4

805 94 4
                                    

Happy reading-!

.
.
.

"Ayo makan"

Suzy menaroh paha ayam goreng di atas piring Soobin. Soobin tersenyum lalu mengangguk dan ingin mengambil paha ayam dengan tangan kanannya. Tapi terhenti ketika suara derap langkah kaki memenuhi ruangan.

"Hai sayang? Makan malam yang banyak"

Ryujin menatap Suzy lalu tersenyum kecut. Duduk di sebelah Soobin yang kini menunduk dan curi-curi lirikan ke arah Ryujin.

"Ma. Piringku kosong?"

Suzy menatap Ryujin.

"Kamu ambil makanan yang kamu suka sayang. Mama masak banyak hari ini. Masak ayam goreng kesukaan kakak mu", Suzy tersenyum lalu menambahkan satu lagi paha ayam goreng ke piring Soobin.

Ryujin melihat semua sambil mendengus kasar.

"Aku tidak mau makan", Ryujin beranjak berdiri meninggalkan kursinya.

"Kamu udah kenyang? Tadi makan apa emang?"

Srek

Ryujin menoleh melihat Soobin yang kini juga berdiri mengikuti Ryujin. Soobin menggeleng dan menunjuk piring nya lalu menyilangkan kedua tangannya sambil menatap Suzy.

Aku tidak mau makan

"Soobin sayang nanti kamu sakit. Ayo makan sekarang"

Ryujin menggigit bibirnya kuat. Memejam kan matanya dan mengeratkan genggaman tangannya kesal atas perlakuan Suzy.

Ryujin mengambil piring kosong nya dan membanting nya ke lantai.

"Kapan sih mama mau masakin makanan ke sukaan aku. Kakak kakak terus yang ada di pikiran mama!", teriak Ryujin.

"Ryujin", Suzy ikut berdiri menatap Ryujin. "Mama berkali-kali bilang kakak mu ini butuh perhatian lebih. Tolong kamu jangan cemburu. Karna Soobin-"

"Karna kakak bisu. Iya kan maaa jawab Ryujin! Apa Ryujin juga harus cacat kaya kakak biar mama juga merhatiin Ryujin!", Ryujin mengatur napasnya yang terengah-engah. Bahkan kata "bisu" yang belum pernah dia ucapkan kini keluar.

"Ryujin!", bentak Suzy.

"Ryujin benci mama. Benci kakak juga. Benci.  Kirim Ryujin ke Australia. Ryujin mau hidup sama papa. Tidak mau dengan mama. Kirim Ryujin!", triak Ryujin dengan tangisan keras.

Soobin menggeleng keras. Berjalan ke arah Ryujin.

"Eeemmmmhh"

Soobin memejamkan matanya karna menginjak pecahan piring.

"Soobin. Sayang gwenchana?"

Ryujin mendorong tubuh Soobin menjauh darinya lalu berlari menaiki tangga dengan menangis.

"Mama jahat mama jahat. Rindu papa"

Soobin melihat Ryujin sambil menangis. Tidak mau jika adiknya pergi meninggalkan nya. Karna Ryujin satu-satu nya teman miliknya.

.
.
.

Vote
Comment

Btw bntu share critanya biar ada yang baca 😔✊

Voice (Soolia/liabin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang