Disclaimer, cerita berikut tidak berkaitan dengan novel, manga, maupun anime. Saya juga tidak memiliki sword art online dan Tate no yuusha secara resmi. Dan mungkin beberapa yang bakal muncul di berikutnya.
---di tempat tak diketahui
"Ayo kita masuk" Kata si Pahlawan Busur pada si Pahlawan Pedang.
Kedua rombongan itu pun masuk. Mereka menemukan yang sepertinya sebuah perpustakaan raksasa.
"Hai. Pahlawan Pedang, Ren Amaki dan Pahlawan Busur, Itsuki Kawasumi. Aku sudah menduga kalian akan datang" Kata sesosok loli dengan tongkat dan kacamata. "Namaku adalah Cardinal. Aku penjaga perpustakaan ini. Yang sepertinya sudah menyatu dengan milik dunia ini"
"Darimana kau tau kami? Dan bagaimana kau tau kami akan kemari?" Tanya si Pahlawan Pedang, Ren.
"Itu tidak penting. Dan yang mungkin kalian cari sudah tiada tepat sebelum aku pindah kemari" Kata gadis bernama Cardinal.
"Jadi, Cardinal-san. Memang apa itu?"
"Replika keempat senjata legendaris"
---bersama Naofumi dkk.
Kirito POV
"Baiklah, aku akan menurunkan kalian di sini. Di dekat sini ada seorang Pahlawan. Jadi, tolong tepati janji kalian" Kata Fitoria menurunkan kami yang berada di kereta yang ada di atas kepala nya. (Fitoria masih dalam bentuk Philorial nya)
"Baiklah, terimakasih sudah mengantar kami" Kataku berterimakasih.
Kami pun berjalan naik kereta. Kami melihat Motoyasu dan party nya serta para ksatria menghalangi jalan.
"Bagaimana ini, Naofumi-sama, Kirito-sama?" Tanya Raphtilia pada kami.
"Tentu saja..."
"Kita akan lewat gerbang" Kataku menyambung kalimat Naofumi.
Kami melanjutkan perjalanan kami menuju gerbang. Aku dan Naofumi turun dari kereta untuk berbicara pada Motoyasu.
"Motoyasu, kita harus bicara" Naofumi memulai percakapan.
"Tidak ada yang harus dibicarakan!" Motoyasu langsung menyerang Naofumi dan berhasil di tangkis.
"Apa kau sudah gila?! Kita benar-benar harus bicara, Motoyasu!" Kataku menghempaskan tombak Motoyasu dengan pedang ku.
"Semua sudah jelas. Kalian membunuh Ren dan Itsuki!" Teriak Motoyasu. Kalimatnya itu membuat kami terkejut.
"Jangan gila! Untuk apa kami membunuh Pahlawan yang akan menyelamatkan dunia ini?!" Tanya kesal Yujio.
"Tentu saja untuk menutupi kebohongan. Apalagi?!"
"Cewe sialan" Pikirku melihat ke arah Malty.
"Kau benar sekali, Motoyasu-sama mereka jelas melakukannya untuk menutupi kebohongan mereka" Kata si sialan itu. "Mari kita mulai pertarungannya" Dia kemudian membuat dinding listrik di sekitar kami.
"Sebagai sumber kekuatan dan ratu berikutnya," Dia memulai merapalkan mantra nya.
"Mantranya sombong amat" Pikir ku.
"Aku memerintahkan mu. Balikkan hukum alam dan turun kan hujan api. Zweite FireRain"
"Batalkan hujan api. Anti-Zweite FireRain" Melty dan Asuna membatalkan serangan Malty.
"Sebagai sumber kekuatan aku memerintahkan mu" Mereka melanjutkan rapalannya.
"Tembaklah musuh ku dengan kekuatan angin. Zweite Air Shot" "Tembaklah musuh ku dengan kekuatan api. Zweite Fire Shot" Mereka menggabungkan kekuatan mereka pada tombak Motoyasu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Swordsman and The Shield Hero Journey
Abenteuerkisah tentang Naofumi Iwatani (Shield hero) dan Kirito (Swordsman) yang terjebak di masa lalu dan menaklukan the wave untuk bisa pulang. Dalam perjalanan yang sulit mereka bertemu banyak teman. Bisakah mereka pulang dengan selamat? Mungkin sedikit d...