Page 22 : Acara Mistis

6 5 0
                                    

Suatu malam di kampung yang aku tinggal, aku dengan satpam yang berjaga di pos ronda sambil bermain catur. Sekitar 1 jam kemudian , datanglah temanku yang bernama Anton. Namun aku melihatnya nampak berbeda, pakaian rapi seperti orang yang akan menghadiri acara. Saat Anton menuju ke pos ronda, aku bertanya kepadanya "kamu mau kemana ?, tidak biasanya kamu mengenakan pakaian ramai seperti itu". Dia menjawab "itu aku di undang ke acara pesta atas keberhasilannya menjadi juara di rumah Rina di jalan Jeruk nomor 5 itu". Aku yang mendengarnya itu langsung terkejut lantaran rumah Rina bukan disana. Lalu pak satpam yang bersamaku di pos ronda bertanya "mengapa aku tidak tahu jika ada pesta ?". Lalu Anton menjawab "kalau hal itu saya tidak tahu, sudah ya... saya mau berangkat dulu". Kami pun menjawab "iya...".

Aku merasakan ada kejanggalan dalam hal ini. Selang beberapa menit kemudian setelah Anton pergi, aku mengajak satpam yang berjaga di sana untuk menelusuri alamat yang di katakan oleh Anton tadi. Menggunakan sepeda motor pak satpam, kami pun menelusuri alamat itu menggunakan GPS. Saat tiba di titik lokasi yang di katakan, kamipun buingung karena di lokasi yang di katakan Anton hanya terdapat sebuah pemakaman. Selain itu di tempat itu, Anton tidak ada di tempat. Pikirku "ini hanya jahil si Anton atau apa ya?". Lalu satpam yang ikut denganku mengusulkan untuk balik ke pos ronda dan menunggu dpAnton pulang.

Saat di pos ronda, aku mulai bertanya pada satpam "pak... apa benar iya itu alamatnya? Apa aku salah dengar?". Satpampun menjawab "iya pak... aku juga dengar". Sambil bermain game di Handphone, kamipun menunggu Anton di pos ronda. 3 jam kemudian, Antonpun datang. Aku langsung menanyakan padanya "bagaimana acaranya ?". Anton menjawab "ya meriah sekali". Lalu satpampun ikut bertanya "Ton... apa benar alamatnya Rinadi jalan Jeruk nomor 5 itu ?". Antonpun menjawab "iya pak benar, aku tadi berpesta disana. O iya ini aku bawakan nasi kotak untuk kalian". Lalu aku menerimanya dan berkata "terimakasih lho ya". Lalu aAnton berpamitan pulang pada kami setelah memberikan nasi kotak itu pada kami. Setelah kami sudah bertemu pada Anton, akupun pulang ke rumah dan satpam kembali keliling kampung untuk ronda.

Keesokan harinya, aku pergi ke rumah Rina yang ada di jalan Apel nomer 13 itu. Sesampai di sana, kebetulan di sana aku bertemu dengan Rina langsung di kebunnya. Aku langsung menemuinya dan bertanya mengenai sesuatu padanya seputar kejadian yang di alami Anton kemarin malam. Setelah Rina menjelaskan semua yang terjadi skemarin malam, aku terkejut karena apa yang di katakan oleh Rina jauh berbeda dengan apa yang Anton alami. Dan dari situlah aku menarik kesimpulan bahwa kemarin malam yang mengundang Anton bukanlah Rina melainkan penunggu pemakaman di jalan Jeruk nomo 5 itu karena Rina kemarin malam sengang berada di luar kota selain itu nasi kotak yang di berikan anton bukanlah nasi kotak, melainkan hanya berisi tanah dan batu.


My Horror StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang