Aleana Princessa.
Nama yang diberikan 16 tahun lalu oleh orangtuaku. Aku adalah anak tunggal dari Pak Sujono dan Bu Ariani. Jika kalian menyangka bahwa aku adalah anak dari orang kaya hanya karena namaku yang aheemm itu, kalian salah besar. Aku hanyalah anak dari seorang karyawan biasa dan ibu sebagai yang hanya menjadi ibu rumah tangga seperti kebanyakan orang.
"Le.lagi ngapain lo?"tanya Ares penasaran, cowok bermata sipit itu kini tengah berusaha melihat apa yang sedang ku tulis dilaptopku.
"Lagi.."
"Lo nulis biografi Le? Emang Bu Hatari nyuruh bikin biografi ya tadi?" Nah. Yang ini Ardan. Cowok super kepo tapi lebaynya luar biasa. Suatu kelebihan ia dianugerahi wajah ganteng sampai bisa nutupin kekurangannya itu. Dan sekarang Ardan sedang sibuk membuka-buka buku catatan bahasa indonesianya. Mencari barangkali memang benar ada tugas dari Bu Hatari guru Bahasa Indonesia kami.
"Si bego. Gue lagi nulis cerita, dikira tugas lagi." Ardan mendelik. Cowok itu kini berkacak pinggang didepanku dengan pandangan seolah berkata "lo berani sama gue?"
"Eh ada apa nih?lo ngapain petantang petenteng sama Lea?mau mati lo!" Azka menatap garang Ardan membuat cowok yang kini berdiri menjulang didepanku langsung mengkerut.
"Hehe.. Nggak Ka, cuman bercanda gue.. Ya kan Le?" Ardan mengedip-ngedipkan matanya berharap jika aku ikut menolongnya dari keganasan Azka.
"Gak tuh Ka, dia mo mukul gue tadi. Untung lo keburu dateng.." Ucapku berpura-pura seperti wanita tersakiti.
Azka langsung merangsak maju kedepan Ardan. Tatapan membunuhnya menjadi pertanda jika cowok jangkung itu sudah siap menghajar siapapun yang menggangguku."Ka.. Gue bilangin bunda loh.."
Nah. Yang baru saja datang itu kembarannya Azka. Namanya Razka. Dia tipe cowok yang berkebalikan dengan sifat Azka yang tempramen, Razka cenderung lebih lembut dan terlalu baik sebagai laki-laki. Hingga sebagian besar siswa cewek akan baper jika berdekatan dengannya. Karena itu ia dijuluki heartbreaker karena selalu mematahkan perasaan cewek-cewek sebelum mereka resmi berpacaran.
"Waah.. Tumben paket lengkap. Ada apaan nih?" Tanya cowok berkulit sawo matang tapi terkeren diantara kelimanya. Dia Elang. Cowok bermata tajam itu kini duduk diantara kami.
"Nih lagi liatin si Princess yang lagi pacaran sama laptopnya."
Aku terkekeh mendengar gurauan dari Razka." Ya iyalah gue pacarannya cuma sama laptop. Orang gimana mau punya pacar kalo kalian melototin calon-calon pacar gue." Ucapku sambil mendengus.
Kelimanya tertawa seakan senang melihat penderitaannku.
"Kita cuma gak mau lo salah milih cowok Lea.. Kita semua tuh sayang sama lo. Lo itu adik perempuan kita satu-satunya."
Aku memutar kedua bola mataku malas. Kata-kata itu sudah ribuan kali aku dengar hingga aku sudah bosan mendengarnya.So, gue diantara mereka berlima.
Cewek biasa dengan lima cowok luar biasa, bagaimana menurut kalian?Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEDALEANA
Teen Fiction"Gue cuma pengen mereka tau, kalo lo bukan cuma sebatas khayalan." -Aleana Princessa "Cukup lo tau kalo gue cinta sama lo." -Andromeda