SILVANA

334 17 3
                                    

Dia terus menatapku, dengan tatapan sayu nan polos. Dia tak berhenti mengikutiku, kemanapun aku pergi. Dia tidak bicara, namun hanya menatap. Aku tidak paham, apa yg dia inginkan.

Silvana, dia adalah sesosok hantu yg sangat manis, rambutnya putih berombre biru panjang seatas pundak. Kulitnya putih pucat, tatapannya sayu dan menenangkan, namun juga mencekam.

Seperti ingin menyampaikan sesuatu, dia hanya menatap dan menatap, mengikuti langkah demi langkah. Aku merasa tidak nyaman, namun hati kecil ku merasakan hal sebaliknya. Jika dia tidak ada disisiku, rasanya seperti ada yg mengganjal pikiran, setiap malam. Kehadirannya sudah seperti makanan sehari hari, bila tidak ada akan membuat kelaparan. Dia seperti energi penyemangat, setiap hari terasa lebih baik, meski dia hanya sesosok hantu.

---

Hari ini aku sangat sangat kesal, pulang dari kampus dengan perasaan marah dan frustasi. Tadinya aku berharap, dengan menatap sosok hantu yg selalu mengikutiku akan membuatku tenang. Namun, dia tidak kunjung datang, biasanya dia menunggu ku dengan duduk disofa kamarku. Kali ini dia tidak ada, disofa maupun seluruh sudut ruangan kamarku. Gelisah mendatangi sekujur tubuhku, rasa marah dan kesal ku mulai membara lagi. Ini semua gara gara Stungun.

---

Pagi tadi, saat aku baru sampai dikampus, Stungun sudah menunggu ku didepan pintu masuk. Dia melambaikan tangannya bermaksud menyapa, aku membalas lambaiannya, lalu masuk bersamanya.

"Hey Risru, istirahat nanti ke kafetaria bersama ya."

"Tentu."

Sepertinya Mr. Shakemii tidak masuk karena ijin ada acara keluarga, jadi kelas bahasa inggris kosong. Aku dan Stungun berjalan keluar kelas menuju kafetaria, belum sampai setengah jalan, Madotsuki dan again mencegat langkah kami. Mereka minta ikut ke kafetaria. Kami berempat menuju kafetaria bersama, sampai disana, Madotsuki dan Stungun mencari tempat, aku dan again memesan makanan. Hari ini cukup ramai untuk para mahasiswa yg lain sudah ada yg datang di kafetaria. Mungkin banyak dosen yg ambil cuti, termasuk Mr. Shakemii.

"Kau mau pesan apa?"

"Entahlah, mungkin hanya minuman saja."

"Kalau begitu pesankan pesanan Madotsuki dan Stungun."

"Kau curang Risru."

"Tidak, aku memesan makanan ku sendiri, kau hanya pesan minuman, jadi sama saja kau tidak memesan apa apa."

"Dasar, baiklah kalau begitu."

Again tertawa kecil, lalu pergi memesan pesanan Madotsuki dan Stungun.

---

"Apa apaan kau ini?!"

"Hei! Kau yg duluan!"

"Tidak! Ayo minta maaf!"

"Tidak mau!!"

"Apa kau tidak lihat kalau Madotsuki kesakitan? Cepat minta maaf padanya!"

"Stungun! Sudahlah, tidak apa apa. Ini tidak terlalu panas kok."

"Lihat bajumu, jadi basah dan kotor, belum lagi itu air mendidih!"

Stungun menarik kerah anak yg tak sengaja menumpahkan air mendidih lalu pergi begitu saja tanpa meminta maaf pada Madotsuki yg ketumpahan air itu.

Again yg kembali duluan karena membawa pesanan kedua temannya itu, melihat Stungun menarik kerah baju S!N dan siap untuk meninju wajahh anak itu.

"STUNGUN HENTIKAN ITU!!"

Teriak again, semua mahasiswa yg ada disana menoleh, termasuk Risru.

"Apasih?!"

The Story of UtaiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang