The Altering Summer

🎬 12

🎥

Seoul,

Pagi di hari minggu yang cukup sunyi di kediaman Lee. Tidak ada tawa dan rengekan manja ataupun jeritan dari seorang gadis kecil yang biasa terdengar.

Yang kini terdengar hanya dentingan sendok yang beradu di piring. Serta suara kecapan yang berasal dari bibir seorang pria yang sedang duduk terdiam di kursinya, menatap hampa pada kursi kosong di hadapannya sekarang.

“Mau sampai kapan kau merenung dan merengut seperti itu, hm?” tanya Nyonya Lee sembari memukul kepala putranya dengan serbet.

“Ma!”

“Apa? Kau ini! Baru seminggu di tinggal sudah seperti ini. Bagaimana nanti kalau Minjae menikah? Bisa hilang kewarasanmu sepertinya.”

Pemuda Lee itu bergidik ngeri, membayangkan suatu hari ia harus mengantar putri kesayangannya ke altar, melepasnya demi melanjutkan masa depannya sendiri.

“Kau pasti membayangkannya, kan? Astaga...” Nyonya Lee menghela nafas panjang. “Tapi sebelum kau mengantar Minjae ke pelaminan, ku rasa ada baiknya jika kau yang lebih dulu men—”

“Ma... kita sudah sering membicarakan hal ini.”

Nyonya Lee merengut kesal, putranya selalu saja seperti ini jika menyangkut hal spesifik yang sedikit tabu baginya.

“Minhyung-ah...” panggilnya dengan helaan nafas panjang.

“Mn.”

“Kau masih ingat dengan tetangga depan rumah dulu? Tuan Kim?”

“Ya. Lalu?”

Nyonya Lee bergeser sedikit mendekat lalu mengunci tatapannya pada dua manik yang mengerjap malas; sepertinya sudah tahu ke mana arah pembicaraan ini.

“Tuan Kim menanyakan tentang kabar mu kapan hari, kau masih ingat putrinya kan?”

“Ma...”

“Dengarkan dulu,” potong Nyonya Lee cepat. “Kau masih ingat Sohye, kan? Dia sekarang sudah tumbuh menjadi waniya cantik dan anggun,” lanjut Nyonya Lee dengan wajah yang berbinar.

Alis terangkat ke atas, Minhyung menatap wajah Ibundanya dengan tatapan ‘Oh, tidak lagi’.

“Tuan Kim ingin kau mencoba berkencan dengan Sohye. Dan siapa tahu kalian cocok, dan mungkin kalian nanti lanjut ke jenjang pernikaha—”