Jangan lupa vote dulu sebelum baca. Selamat membaca 💕
========================
Lisa baru saja sampai di rumahnya setelah ia pergi ke Perguruan karatenya. Saat Lisa melewati kamar Wirawan dan Desi, samar-samar Lisa mendengar percakapan Papa dan Mamanya. Lisa menghentikan langkah kakinya. Ia bisa mendengar dengan jelas bahwa namanya disebutkan dalam percakapan antara Wirawan dan Desi. Lisa mulai menyimak percakapan mereka.
"Pah, Mama mau setelah Lisa tamat sekolah dia angkat kaki dari rumah ini!"
Lisa menekan dadanya yang sesak saat mendengar perkataan Desi barusan.
"Tapi Ma, Lisa masih tanggung jawab Papa. Papa gak bisa melepas tanggung jawab Papa begitu aja."
"Tapi Mama sangat membenci kehadirannya di rumah ini. Gara gara Lisa anak kita Anggun jadi pembangkang Pa. Lisa hanya membawa pengaruh buruk bagi Anggun."
Wirawan hanya diam.
"Mama gak peduli, Papa harus usir Lisa dari rumah ini. Kalau Papa gak mau usir Lisa biar Mama yang pergi dari rumah ini!"
Tes tes tes
Air mata Lisa jatuh begitu saja mendengar percakapan Wirawan dan Desi. Rasa sesak sudah memenuhi dadanya. Lisa tidak henti-hentinya menghapus air matanya yang terus berjatuhan. Baru saja Lisa mendengar percakapan antara Irene dengan Ayahnya yang membuatnya merasa bersalah, sekarang Lisa harus menelan kenyataan pahit jika ia akan didepak dari rumah ini.
Lisa berjalan menjauh dari kamar Wirawan dan Desi. Dengan langkah gontai ia menaiki tangga menuju kamarnya. Saat Lisa membuka pintu kamarnya, Lisa dikejutkan dengan Anggun yang sedang berbaring di kamarnya sambil memainkan ponsel.
"Kak Anggun," ucap Lisa kemudian mendatangi Anggun lalu memeluknya.
"Lisa, Kakak benar benar kangen," ucap Anggun sambil mengusap-usap lembut kepala Lisa.
"Lisa juga kangen Kakak, Kakak jangan pergi lagi ya."
"Kakak gak akan pergi, Kakak akan selalu di samping kamu. Kamu juga jangan pergi ya."
Deg
Jantung Lisa berdesir saat Anggun mengatakan bahwa ia tidak boleh pergi. Lisa kembali teringat percakapan antara Wirawan dan Desi yang akan mengusirnya dari rumah setelah kelulusannya nanti.
"Kamu kok diam aja dek? Kamu gak akan pergi dari Kakak kan?"
"Gak akan kak," ucap Lisa lalu ia tersenyum getir.
Pada kenyataannya, suatu saat nanti kita gak bisa ketemu setiap harinya, Karena aku bukan siapa siapa di sini. Gumam Lisa dalam hati.
Lisa melepas pelukannya, "Eh kita kok mellow mellow gini sih Kak, kayak entah mau kemana aja deh pada gak mau pisah segala."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life for You ✔ [SUDAH TERBIT]
FanficTERSEDIA DI TOKOPEDIA DAN SHOPEE ONE PEACH MEDIA UNPUBLISH ACAK [FRIENDSHIP] Daun yang gugur tidak akan pernah kembali menjadi segar. Ia akan berjatuhan di tanah, lama kelamaan mengering, hingga hancur tidak berbentuk lagi. Takdir yang telah ditetap...