Prologue

1.8K 160 6
                                    

Saya akan selalu mengetik kalimat ini di awal prologue dalam book saya, hanya sekali saja ;

Saya yakin kalian para pembaca tahu cara menghargai karya orang lain. Bagaimana cara menekan bintang untuk vote atau comment dengan hal yang tidak berisi negatif.

Untuk kalian para pembaca, selamat datang di ceritaku.

Terimakasih.

.

"Hei anak bisu ayo bicara! Cepat bicara atau buku hitam mu ini aku bakar"

Soobin menggeleng pelan menatap buku hitam nya. Tidak ada yang tahu jika buku hitam itu adalah diary nya. Semua rahasia nya ada disitu. Dia tidak mau semua nya terbongkar.

"Aku menyuruh mu bicara! Bukan menangis!"

Soobin hanya menatap temannya sambil menggeleng pelan seolah berkata, jangan lakukan itu. Pipi Soobin telah basah oleh air mata yang sudah lama keluar. Matanya memerah, Soobin merasa sedikit perih di matanya.

"Hei kalian! Lepas kan Soobin. Tidak bosan apa mengganggunya terus?", Ryujin si gadis tomboy, teman sekelas yang selalu bersama Soobin.

"Apa bu dokter. Ah iya bukannya kau pemilik rumah sakit besar itu? Jadi kalo si bisu ini terluka dia tidak akan mati karna kau menolongnya. Kau ini normal, tapi kau mau-mau saja berteman dengan bocah bisu ini. "

"Soobin itu tidak bisu ya!", Ryujin berdiri lalu meludahkan permen karet strawberry nya yang daritadi dia kunyah. Dan terkikik saat melihat permen karetnya mengenai pipi Mark.

"Cih sial", Mark berdecih kemudian menatap tajam pada Soobin yang sekarang sedang menatapnya polos.

Sreeettttt

Soobin menggeleng keras sambil menangis tanpa suara melihat buku diary nya disobek oleh Mark hingga menjadi bagian-bagian kecil. Mark menyeringai melihat Soobin menangis seperti itu. Kaki nya dengan segera menginjak robekan buku milik Soobin. Lalu pergi begitu saja meninggalkan Soobin dan Ryujin.

Soobin berdiri dari tempat duduknya. Berjongkok dan mengaisi robekan-robekan kertas nya sambil menangis.

"Soobin, maafkan aku ya. Eum maksudku kakak maafkan aku", Ryujin berjongkok disamping Soobin sambil ikut memunguti robekan kertas milik kakak nya.

Sekali lagi aku kenalkan
Aku Soobin seorang laki-laki bisu miskin
Yang bersekolah di tempat tidak seharusnya?
Dibenci, di bully karna aku berbeda
Teman ku hanya Ryujin
Gadis tomboy, cantik, anak pemilik rumah sakit di daerah sini
Tidak ada yang tahu
Ryujin adalah adikku
Dan pemilik RS itu adalah orang tuaku

🎗🎗🎗

Voice (Soolia/liabin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang