"Berhati-hatilah, makhluk yang kau temui barusan hanya monster lemah. Cukup penggal kepalanya maka mereka akan mati."
Dahi Taehyung langsung berkerut ngeri, "Pe-penggal katamu?"
JK meraih ceret besi berbentuk pipih seperti botol minum para pemabuk Inggris dari tasnya yang berisi air putih entah whisky? Meneguk serakah sekali tenggak seperti orang kehausan setahun penuh.
Mengusak keren sudut bibirnya yang basah, "Masih banyak monster lain yang berkeliaran lebih berbahaya dari ini. Terutama saat malam hari."
Tersentak fakta, Taehyung musti bagaimana sekarang?
Menangis deras karena takut dan tak bisa berperang?
Kembali pulang ke dunianya berasal?
Apa yang ia dapat akan lebih bagus dari ini?
Perjodohan paksa dengan kakek mata keranjang bermulut busuk itu?!
Tidak.
Kim Taehyung tidak akan sudi.
Nah, peruntungan sepertinya berpihak padanya. Mendatangkan satu hero dengan level menengah dan kemampuan bertempur yang baik.
Pokoknya Taehyung harus ambil kesempatan ini.
"J-jeykey! Bisa aku ikut denganmu?!" Nekatnya, Kim Taehyung. Lelaki jadi-jadian ini berseru nyaring tak santun. Permintaan tolongnya justru terkesan seperti perintah. Masih awam mungkin peraturan dan tingkatan kasta disini.
Dunia aneh ini, tepatnya.
"Jeykey?" Pria itu mengulangi ucapan Taehyung, mengernyit tak suka.
"Aku melihat nama itu di atas katalog tubuhmu." terang Taehyung seraya menunjuk barisan kotak transparan 3 jengkal di atas kepala lelaki itu.
Entah, Taehyung masih bingung. Alasannya terbuang dan merosot kesini. Menyelesaikan misi aneh yang katanya dapat mempertaruhkan hidup matinya.
Jangan bilang ini semacam simulasi game online tembak-tembak yang biasa dimainkan adiknya di warnet?
Eits, ini terlalu nyata untuk seukuran sistem kerja digital.
JK berjalan mantap ke arah pria lembek yang terlihat kurus ini, menjatuhkan diri percis di depan muka polos Taehyung.
"Apa ada yang salah?"
JK mengelem bibir, meraih paksa tangan Taehyung untuk dipegangnya. "Kutandai satu kali. Kau berhutang nyawa padaku. Maka, sebagai gantinya aku akan mengambil 1/4 heartmu." sungut pria itu ketus.
Taehyung membelalak, aksi konyol apa yang dilakoni pria ini huh. Seenaknya mencoret lengan kiri dengan tinta hitam berlukis bulan sabit yang tidak bisa dihapus. Alias,--- permanen!
Mendorong dada bangsawan itu hingga lengser darinya, "Kenapa kau melakukannya Tuan?!"
JK tak menggubris, bangkit berdiri untuk jalan menjauh ke dekat ruas batang pohon tempat pertemuannya semula.
"Jung. Namaku Jung." katanya samar, berancang untuk menunggangi kuda yang sudah menunggunya di dekat pohon.
Ya, kuda itu gift yang ia dapatkan dari menyelesaikan satu misi sebagai transportasi antar-jemput.
Taehyung masih terkulai meratapi bekas coret sialan Jung ini!
Diterpa sinar mentari lembut yang menyorot dari ufuk timur, pahatan rahang wajah JK terlihat tegas dan tajam. Mengoarkan aura kharismatik dan feromone ketampanan pria tersendiri.
Bulir kapas yang dingin tertimbun di atas rambut lelaki itu, sedikit dia terlihat jauh tak bisa dijangkau. Sepertinya, jika di dunianya dia termasuk pria sombong--- yang banyak digemari wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath in Poison | KookV
Acak{segala hal, tokoh, karakter, alur hanyalah fiksi. Tidak boleh dikaitkan dengan kehidupan member asli.} Saat lemari kayu itu dibuka, kehidupan berbeda Kim Taehyung akan dimulai. Kelaminnya berubah, alurnya, jodohnya, termasuk tanggal kematiannya. Ke...