Bissmillah
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuh
Aku kembali lagi hehe, semoga tidak bosan==========
Bagi Syahirah menutup pintu masa lalu adalah sebuah keharusan dan membuka pintu masa depan adalah sebuah tantangan. Hingga kini Syahirah tidak paham apa yang hatinya rasakan dengan pasti. Hanya saja ia berusaha memilih sebuah tantangan, yang pada akhirnya mengantar pada sebuah keikhlasan. Saat keikhlasan berbalut ketakwaan dan ketaatan ia jalani, ujian dari-Nya pun tidak pernah berhenti. Beberapa kali Syahirah jatuh dan akhirnya bangkit kembali. Ia sadar betul, keimanan yang saat ini dimiliki tidak lain hanyalah sebesar biji zarrah.
***
Jarum jam di dinding menunjukkan pukul 11.00 tepat. Setelah selesai rapat bersama manajer pemasaran, lelaki yang saat ini menduduki sebuah kursi kebesaran berbalut bahan kulit asli itu memijit sebentar pelipisnya. Bukan tanpa sebab, hanya saja pertemuan dengan hal-hal yang berbau masa lampaulah yang membuat dirinya begitu tertekan.
Bergegas menghubungi sekretarisnya lewat telepon kabel, lelaki itu, Anoel, men-dial angka dua. Tidak lama panggilan pun tersambung.
"Martini, coba kamu hubungi pihak perusahaan Jerman tentang salah kirim barang. Jangan lupa, untuk masalahnya kamu saja yang jadi asisten saya untuk nge-handle, Syahirah nanti saya pindahkan ke divisi Ibu Anggia."
"Baik, Pak. Saya akan segera hubungi pihak perusahaan Jerman. Bu Syahirah untuk berapa lama, Pak?"
Diraihnya pulpen yang bertengger rapih pada pen stand, memainkannya di jari sebelah kiri sedangkan tangan kanannya masih mengenggam telpon kabel. Tampak menimbang, lantas berkata, "Sampai urusan dengan pihak Jerman selesai. Sudah ya saya tutup."
"Baik, Pak." Panggilan pun terputus.
Anoel khawatir bahwa istrinya itu akan terkenang masa lalu bila bersangkut paut dengan seseorang yang sampai saat ini menjadi rekan bisnisnya. Maka dari itu ia memindahkan Syahirah yang notabene adalah sekretaris utamanya ke dalam divisi administrasi dan gudang, tempat kakaknya--Anggia.
Anoel dan Anggia kakak-adik dari dua ibu yang berbeda. Dan merupakan anak tunggal. Mereka berdua sepakat untuk berdamai dengan masa lalu dalam keluarga. Dan membuka lembaran baru dengan tidak terikat pada ayahnya. Sehingga bisnis yang mereka jalani sekarang adalah rintisan dari usaha Anoel dan Anggia.
***
Tepat azan berkumandang di ponselnya, Syahirah beranjak dari kubikel. Tadi pagi ia tidak mengikuti meeting karena digantikan oleh Martini, sekretaris cadangan bosnya. Entah apa yang menyebabkan Syahirah tidak diikut sertakan dalam pertemuan itu. Mengambil sebuah mukena yang terletak pada laci mejanya, Syahirah pergi ke arah musala kantor.
Lama ia beribadah, seakan tidak ada hari esok untuknya. Memintakan ampunan atas dosa terdahulunya. Usai dari salat, Syahirah menuju kantin kantor. Bertepatan dengan itu, ia bertemu dengan Martini yang juga muncul dari arah musala, padahal sebelumnya Syahirah tidak melihat Martini ada di dalam.
"Mar, mau ke kantin, kan? Bareng ya," pinta Syahirah. Martini mengangguk. Tidak berselang lama mereka menuju lift mengarah ke basement tempat kantin kantor berada. Biasanya para karyawan kantor lebih memilih makan siang di luar kantor daripada di kantin, alasannya satu, ngirit. Yang dijual di luar lebih murah daripada di kantin. Sedangkan Syahirah, enggan keluar dari kantor. Menurutnya, sehabis jam makan siang ini, ia harus membantu Anggia, bosnya untuk sementara. Apalagi sedang akhir bulan, hectic.
Selama di kantin baik Syahirah maupun Martini tidak mengalihkan tatapan mata mereka pada semangkuk soto ayam betawi yang terlihat menggiurkan, apalagi santan yang menyatu dengan kuahnya membuat cacing di perut bergejolak. Sesekali Syahirah menggeleng karena tidak mampu menahan aroma yang keluar dari soto itu. Menambahkan awuran bawang goreng di atasnya, justru menambah nilai estetika dalam semangkuk soto ayam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu, Abu Thalhah-Ku
Romance[Mulai Revisi] ON GOING [Slow update] Sulaimah Syahirah namanya, perempuan kelahiran kota Jakarta itu menjadi sekretaris sebuah perusahaan manufaktur tekstil dan garmen terbesar di Indonesia. Beragam kisah terjadi dalam hidupnya, mulai dipertemu...