Level 4

2.6K 387 75
                                    

.

.

.

Taehyung Pov

Ketika itu aku siap menuju 17 tahun.

11 hari lagi, aku sukses memasuki dunia dewasa. Dunia yang serba terlihat menggiurkan penuh maksiat itu.

Dan disinilah aku berada.

Hiruk pikuk keramaian dengan audio berdentum yang diputar DJ Soda super menggoda birahi.

Heol, payudaraku pun kurasa berimbang, atau malah lebih memantul?

Hall mewah di daerah Ilsa-dong khusus dipakai untuk merayakan ulang tahun putri keluarga besar Hana.

Kami berdua soulmate.

Dia blasteran, berdarah seperempat Belgia. Namanya indah seperti rupanya, Shin Hana.

KARENA selisih umur kami cuma 4 bulan namun beda tahun, maka aku lebih sering menyebutnya Han Eonni dengan akrab.

Aku tentu tidak hadir dengan tangan kosong. Membawa bingkisan besar, berisi tas kulit import yang sengaja kupesan dari Paris.

Semua tamu undangan yang datang tentu saja memberi tatapan memuja padaku.

Siapa juga yang tidak naksir pada perempuan sepertiku?

Perempuan berdada besar, putih bersih, paha jenjang, mulus dan paras cantik.

Bahkan banyak tetangga iseng yang sengaja panjat pagar untuk merebut beha krem polkadot milikku.

Aku sadar diri. Aku sangat mempercayai wajahku.

Aku sempurna.

Itulah silet tajam yang sering kudengar.

Dan jika aku sedikit lebih cepat untuk sadar, maka aku tidak akan pernah membiarkan diriku percaya pada gadis bernama indah Shin Hana itu.

Hati siapa pun bisa berubah berduri.

Aku menyesal Tuhan merelakanku datang ke pesta itu, Hana menjebakku pada satu kenalan brengseknya disana.

Menjatuhkanku pada seorang pria dewasa berhormon kuat itu.

Malam itu, pria yang mengaku sepupu Hana Eonni mengajakku masuk kamar dengan alibi memberi tawaran kreditan mobil paling murah.

"Oppa.. dalam satu kali cicilan berapa banyak yang harus kulunasi?"

"Serahkan minimal 50.000 won saja sebagai uang muka, Taehyung."

Sayangnya, itu cuma tipuan kolot.

Brengsek ini telah merancang perangkap untuk memburu musang kecil sepertiku yang tidak tau apa-apa.

Clik.

Bunyi kenop pintu dikunci yang dingin itu mengakhiri semua mimpiku.

Saat dibuka bajunya, ada bulu lebat di sekitaran dadanya.

Wajahnya mesum, mata pria itu cuma segaris namun tubuhnya kuakui bagus dan atletis.

"Akan sedikit sakit, tapi aku akan melakukannya dengan jantan."

Bajing, dia menghancurkan masa depan gadis polos dengan sebait nama jaminan yang nyatanya tidak pernah ada.

Breath in Poison | KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang