelaki itu. Saat ia berjumpa dengannya di suatu tempat. Angannya berputar.
***
Menunggu hampir satu jam di depan halte bus, keringat mulai bercucuran di dahi Syahirah. Padahal hari ini ia hanya memakai blus coklat lengan seperempat dan rok skirt warna hitam. Tidak lupa rambut berwarna kecoklatannya digerai. Juga ransel merek gucci yang selalu ia pakai di punggung.
Mengambil kaca dan lipstik dari ransel, make up-nya mulai luntur. Paparan sinar matahari membuat kulitnya terlihat eksotis cocok sebagai bintang iklan sun cream. "Subhanallah banget ini cuaca, make up luntur terus. Salah juga sih kenapa tadi nggak pakai yang waterproof. Gara-gara supir molor jadi begini nih," racaunya pada diri.
Tidak lama, terdengar bunyi klakson mobil Toyota Camry. Syahirah menoleh melihat seseorang yang sedang memamerkan giginya di dalam mobil saat kaca mobil itu diturunkan.
"Andra, kan sudah aku bilang jangan telat! Ini sudah mau jam 08.00 pagi. Rekan bisnis bos bisa marah. Atau bisa aja aku dipecat karena telat jemput dia. Gimana nih, Ndra?" perempuan itu Syahirah, dengan fashion super trendy. Dilihat sekilas orang pasti akan mengenalnya sebagai perempuan high class. Riasan tebal di seluruh wajah dan baju kurang bahan menjadi salah satu ciri khasnya di kantor.
"Ya sorry, gue kan beli jeruk bali dulu buat momsky. Bos nggak bakal marah, elah. Slow, Beb." Andra, supir bos besarnya Syahirah.
"Beb bab beb, pala kamu beb! Sudah cepat antar ke Soekarno-Hatta loh ya bukan Halim," jelas Syahirah pada Andra yang menghidupkan mobilnya.
"Lah, ngapain sih ke Halim, ngaco ah. Kebanyakan tidur lo ya, ngigo." Andra terkekeh.
"Heh! Aku masih inget ya, dulu kamu antar ke Halim, sudah tahu mau ke Soekarno-Hatta. Kamu yang ngelindur, melek makanya, Ndra!" Syahirah memakai seatbelt-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu, Abu Thalhah-Ku
Romance[Mulai Revisi] ON GOING [Slow update] Sulaimah Syahirah namanya, perempuan kelahiran kota Jakarta itu menjadi sekretaris sebuah perusahaan manufaktur tekstil dan garmen terbesar di Indonesia. Beragam kisah terjadi dalam hidupnya, mulai dipertemu...