Setelah kejadian minggu lalu, Freya dan Calvin tak pernah bertemu lagi. Freya masih dengan perasaan kecewanya, dan Calvin? Entahlah dia berada dimana saat ini."Kurasa aku harus melupakan semua ini. Ya, aku harus bangkit kembali. Tak baik jika aku seperti ini terus" gumam Freya sambil bangkit dari duduknya dilantai kamar itu.
Dia berjalan sedikit berjinjit dan sangat berhati-hati. Karena apa? Karna banyak pecahan kaca dan beling yang bertebaran dilantai kamarnya saat ini. Dan cahaya penerangan dikamarnya yang sangat minim sehingga ia harua meraba-raba sekitar agar ia tak menabrak sesuatu, tidak ada cahaya lampu hanya terdapat cahaya yang masuk dari celah-celah jendela kamarnya. Ia begini karna merasa bebannya akan sedikit menghilang jika sudah seperti ini.
Pertama-tama Freya membuka gorden kamarnya agar ada cahaya yang menembus masuk kedalam ruang kamarnya lalu ia menghidupkan saklar lampu yang berada tepat disamping pintu kamar. Lalu ia membersihkan semua kamarnya yang berantakan.
Setelah dirasa sudah bersih, ia langsung membersihkan dirinya lalu memakai pakaian ala casual miliknya, yaitu dress bewarna grey selututnya lalu rambutnya yang dibiarkan tergerai dengan indahnya.
"Aku sangat lapar saat ini" gumamnya sambil mengelus perutnya. Jangan lupakan tentang dirinya yang sedang bunting.
Dia akhir-akhir ini jarang sekali makan, karna konflik kemarin itu. Anaknya yang saat ini berada didalam perutnya juga tidak ikut makan karna sang ibu yg tak memakan apapun.
"Kalau aku memasak, kurasa aku tak sanggup menahan rasa lapar ini" gumamnya lagi sambil sedikit memikirkan sesuatu. Lalu muncullah ide yang sejak tadi ia tunggu-tunggu. Yaitu jalan-jalan satu-satunya adalah makan diluar.
Lalu Freya berjalan kearah pintu mansion dan membukanya. Disana terlihat Sam yang sudah membukakan pintu mobil untuknya. Freya tanpa aba-aba ia langsung memasuki mobil itu.
"Ke resrtourant biasa" ucapnya.
"Baik, Nyonya" ucap Sam lalu melajukan mobil mewah itu.
---------
Sesampainya direstourant yabg dituju, Freya langsung kaluar dari mobilnya dan memasuki restourant itu.
Ia langsung memesan makanan yang dia inginkan. Dan tak lama datanglah makanan yang ia tunggu-tunggu itu. Namun saat ia hendak memakan makanan itu, ia menagkap sesosok yang sebenarnya sangat ia rindukan. Dia Calvin.
Freya menaruh kembali sendok dan garpu yang dipegangnya tadi. Dia merasa napsu makannya berkurang karna milihat dia.
Calvin menatap Freya dari ujung pintu restourant, sama dengan Freya yang menatapnya dengan tatapan yang sama yaitu tatapan kerinduan yang sangat mendalam. Tapi mereka berdua tak mampu mengucapkan hal itu.
Saat sedang saling menatap, Freya teringat jika dia tak boleh menatap Calvin terlalu lama karna dia tak akan sanggup menahan kesedihan nantinya. Freya memalingkan wajahnya kearah kanan lalu mengambil tas diatas meja dihadapannya dan bangun dari duduknya.
Saat mereka sedang berpas-pasan, Calvin menatap Freya dengan tatapan sendu. Jujur Freya benci dengan tatapan itu. Lalu saat Freya hendak melewatinya, Calvin langsung memegang tangannya. Membuat Freya memberhentikan langkahnya.
"Maafkan aku" ucap Calvin.
"Maaf sudah terlambat untukmu" ucap Freya sambil memohon agar air mata yg ia bendungi sejak tadi akan bertahan.
"Kumohon Fre. Aku akan menjelaskan semuanya kepadamu." ucap Calvin.
"Telah seminggu kau menghilang ntah kemana, kau bagai ditelan bumi. Tapi dengan tiba-tiba kau datang dan meminta maaf kepadaku. Apa artinya itu? Aku bingung dengan cara pikirmu Vin. Aku capek" ucap Freya sambil mengeluarkan air mata yang ia bendungi sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Husband✅
Romancekarya pertama aku, typo masih bertebaran. [TAHAP REVISI] Cinta. satu kata yang begitu familiar bagi setiap orang. namun, tahukah kita arti cinta yang sesungguhnya? Cinta itu, seperti angin. Kamu tidak bisa melihatnya tapi kamu bisa merasakannya. Ci...