Bagian 15

2.1K 144 4
                                    

Dua hari kemudian
(Confession's day)
.....

Drrttt drrttt drrttt

"yeoboseyo."

"bisakah kau mengantarku eon."

"kemana??"

"....................."

"ya kenapa tidak mengajaknya saja, kenapa harus aku."

"ayolah eonni, kau kan kakakku. Masa kau tega menolak ajakan adikmu ini, jebal."

"terserah kau saja."

"baiklah eon, jam 11 kau jemput dirumahku ne, gomawo anyeong."

"hei yaaak....." belum sempat menjawab orang itu sudah menutup telponnya.

'Aissshh sinca kenapa aku yg disuruh menjemputnya kalau dia yg mengajakku pergi, mana siang bolong lagi panasnya minta ampun.' batin Moonbyul.

.

.

.

Moonbyul menekan bell rumah orang itu. Beberapa saat kemudian....

"aaahh eonni kau sudah sampai, kajja kita pergi sekarang."

"hmmm ne kajja."

At Mall

"yg ini bagaimana menurutmu eon, apakah cocok untukku?"

"ne itu cocok di badanmu Seulgi-ah."

"kalau yg ini eon?"

"Hahh, semua yg kau pilih itu sangat bagus ditubuhmu, tapi akan lebih baik jika kau memilih yg warna pastel saja.", Moonbyul menghela nafas saat mengataknnya. Bagaimana tidak dia sudah berkeliling di mall tersebut mencari gaun dan segala pernak pernik untuk dikenakan Seulgi. Banyak sekali yg dibelinya, sebenarnya dia sudah lelah dan malas sekali. Tapi mau bagaimana lagi, Seulgi yg mengajaknya. Bukan karena dia masih memiliki perasaan yg sama ke Seulgi, namun karena Seulgi dan dia saat ini menganggap masih2 sebagai kakak beradik. Masih ingat saat terakhir kali mereka bertemu ?

Flashback

"apa yg ingin kau katakan Seulgi-ssi?." tanya Moonbyul nada dinginnya, saat ini mereka berada di rooftop kantor KIM CORP.

"a..aku ingin minta maaf eonni, sungguh. Aku tidak bermaksud menyakiti perasaanmu saat itu."

"tapi kenyataannya kau menyakitiku Seulgi-ah...", Moonbyul berubah memasang wajah sedihnya. Seulgi yg berada di depannya itupun langsung memeluknya.

"aku ingin membuat pengakuan eonni, aku ingin jujur padamu, agar kesalahpahaman ini berakhir.", ucap Seulgi seraya mengajak Moonbyul untuk duduk agar sedikit lebih rileks.

"maka cepat katakanlah, aku tidak ingin berlama2."

"baiklah, tapi aku mohon ijinkan aku sampai menyelesaikan kalimatku oke."

"hmm"

"sejujurnya aku hanya menganggapku sebagai kakakku saja eonni, tidak lebih. Kebaikan, perhatian dan kasih sayang mu yg selalu kau tunjukan padaku, aku menganggapnya bukan sebagai cinta antara 2 orang dewasa. Namun aku menganggapmu hanya sekedar eonniku. Saat mendengarmu menyatakan cintamu kepadaku, aku tidak tau apa yg harus aku lakukan dan apa yg harus aku katakan. Aku memang mencintaimu namun hanya sebatas kakak beradik itu saja. Namun aku juga tidak tega jika melihatmu bersedih, maka dari itu aku menerimamu, walaupun saat itu aku sudah menjalin hubungan dengan Xiumin oppa. Mianhae jeongmal mianhae, aku tidak mau menyakiti perasaanmu eonni, aku juga tidak ingin melihatmu bersedih. Kumohon maafkan aku eonni. Aku bukan seseorang yg tepat untukmu, aku tau ada seseorang diluar sana yg jauh lebih mencintaimu dibandingkan aku eon, dan aku melihatnya di diri Solar Daepyo-nim. Aku bisa melihat dari sorot matanya, bahwa dia sangat2 mencintaimu eonni, dialah orang yg tepat untukmu. Sekali lagi aku minta maaf padamu, aku juga harus mengatakan ini. Beberapa minggu lagi aku akan bertunangan dengan kekasihku Xiumin oppa, sebelum pertunangan itu terjadi aku ingin menyelesaikan kesalahpahaman kita eonni. Sekarang aku serahkan kepadamu, apakah kau mau menerima maafku atau tidak, namun yg pasti aku akan tetap menganggapmu sebagai kakakku meskipun kau menolaknya." usai mengungkapkan semua itu, kini yg tersisa hanya isakan kecil dari keduanya. Ya mereka berdua sama2 menangis. Seulgi hanya mampu memeluk Moonbyul di dekapannya.

the queen (moonsun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang