VOLUNTEER

633 28 3
                                    


"Dari banyaknya kekuranganku maka,
memilikimu di dalam hidupku adalah kelebihanku.
Dan biarkan aku menjadi satu-satunya pria itu.
Pria yang menjagamu, mencintai dan memilikimu."

Begitulah kata-kata itu terngiang di fikiranku.
Cintanya mengubah segala dalam hidupku. Dan mencintainya adalah caraku menemukan jalan dimana semua terasa menyenangkan.
Dan bahagiaku, tercipta ketika bersamanya.

Bertemankan secangkir kopi kesukaanku, alunan musik instrumental yang pernah ia rekomendasikan dan novel kisah percintaan yang menjadi favoritnya.

Baiklah, biar ku ceritakan siapa dia. Sosok laki-laki pembawa perubahan dalam hidupku, aku mencintainya. Seseorang yang ketika berada di dekatnya aku akan merasakan apa itu cinta.

♡♡♡♡♡♡

Hari itu, kampusku mengirim kelasku untuk menjadi relawan di sebuah panti untuk anak-anak autis (keterbelakangan mental).

Ini adalah kegiatan yang di lakukan tiap tahunnya, di mana kegiatan menjadi relawan itu berlangsung selama 1 bulan lamanya, sebelum pesta ulang tahun kampusku di adakan.

Disini aku sadar, anak-anak yang kulihat di hadapanku ini memiliki kekurangan yang sangat jelas terlihat.
Entah apa yang mereka fikirkan, wajahnya selalu tersenyum dan tertawa begitu mendengar perkenalan dari teman-temanku termasuk aku.

Ah.. Mungkin mereka senang bertemu teman baru.
Begitu fikirku. Meski tidak sepenuhnya mereka mengerti apa yang kita bicarakan.
Namun, garis bibir itu sangat menjelaskan mereka sangat bahagia.

"Aku kan sudah bilang, jangan lakukan itu. Kenapa kau melakukannya. Berapa kali harus katakan.. Jangaann yaa janggann.."

"Jaemmiiinnn.." teriak pak Suho, selaku ketua panti ini.

Aku tidak tau siapa jelasnya pria itu. Dia datang dari arah belakang mengalihkan semua perhatianku dan seluruh orang-orang panti.
Pria yang di sebutkan namanya oleh pak Suho itu, beberapa detik yang lalu memarahi anak laki-laki di hadapannya yang tampak ketakutan, merunduk dan aku yakini anak itu menangis.

Apaan-apaan dia beraninya memarahi anak itu, dia pasti tau semua anak-anak disini keterbelakangan mental. Jika dia pengurus disini maka apa yang baru saja dia lakukan??

Begitukah kelakuan pengurus panti disini.??
Batinku mulai menerka, berusaha untuk ku tidak memiliki fikiran negatif terhadap panti juga petugas disini.

"Apa yang kamu lakukan??? Kenapa membentaknya???"
Pak Suho, aku dan yang lainya mulai mendekat ke arah pria bernama Jaemin itu.

Bukannya menjawab, pria yang di panggil Jaemin itu pergi begitu saja setelah memberikan tatapan sinisnya pada pak Suho juga anak di depannya tadi.

"Ehm... biar aku yang bicara padanya pak." ujar pria yang lebih muda dari pak Suho.

"Baiklah Jeno. Selesaikan masalahnya. Heii nak, sini, sudah jangan menangis yaa.." Ujar pak Suho pada Lee Jeno, pengurus termuda di panti ini. Lalu beralih mendekap anak yang di bentak Jaemin tadi.

Dia cukup menarik perhatian kedua sahabatku. Yeri dan Wendy. pasalnya Jeno adalah pria yang memiliki eye smile yang membuatnya, ehmmm..tampan saat tersenyum.

FIREFLIES - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang