3 - In Side

1.6K 236 16
                                    

Kamu adalah alasanku ada disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu adalah alasanku ada disini.

- Nana

.

"Nanti ada waktu?" Kim Jeongin, pacar dari Kim Jennie itu berkata membuat sang gadis pujaan menoleh lalu mengangguk.

"Janan, yuk" ajaknya dan itu membuat senyuman manis terukir indah di wajah Jennie. Cantik sekali.

"Yuk, tapi pulang dulu aja ya. Mau ganti baju" Jennie berucap, kini Jeongin tengah memakaikan helm padanya. Ya mereka sedang ada diparkiran, dan bersiap untuk pulang.

Laki-laki yang kerap dipanggil Kai itu mengacungkan satu jempolnya, "Sip, deh" ucapnya.

***

[Ps: sambil dengerin lagu My Page by Nct Dream]


Hanya ada keheningan dan atmotfer kecanggungan disekitar Minju sekarang, bagaimana tidak? Laki-laki yang terduga adalah jelmaan boneka Teddy Bear-nya itu sekarang tengah memperhatikannya tanpa berkedip sedikitpun sejak dari tadi.

Kini keduanya tengah duduk diruang makan, Nana yang duduk didekat Minju sambil menopang dagunya itu tersenyum senang memperhatikan sang gadis, Minju berdeham lama-lama ia tak tahan dengan cara pandang Nana yang polos itu.

"Jadi...kenapa kamu bisa berubah menjadi manusia?" Nana menggidikan bahu sebentar, lantas memiringkan kepalanya sedikit menatap intens Minju.

"Enggak tau, sudah takdir dari Tuhan. Atau mungkin almarhum ayahmu yang meminta Tuhan agar mengirim ku kemari" ucapnya polos, Minju mengangguk mengerti.

"Um...terus kamu tadi ngapain buka kulkas segala?"

"Cari air minum, heheheh" lagi-lagi ekspresi polos yang ditunjukan Nana, lama-lama Minju jadi gemas sendiri.

"Emang abis ngapain?" tanya Minju penasaran

"Um bantuin kamu beresin rumah"

"A-apa? Maksudnya gimana?" Minju syok, sedikit tak mengerti apa yang dimaksudkan Nana.

"Aku takut kamu jatuh sakit lagi" laki-laki itu menempelkan punggung tangannya pada dahi Minju, mencoba mengcek suhu badan gadis itu.Tapi karena kaget Minju refleks mundur.

Menelan salivanya dengan susah payah, Minju akhirnya tau siapa yang memindahkannya dari gudang ke kamarnya, "Ja-jadi kamu yang nolongin aku waktu di gudang? Dan yang ngompres aku itu juga..." Nana mengangguk antusias, Minju hanya bisa membuka mulutnya saking syok nya. Tapi kini ia jadi malu sendiri, entah kenapa ia juga tak tau.

"Minju sakit lagi? Kok mukanya merah?" pekik Nana panik, seketika Minju menutupi rona di pipinya. Ia meruntuki dirinya sendiri sekarang.

"Enggak...gak pa-pa, aku enggak apa-apa" ucap Minju cepat, lantas berdiri hendak pergi, "Aku mau nyeltika baju dulu" entalah Minju tiba-tiba jadi salah tingkah, pergi begitu saja ke lantai dua untuk menyeltika baju tapi karena tak ingin ditinggal akhirnya Nana mengikutinya.

Minju berhenti dan mematung ditempat, baju-baju yang hendak diseltika ternyata sudah rapi. Kini pandangan Minju beralih pada sosok yang baru datang menyusulnya, Nana menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil tersenyum kikuk ketika mendapat tatapan dari Minju.

"Kamu yang..." Nana mengangguk malu, Minju menghela nafas samar lantas mendekati Nana,

"Lain kali gak usah aja ya, aku bisa sendiri. Makasih" Nana terdiam, ekspresinya nampak kecewa dengan penuturan Minju. Ya, meski lembut tapi laki-laki itu nampak tak suka.

"Gak mau! Pokoknya aku bakal tetep bantuin kamu, selalu ada buat kamu, dan jagain kamu. Karena satu-satunya alasan aku ada itu cuma kamu" Minju terteguh dengan kata-kata itu, awalnya ia hanya tak ingin merepotkan Nana tapi ia salah, karena kini ia tau adanya Nana dihadapannya ini hanyalah karena dirinya, bukan hal yang lainnya.



Tbc

Hey, Teddy Bear🐻 | Jaeminju [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang