BONUS CHAPTER (EPILOG)

1.4K 83 15
                                    

"Hyejinie, apa apinya sudah siap?!", tanya Wheein setengah berteriak, karena dia saat ini sedang memasang lilin-lilin di dalam rumah bersama dengan para pelayan keluarga Kim.

"Sedikit lagi Whee.", sahut Hyejin.

"Bagaimana dengan makanannya Song ahjuma?"kini giliran bibi Song yang ditanya.

"tenang nona-nona, semua sudah disiap".

"Byul unnie, bagaimana dengan Solar unnie, sudah sampai dimana dia?.", tanya Wheein pada Byul yang saat ini hanya memandangi hanya mereka karena tidak ingin Moonbyul kelelahan.

"Kata ahjusi sebentar lagi dia tiba Whee."

.

.

"Ahjusi, tolong mengemudi lebih cepat.", Solar sangat tidak sabar ingin sampai di rumahnya. Dia ingin segera mandi dan tidur, belakangan ini merupakan hari yang melelahkan untuknya. Selain disibukkan dengan urusan pekerjaan, bolak balik meeting kerjasama di luar negeri , ditambah hal yang paling membuatnya lelah fisik maupun mentalnya ialah Moonbyul. Her wife.

Yup, her wife.

Dua tahun pernikahan mereka. Ini merupakan pertengkaran mereka yang paling dahsyat. Biasanya jika mereka sedang bertengkar, pasti akan langsung segera akur kembali. Itu juga karena masalah mereka dipelopori dengan Byul yang suka menggoda Solar dan membuatnya kesal.

Namun lain dengan kali ini. Byul akhir-akhir ini berubah menjadi pemarah, manja dan posesif. Jika Solar sedang sibuk-sibuknya dengan urusan kantor, Byul selalu minta dia untuk segera pulang dengan alasan dia merindukan Solar. Jika Solar terlambat tiba dirumah dia akan langsung marah dan bilang kalau Solar sudah tidak peduli dan sayang dengannya. Tapi Solar masih sabar dan berusaha sebisa mungkin mengerti dan meminta maaf pada Byul.

Tetapi bagaimanapun dan sesabar apapun Solar, ada salah satu titik dimana ia sangat tidak sanggup dengan kelakuan yang dibuat Byul, yang membuat emosi Solar juga memuncak. Yaitu satu minggu sebelum Solar melakukan perjalanan bisnisnya di Singapura.

Flashback.

Kala itu Byul datang ke kantor Solar membawakan dia makan siang. Namun saat tiba di ruangan istrinya itu, dia dikejutkan dengan pemandangan yang menyesakkan dada. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika istrinya itu sedang memeluk wanita lain di sofa ruangan itu. Dan hal yang membuat dia sangat kecewa yaitu terlihat jika Solar sangat bahagia dan menikmatinya.
Emosi Byul seketika itu juga langsung meluap. Dia meletakkan makanan yang ia bawa di meja kerja Solar. Dia mulai menghampiri dan memisahkan pelukan mereka. Tak hanya itu. Dia langsung mendaratkan tangannya di pipi salah satu wanita itu. Lebih tepatnya di pipi Solar. Tamparan keras diterima olehnya.
Membuat kedua orang itu terkejut bukan main. Terutama Solar yang saat ini memegang pipinya yang terkena tamparan Byul.

"Apa-apaan ini Solar-ssi, apa ini yang kau lakukan saat tidak ada aku disekitarmu?!", marah Byul.

"maaf nona ini bukan seperti yang anda pikirkan.", jelas orang itu kepada Byul.

"diam kau jalang. Aku tidak bertanya padamu !", Byul yang tersulut emosi dengan tiba-tiba meraih rambut wanita itu dan menjambaknya dengan kuat. Membuat si korban kesakitan.

"Byul hentikan. Kumohon. Kasihan dia.", Solar berusaha melepaskan genggaman Byul di rambut wanita itu.

"Kau membelanya? Apa kau punya hubungan gelap dengan si jalang ini?!", Byul menaikkan oktaf suaranya.
"bukan seperti itu Byul. Kau salah paham. Dia Sodam temanku", jelas Solar.

"Aku tidak butuh alasan klasikmu. Kini aku tahu kenapa kau selalu saja sibuk. Kau sibuk berselingkuh dengan wanita jalang ini. Iya kan? JAWAB!"

"CUKUP. HENTIKAN BYUL. KAU MEMBUATKU MALU DENGAN TINGKAH KEKANAK-KANAKANMU. AKU SUDAH TIDAK SANGGUP LAGI MENGHADAPIMU.", kini Solar tak kalah emosi menghadapi sikap Moonbyul. Dia lelah. Lelah dengan sikap Moonbyul yang seperti anak kecil. Selalu seenaknya sendiri dan tidak mau mendengar apapun penjelasan yang Solar berikan.

the queen (moonsun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang