'yeoboseyo Moonbyul-ssi kau dimana? ''nde aku sedang di lantai dasar Daepyo-nim, waeyo?'
'baguslah, aku tunggu kau di cafe depan kantor ne, kau belum makan siang kan?'
'eum nde Daepyo-nim, tunggu saya 10 menit lagi.'
(note ya mereka kalau di lingkungan pekerjaan bicaranya formal)
.
Moonbyul menerima panggilan telpon dari Solar saat dia sedang bersama Seulgi. Selama percakapan di telpon, Seulgi hanya diam mendengarkan.
Seulgi pov.
Hari ini merupakan hari pertamaku magang di sebuah perusahaan bernama KIM CORP, aku merasa senang dan bangga, karena kalian tau kenapa? Yap, karena perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan terbesar dan terkenal di Korea. Menjadi salah satu mahasiswa magang ditempat mereka saja sudah merupakan kebanggaan tersendiri. Huft aku akan berusaha semaksimal mungkin disini. Selain demi kuliahku, tentu saja aku juga ingin menjadi bagian dari mereka setelah lulus nanti.
.
.
Ya tuhan, apa dunia ini begitu sempit? Aku bertemu dengannya disini dan dia menjadi pembimbingku. Ada perasaan menyesal menyeruak di hatiku.
Dia juga nampak berbeda, begitu cantik, namun terlihat dingin kepadaku. Berbeda saat dulu dia masih bersamaku. Mungkin dia seperti itu karena kesalahanku. Aku menyadarinya. Aku memang sangat keterlaluan saat itu, dengan bodohnya aku membuat orang sebaik dirinya terluka. Maafkan aku eonni, ya aku harus membuatmu memaafkanku..
.
.
Hp nya bergetar, dan dia langsung mengangkatnya. Aku sempat mencuri dengar dirinya berbicara melalui telepon genggam nya. Dan bisa kutebak jika yg menelponnya adalah atasan kami di perusahaan.
"Seulgi-ssi maaf aku harus pergi, kau kembalilah keruangan yg aku katakan tadi, atau silahkan beristirahat, sudah waktunya makan siang, permisi." pamitnya, dan aku langsung menggenggam tangannya sebelum dia berlalu.
"mmm bolehkah aku ikut? Aku tidak membawa bekal, dan juga aku tidak tau restoran atau cafe daerah sini." ucapku. Dia sedikit ragu, namun akhirnya meng-iya kan.
"baiklah."
At Cafe
"Sendirian lagi nona cantik? " tanya seorang pelayan dengan nada menggoda.
"hmmm"
"Mau pesan apa?"
"Seperti biasa ahjushi tapi 2 porsi karena aku bersama temanku." jawab Solar malas.
"Siap, nona cantik, jangan ditekuk tuh muka, nanti tambah tua, udah tua jomblo lagi." goda sang pelayan.
"aisshh sinca, beraninya kau. Heii harusnya kau juga sadar diri Eric-ssi, apa tidak ada kaca di rumahmu?!!", ucap Solar kesal.
"hahahaha, bercanda Yongsun-ie, aahh kau sangat menggemaskan.", kata pelayan sekaligus pemilik cafe yg ternyata bernama Eric sambil mencubit hidung Solar.
"Aaagh apa2an kau, jangan menyentuhku dengan tangan kotormu Eric-ssi.", ucap Solar dengan nada mengejek.
"Mian tuan putri. Haruskah aku memotong tangan yg berani menyentuhmu?" goda Eric lagi.
"yaaakkk daripada mengoceh terus, lebih baik cepat buatkan pesananku pali."
"neeee, aissh cerewetnya kumat." Eric sambil berlalu membuat pesanan Solar
KAMU SEDANG MEMBACA
the queen (moonsun)
FanfictionSolar seorang wanita muda pemimpin perusahaan yang tampak sempurna namun dingin. Moonbyul merupakan salah satu karyawan di perusahaan Solar.