27 - You And I

951 105 11
                                    

Rate T (17+)

Mon maap buat readers yang di bawah umur, Mochi gak bermaksud untuk merebut setengah kepolosan kalian, ehh – tapikan anak kpopers gak ada yang polos, yekan? Ehe🌚😅

Kalau tidak suka maka diskip aja yaaa, selamat membaca^^

Kalau tidak suka maka diskip aja yaaa, selamat membaca^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Terimakasih karena telah kembali.”

“Terimakasih untuk tidak membenciku”

— Kim Minju dan Na Jaemin







Minju membuka pintu apartemennya, seperti biasa apartemennya selalu sepi dan sunyi. Dengan langkah gontai ia melangkah menuju balkon. Udara dingin menyapanya, ia memandang Kota Seoul yang menyajikan pandangan di malam hari begitu indah.

Tapi terasa kosong bagi Minju, ia tak tau bagaimana perasaannya sekarang. Terlalu abstrak untuk di ungkapkan melalui kata-kata dan ia tak yakin ada suatu kata yang dapat mewakili perasaannya sekarang ini. Yang ia tau, ia masih tak menyangka jika Jaemin-lah yang orang yang mengendalikan mobil itu.

Angin semakin menguat dan itu membuat udara semakin dingin. Minju mengusap wajahnya gusar, lagi-lagi ia tak bisa mengendalikan air mata yang membanjiri pipinya. Ia terduduk di balkon sambil memeluk tubuhnya sendiri, dadanya benar-benar sesak saat ini.

“Izinkan aku pergi ... hiks,” monolog Minju di sela-sela tangisnya. Ini terlalu berat untuknya, ia lelah dan merasa sendirian. Ketakutan yang paling ia takuti adalah merasa sendiri di dunia yang kejam ini, dan Minju sedang mengalami itu sekarang.

Gadis itu bangkit dan memegang pembatas balkon, Minju berusaha menaiki pembatas balkon itu tapi tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka dengan keras, membuatnya kaget dan menoleh dengan cepat.

Angin dari balkon menguat, membuat korden-korden itu seperti hendak terlepas dari tempatnya. Dengan keberanian yang Minju punya, ia mendekat pada kamarnya dan sempat mengambil sapu untuk perlindungan diri.

Tak ada siapapun di kamarnya, tapi anehnya lampu kamarnya yang Minju kira sudah ia matikan sebelum pergi kini menyala. Minju tertawa pelan. Ia sudah cukup pusing dengan masalahnya sekarang apa? Apakah ada hantu yang ikut menggangunya sekarang?

Menghela nafas pelan, ia memilih duduk di tepi ranjang. Terdiam cukup lama, ia meruntuki dirinya yang tadi sempat berpikir akan mengakhiri hidupnya. Bukankah itu pemikiran yang bodoh?

Tak peduli seberapa banyak masalah yang kamu hadapi, seberapa berat itu, atau meski tak ada orang lain di sisimu kamu harus tetap melanjutkan hidup! Aku tau itu menyakitkan, tapi ketika kamu di bawah maka ada kalanya kamu akan diatas suatu saat nanti.

Brak

Minju terpenjat kaget ketika salah satu bukunya jatuh dari rak, Minju mendekat dan mengambil buku itu. Ia mematung untuk sesaat karena buku yang jatuh itu adalah novel ‘Hey, Teddy Bear’ miliknya. Seulas senyum terlihat di bibir Minju, ketika ia hendak meletakkan kembali novel itu, netranya menangkap bunga mawar yang berada di tumpukan naskah miliknya. Minju mengambil mawar merah itu, “Nana aku rindu kamu lagi.”

Hey, Teddy Bear🐻 | Jaeminju [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang