4 - Fool?

1.4K 214 11
                                    

"Um...ya...ya sudah kalau begitu, aku..aku akan mandi dulu" ucap Minju gugup

"Aku ikut! Jangan tinggalin Nana sendiri" ujar Nana

"Ha?! Apa?!" pekik Minju kelewatan keras hingga membuat laki-laki dihadapannya ini refleks menutup kedua telinganya, oh ayolah Nana itu bagaikan bayi yang masih sangat polos disini. Mungkin pikir Nana, Minju akan meninggalkannya dirumah sendirian, jangan berpikiran yang aneh-aneh apalagi yang tidak-tidak.

"Kenapa?" tanyanya yang membuat Minju menggeleng cepat menyingkirkan pikiran yang tidak-tidak.

"Tidak boleh ikut, okey!" ucap Minju melarang Nana ikut dengannya, laki-laki itu menampilkan wajah kecewanya lagi. Dan kini malah terlihat berkaca-kaca seperti handak menangis.

"Kenapa tidak boleh ikut?" Minju jadi bingung sendiri ingin menjawab, kini wajahnya sudah bersemu merah lagi. Mau tak mau ia harus mengatakannya agar Nana tidak ngotot ingin ikut.

"Um...ya karna laki-laki dan permpuan dilarang mandi bersama, kecuali mereka adalah pasangan hidup" ujar Minju malu setengah mati, dan dengan polosnya Nana hanya mengangguk paham.

"Tapi...memangnya mandi itu apa?" tanya Nana yang membuat Minju menpuk jidatnya pelan. Lama-lama ia geregt sendiri dengan laki-laki tampan tapi lola (loading lama) ini.

"Mandi itu artinya membrsihkan badan, ya seperti menyiram air ketubuhmu, lalu mengosokkan sabun kepermukaan kulit, mengosok gigi, dan lainnya" jelas Minju, kalau seperti ini terus kapan Minju akan mulai mandinya? Astagaaaa!

"Eh jadi yang selama ini Minju lakukan untukku setiap satu bulan sekali itu namanya mandi, iya kan? Oh okey okey! Aku tau, tapi kan Minju sudah sering memandikan - "

"STOP!" Nana langsung diam ketika Minju berteriak yang entah apa artinya ia tidak tau, Minju gemas, Minju frustasi, dan Minju ingin berteriak sekarang. Bisa dibayangkan jika wajah Minju sekarang sudah seperti loster rebus?

"Itu...itu bukan mandi, itu...argh! Aku tidak tau. Appa huhuhu" Nana panik tiba-tiba saja Minju berjongkok lalu menengelamkan wajahnya diantara lututnya, gadis itu nampak menangis.

"Minju, wae?" tanya Nana sambil menguncangkan tubuh Minju pelan, gadis itu mengangkat wajahnya dan berhadapan langsung dengan wajah panik Nana. Laki-laki itu terlihat sangat khawatir.

"Mianhae, Nana terlalu banyak bicara dan bertanya, itu membuat Minju jadi bingung, mianhae" Minju hanya menghela nafas pelan lantas mengangguk bertanda ia baik-baik saja, dan tak apa-apa.

"Apa kamu benar-benar tidak tau caranya mandi?" tanya Minju ragu-ragu, dan dengan ragu-ragu pula Nana mengangguk.

"Tidak ada cara lain, sini ikut aku" Nana hanya menuruti Minju yang langsung meraih tangannya dan membawanya entah kemana. Tiba-tiba saja Minju menyuruh Nana untuk duduk ditempat tidur miliknya.

Dan setelah itu Minju mengambil ponsel pemberian almarhum ayahnya, setelah mengutak-atiknya ia memberikan benda pipih itu ke Nana. Minju mempertontonkan iklan sabun bayi pada Nana, dan seketika Nana tau bagaimana mandi itu.

"Sudah tau kan?" Nana mengangguk antusias

"Kalau begitu, kamu duluan saja" ujar Minju lembut

"Okey...um...okey kan?" ucap Nana sambil menirukan perkataan Minju saat berkata 'okey'. Dan setelah itu, ia mulai melepas bajunya dan itu sontak membuat Minju berbalik badan dan menymbunyikan wajahnya ke bantal miliknya.

"Ya! Nana apa yang kamu lakukan!" teriak Minju masih dalam posisi yang sama

"Ma-mandi lah, apa lagi?"

"Bodoh! Lepas bajumu dikamar mandi jangan disini!" Nana hanya tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Mian, aku lupa hehehe" Nana langsung berlari ke arah kamar mandi dan meninggalkan Minju sendirian dikamarnya.

"Dasar menyebalkan!" gumam Minju

Hey, Teddy Bear🐻 | Jaeminju [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang