12 - I love u, but I hate u!

986 105 7
                                    

“Kalimat seperti apa yang tepat untuk mendefinisikan rasa marah dan kecewa ku padamu? Sungguh aku membenci mu tapi aku juga mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kalimat seperti apa yang tepat untuk mendefinisikan rasa marah dan kecewa ku padamu? Sungguh aku membenci mu tapi aku juga mencintaimu.”

- Kim Chaewon

Di malam yang cukup dingin ini, Chaewon sedang menatap dirinya sendiri di pantulan cermin dikamar apartemennya. Chaewon menatapi penampilannya malam ini, yang menggunakan celana jeans ketat dengan baju hitam transparan di bagian lengan, bahu dan perutnya yang ia kenakan dan tak lupa make up yang lumayan tebal tak seperti biasanya. Rambutnya ia biarkan terurai begitu saja, ia menghela nafas lalu berbalik badan untuk mengambil tasnya diatas tempat tidur.

Dengan high heels yang lumayan tinggi ia melangkah keluar apartemen miliknya itu,

“Oh, halo pak? Apakah taxi nya sudah siap?”

“Baik, saya akan segera turun.”

***

Aroma alkohol yang menyengat, suasana ramai di iringi musik disko dan gemerlap lampu warna-warni tak lupa dengan orang-orang yang ada di sana. Menari, berciuman, bercumbu, maupun mabuk bersamaan.

Siapa yang tak tau tempat apa yang dimaksud? Yaps! Benar! Klub malam. Chaewon sedang berada disitu sekarang, duduk diam sambil mengamati orang-orang yang menurut mereka sedang menikmati hidup.

Chaewon tersenyum kecut, ia lantas mengambil gelas miliknya dan meneguk apa yang ada didalamnya. Tak akankah kalian tidak tau minuman apa itu.

“Pabo-ya! Hik...semua namja itu hik sama saja,” monolog Chaewon yang setelah itu ia kembali meminum alkoholnya.

“Permisi, noona! Apa kamu datang sendiri?” tanya seorang laki-laki yang baru saja duduk disebelah Chaewon. Chaewon menatap dengan mata sayupnya, ia kemudian tersenyum manampilkan deretan gigi putihnya.

“Ingin menari bersamaku?”

***

“Lo serius ke sini?! Gila, ya lo Lix?!” teriak Jisung pada Felix yang dengan gilanya mengajaknya ke klub malam.

“Kalo lo gak mau ikut ya udah, gue bisa sendiri!” laki-laki itu tak peduli dengan Jisung yang kini sudah mengumpatinya agar tak masuk ke dalam. Jisung sendiri bingung, apakah ia harus masuk atau tidak. Tapi yang jelas, ia harus mengeluarkan Felix dari sana sebelum terjadi masalah.

“Halo, Hyunjin!”

“Iya, apaan?”

“Gue butuh bantuan lo! Felix nakat ke klub!”

“WHAT?! Sinting tuh anak! Ok gue otw!”

Jisung menutup telponnya secara sepihak, mungkin ia akan menunggu Hyunjin datang dulu baru ia akan masuk ke dalam. Lagipula masuk ke klub malam itu adalah hal yang paling ia benci, kenangan buruk itu dan semua hal-hal yang ada dimasa lalunya yang membuatnya kehilangan seseorang. Ia tak ingin kembali lagi kedalam.

Hey, Teddy Bear🐻 | Jaeminju [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang