Level 8

2.1K 319 22
                                    

mau tegasin aja diawal chapt gais utk para reader..

FF ini ga cheesy, yg muluk nunjukin adegan CINTA-CINTAAN kookv

soalnya aku mw datengin chemistry mereka disini perlahan-lahan ya..

hehe..

sanggup ga nih reader bertahan buat baca FF ku ini sampe ending?

.

.

.

Pria mata segaris dengan gaya jalan aneh sedikit ngangkang itu rupanya stalker handal.

Firasat buruknya tentang rencana Taehyung yang berkiat ingin diajari half moon urungnya benar.

Orang berdarah panas seperti Jungkook bukanlah tutor pas untuk lelaki bernyali lembek seperti Taehyung.

Maka dari itu, Jimin membuntuti Taehyung pergi dari rumahnya sampai ladang tandus tempat persinggahan Jungkook.

Sekali lihat, Jimin paham ujungnya akan begini, Taehyung pasti ceroboh.

Mendatangkan dirinya pada dua algojo di level 13 tanpa persiapan sama saja bak cari mati.

Melempar pedang asah yang biasa dipakainya untuk menebang kayu, Jimin berteriak nyaring.

"Tusuk saja matanya dengan itu!"

Bingkai wajah ketakutan Taehyung dengan pupil bergeser itu menengok perlahan ke arah Jimin.

Taehyung menatap lamat pahatan wajah milik pemuda bersinlet kotor itu yang kian bergabur.

Jimin balas menatapnya gelisah dari jauh.

Mata Taehyung meradang, air bening turun dengan lincah meliuk membasahi pipi sebelum terjun bebas menuju rahang sampai leher.

Mata.. ma-ta-nya..

Dari kejauhan, bibir Jimin mengeja lambat-lambat hurup vokal tanpa suara.

Taehyung menyipitkan mata, berupaya mendengar lebih jelas apa yang ingin diutarakan oleh Jimin.

Lihat dua mata mereka dan tusukkan pisaunya kesana.

Iris Taehyung berpencar gelisah.

Melamunkan silih berganti ke arah lempengan pedang Cina berkilau itu dengan tampang algojo buas yang berjarak cuma sepuluh konblok.

Kalut.

Berjuang diantara rasa ketakutan begitu besar dan juga secuil harapan ingin selamat sekian persen.

.







.







.

Jempol besar pria itu mengusap-usap rumput kering bekas cabutan muridnya.

Murid? Apa mungkin Jungkook bersungguh-sungguh akan mengajari dan menerimanya sebagai murid?

"Dia membantahku lagi." gumam Jungkook sambil tersenyum awang.

Duduk melipat kaki percis di bekas dudukan Taehyung tadi yang sibuk berputar kesana-kemari melucuti rumput.

"Mwo?" kaget Taehyung tak percaya,

"Chogiyo.. jadi maksudmu aku harus menyabut semua rumput kering yang ada disini?

Jungkook mengangguk pelan, "Ya memang begini latihan paling cocok untuk level awal sepertimu."

Berdecih sambil meniup poni frustasi, Taehyung ngedumel. "Ini cuma akal-akalanmu kan. Apa kamu berniat mengerjaiku eoh?"

"Sebutkan keuntungan bagiku kalau aku mengerjaimu." desak Jungkook menyudutkan.

Breath in Poison | KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang