Voice (Soolia/liabin)

2

Soobin berhasil lari meninggalkan Ryujin dengan. Jantung nya dua kali terpompa lebih cepat karna efek berlari tadi.

Soobin berhenti di suatu jalan yang sedikit agak jauh dari sekolahnya. Jalan ini sepi sama sekali tidak ada anak sekolahnya yang melewati jalan ini. Soobin menghela napas lelah. Menoleh kekanan kiri bermaksud memastikan tidak ada siapapun.

Kemudian dia masuk ke sebuah mobil sedan berwarna hitam di bagian belakang. Duduk dengan menoleh ke arah kaca mobil. Menahan tangis yang ingin ia keluarkan.

Sopir yang menyadari kedatangan tuannya pun melirik Soobin dari kaca di atasnya. Merasa kasihan kepada tuan muda nya yang selalu menangis setiap pulang sekolah.

"Tuan, ada yang mengganggumu lagi?"

Soobin menoleh, menatap sopir nya dengan mata yang basah. Dia tidak malu menunjukan kesedihannya kepada sopir ini.

Soobin menggeleng-geleng keras. Lalu menggerakan kecil tangan kanannya. Kemudian membentuk jarinya menjadi lingkaran (👌).

Tidak papa. Semuanya seperti biasa

"Jika mereka mengatai tuan miskin. Katakan pada mereka kalo nona Ryujin itu adikmu"

Soobin lagi-lagi menggeleng keras. Menepuk-nepuk dadanya dengan satu tangannya. Lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Tidak hanya itu, dia juga membentuk jarinya seperti pistol dan mengarahkan ke kepalanya. Menarik tangan sang sopir dan menulis di telapak tangan pria di depannya "Ryujin".

Aku tidak bisa. Mereka bisa jahat kepada Ryujin.

Sang sopir kemudian tersenyum. Mengerti maksud baik dari Soobin

Braak!

Ryujin masuk mobil lalu menutup pintu nya dengan kencang. Melirik Soobin yang menangis karna kelakukan adiknya. Tapi Ryujin tetap diam tidak mengatakan apapun. Sampai mobil sedan itu melaju.

Soobin yang merasa diabaikan oleh Ryujin menjadi lebih sedih. Dia menarik tangan Ryujin dan menggengamnya erat sehingga atensi Ryujin menoleh padanya. Soobin menggeleng pelan sambil mengerjap-ngerjapkan matanya.

Maafkan aku

"Akan kupikirkan", gumam Ryujin menepis tangan Soobin dan kembali menatap kedepan.

🎗🎗🎗