24

1K 53 2
                                    

Arlett mengerang melihat kostum gadis samurai yang masih dikenakannya. Seharusnya kostum itu sudah dilepas dua jam yang lalu, tapi dikarenakan banyak murid yang ingin berfoto dengannya, alhasil seperti inilah sekarang. Samudra hanya memperhatikannya yang sedang misuh-misuh karena kegerahan.

"Gue ganti ini dulu ya, sumpah gak nyaman banget gue." Gerutunya sambil mengangkat roknya tinggi-tinggi.
Samudra sampai terkekeh karena merasa lucu melihat tingkah gadisnya.

"Ya udah aku tunggu disini."
Arlett mengangguk sebagai jawaban. Setelah Arlett menutup pintu toilet, Samudra mengeluarkan handphone disakunya. Ia menyerengit melihat pesan chat dari Freya.

"Tumben minta dijemput.." Gumam Samudra sambil membalas chat dari Freya.

Arlett keluar dengan wajah yang sudah lebih segar dari sebelumnya. Ia menatap Samudra yang sedang fokus dengan handphonenya, sepertinya cowok itu pun tidak menyadari jika ia sudah disampingnya.

"Sam.." Samudra tersentak, terkejut dengan kehadiran Arlett yang tiba-tiba.

"Kenapa sih? Kayak bingung gitu?"

"Freya minta jemput. Aku kan bawanya motor, trus kamu gimana?"

"Ya elah, gue bisa pulang sendiri kali. Gue udah gede Sam.. Ya udah jemput sana. Kasian Freya nunggu."

"Tapi kamu gak apa-apa kan pulang sendiri?" Tanya Samudra ragu.

"Nggak.. udah yuk. Kita pulang barengnya nyampe depan aja."

Samudra mengangguk. Walaupun perasaannya sedikit tidak enak karena harus meninggalkan Arlett sendiri. Tapi ia mencoba untuk mengenyahkan pikiran buruknya.

"Kamu hati-hati ya, kalo udah nyampe rumah langsung telepon aku."

"Iya bawel. Udah gih sana. Gak boleh ngebut bawa motornya."

Samudra mengangguk,setelah berpamitan dengan Arlett, cowok itu pun melajukan motornya pergi.
Arlett mendesah,dengan langkah malas gadis itu berjalan menuju halte bis yang tak jauh dari sekolahnya.

"Padahal gue pengen cepet-cepet nyampe rumah.." gumamnya pelan, gadis itu melirik dua orang yang baru saja duduk disebelahnya.
Sedikit mencurigakan tapi ia mencoba untuk mengabaikannya.
Arlett mengeluarkan handphone dari saku bajunya berniat untuk menyuruh Samudra menjemputnya lagi jika sudah mengantarkan Freya.

Namun saat ia baru saja menekan tombol send, sesuatu yang menyengat dari sapu tangan dibekapkan kehidungnya. Karena kejadiannya begitu cepat, ia tak sempat melakukan apa-apa hingga kegelapan merenggutnya.

.

.

.

Samudra merasakan handphonenya bergetar disaku jaketnya, cowok itu tersenyum saat membaca chat dari Arlett.

"Si Abang dipanggilin malah cengengesan sendiri. Kenapa sih?"

"Oh.. Ini, Arlett minta dijemput lagi katanya."

"Yaaah.. Dasar si abang gojek." Ledek Freya yang langsung mendapat hadiah cubitan dari Samudra.

Setelah mengantarkan Freya, Samudra pun bergegas pergi menjemput Arlett. Ia tidak ingin membuat gadis itu menunggunya terlalu lama karena pasti Arlett akan memberinya ceramah sepanjang perjalanan pulang nanti.

Samudra menyerengit bingung melihat keadaan halte yang sudah sepi. Apa Arlett sudah pulang duluan? Tapi gadis itu tidak mungkin memintanya untuk menjemputnya.
Samudra mendial nomor Arlett, namun suara dering disampingnya berhasil membuat perasaan tidak enak yang tadi hilang kembali mencuat, Samudra melihat handphone Arlett tergeletak dibawah kursi halte.
Ia cepat-cepat mengambil handphone itu untuk memastikan, dan ternyata itu memang handphone milik Arlett.
Samudra bergerak gelisah sekarang, bermacam-macam fikiran buruk langsung berkelebat diotaknya.
Dengan perasaan tidak tenang, Samudra melajukan motornya menuju rumah Arlett.

Samudra & ScarlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang