Scene 🎬 18

1.9K 317 8
                                    




🎥









Senja bergulir dengan cepat di Gapyeong. Panas terik yang menyengat pun kini sudah berganti dengan sejuknya semilir angin sore; berhembus sepoi-sepoi, menyapu wajah pucat Jaemin yang sedang menikmati teh dan setoples butter cookies di belakang pondoknya.


Tatapan jauh membentang ke depan, menyaksikan bagaimana cahaya matahari perlahan berubah menjadi jingga, melukiskan sebuah mahakarya tak tertandingi oleh seniman manapun yang tertoreh di angkasa.


Semuanya tampak tenang dan menghanyutkan sampai gerutuan kesal terdengar.


“Ugh! Aku kesal sekali!”


Jia tiba-tiba datang dengan wajah masam, duduk di sebelah Jaemin sambil bersungut-sungut.


“Ada apa lagi?” tanya Jaemin dengan santai. Sudah terbiasa menghadapi sifat sahabatnya yang satu ini.


“Tuan Jang, dia menyuruhku untuk mengambil bahan makanan dan goodie bags di kota! Menyebalkan sekali! Aku lelah seharian sibuk mengatur anak-anak, astaga! Apa se-liar itu tingkah anak-anak kota?” omel Jia tanpa henti.


Jaemin terkekeh pelan. “Mau aku yang mengambilnya?”


Jia berkedip cepat, menatap wajah sang sahabat dengan penuh haru. “Kau memang yang terbaik! I love you, Jaemin-ah!” pekik Jia kegirangan.


“Ya... ya, aku memang yang terbaik. Jam berapa aku ke sana? Apa Pak Yoon yang akan mengantarku?” tanya Jaemin seraya menyesap tehnya yang hampir habis.


Jia mengangguk, tangan terulur membuka toples cookies, lalu membawanya kedalam mulut. “Yhap, Phak Yhoon yhang mehetir, Ham tujoh, yha,” balasnya dengan mulut penuh.


“Ew! Sudah kubilang jangan berbicara dengan mulut penuh!”


“Mwehehe...”


Jaemin ikut terkekeh melihat sahabatnya yang konyol ini, lalu keduanya terdiam. Tidak ada yang berbicara, masing-masing sibuk menikmati ketenangan dengan cara sendiri-sendiri.


Sampai Jia menggeser posisi duduknya, bersandar pada sandaran kursi kayu dengan pandangan tetap terkunci ke depan.


“Jaemin-ah...” panggilnya lirih.


“Mn?”


“Apa kau masih mengingat pria itu?” tanya Jia tanpa menoleh.

The Altering SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang