Chapter 23 - Quarrel [2]

63.9K 2.1K 17
                                    


"Fre.. Aku minta maaf atas perkataanku tadi sore, kumohon kau keluarlah dari kamar" ucap Calvin sedari tadi.

Sejak 2 jam yang lalu sudah dia berdiri didepan pintu kamarnya dan Freya itu. Namun Freya tak kunjung membuka pintu itu, dia pun tak menjawab panggilan Calvin sedari tadi.

"Fre.. Aku mohon keluar dan makanlah, kau sedang hamil Fre" ucap Calvin.

"Kau tak perlu memaafkanku, yang terpenting saat ini, kau harus makan" ucap Calvin yang sekarang sudah mulai putus asa untuk menyuruh Freya makan.

"Klek.." bunyi bukaan pintu kamar Freya. Membuat Calvin menoleh kearah tersebut.

"Akhirnya kau keluar juga,kau harus makan sekarang ya" ucap Calvin sambil menarik tangan Freya, namun langsung sefera ditepis oleh Freya.

"Jangan sentuh aku" ucap Freya dengan menekankan setiap ucapannya sambil menatap Calvin datar, lalu dia turun kelantai bawah untuk makan.

"Huf.." helaan nafas berat dari Calvin, karna Freya terlihat begitu dingin kepadanya.

Calvin mengikuti kemana Freya melangkah sekarang. Freya melangkah kearah meja makan dan duduk disana. Calvin juga ikut duduk disitu.

Terlihat mata Freya yang sudah sembab karna menangis dan juga mukanya yang sudah putih pucat. Calvin sebenarnya ingin menanyakan hal itu, namun sepertinya tak mungkin karna kondisinya saat ini begitu tegang.
-------------

Pagi ini, pukul 10 pagi Freya terlihat baru bangun dari tidurnya. Semalam dia tidur sendiri karna masalah kemarin yang tiada habis-habisnya. Sebenarnya Freya tak menyuruh Calvin untuk tidur diluar, namun karna Calvin mengerti bahwa saat ini Freya ingin sendiri.

"Sepertinya aku terlambat bangun" gumamnya sambil melihat jam yang berada diatas nakas.

Freya pun turun dari kasur king sizenya dan menuruni anak tangga untuk keruang makan.

"Kemana dia?" tanya Freya sambil melihat kearah kursi makan tempat biasa Calvin duduk.

"Dimana pun dia berada aku tak akan peduli kepadanya" gumam Freya acuh lalu berjalan kearah meja makan.

"Fre?" panggil seseorang dari belakangnya, membuat Freya menoleh kebelakang.

"Kau sudah bangun rupanya, apa kau ingin aku belikan sesuatu?" tanya orang itu, ya dia Calvin. Namun tak ada jawaban dari Freya, Freya hanya membuang tatapan kearahnya.

"Hm" gumam Calvin.

"Apa kau menginginkan sesuatu?" tanya Calvin mengulangi ucapannya tadi.

"Tidak usah mempedulikanku" ucap Freya tanpa melihat kearah lawan bicaranya.

"Bisakah jika kau sedang berbicara padaku kau menatapku?" ucap Calvin. Freya menatap kearah Calvin dengan tatapan datarnya.

"Kau kira aku ini siapamu Huh? Aku ini hanyalah seorang jalang seperti yang kau bilang bukan?" ucap Freya sambil tersenyum kecut.

"Jelas-jelas kau itu adalah istriku!" ucap Calvin.

"Kurasa perlu diralat. Bukankah aku hanyalah jalang yang seperti kau bilang itu?" ucap Freya. Sementara Calvin, dia mengepalkan tangannya berusaha menahan amarahnya.

"Cih... Seorang jalang sepertiku adalah istri dari seorang ceo? Yang benar saja. Aku merasa tak pantas mendapatkan gelar istri disini" ucap Freya sambil menatap Calvin penuh penekanan.

"Aku tak ingin berdebat denganmu saat ini" ucap Calvin.

"Berdebat? Kita tidak sedang berdebat saat ini" ucap Freya meralatnya.

The Cold Husband✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang