TERSEDIA DI TOKOPEDIA DAN SHOPEE ONE PEACH MEDIA
UNPUBLISH ACAK
[FRIENDSHIP]
Daun yang gugur tidak akan pernah kembali menjadi segar. Ia akan berjatuhan di tanah, lama kelamaan mengering, hingga hancur tidak berbentuk lagi. Takdir yang telah ditetap...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sinar mentari tak henti hentinya menampakkan wujudnya di langit pagi yang cerah. Membelah gelap gulita pada malam hari yang telah berwujud menjadi pagi yang cerah.
Lisa menggeliat ketika alarm jam beker nya berbunyi sangat nyaring dan menganggu tidur nya yang nyenyak itu. Tangan kirinya meraba nakas yang berada di sampingnya untuk mematikan alarm sialan yang berbunyi itu.
"Dasar pengganggu!" umpatnya setelah mematikan alarm nya.
Lisa bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan segera berangkat ke sekolah. Beberapa menit kemudian setelah mandi Lisa memakai seragam sekolahnya. Saat ini ia masih duduk di kelas dua belas SMA.
Lisa menuju meja rias yang berada di kamarnya. Memoles wajahnya dengan bedak yang tipis dan lipthin sekedarnya. Lisa bukan tipe cewek yang ribet dalam berdandan. Lebih tepatnya Lisa memiliki gaya yang swag. Rambutnya ia biarkan tergerai dengan poni yang tertata rapih ke depan. Setelah semuanya selesai ia melihat penampilannya dari atas sampai bawah. Ia rasa sudah cukup.
Lisa mengambil tas sekolahnya lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.
Sesampainya di ruang makan. Ia melihat Papa, Mama dan Kakaknya tengah berkumpul untuk sarapan pagi. Lisa sangat ingin menghampiri mereka dan ikut bergabung untuk sarapan pagi. Tapi niat itu ia urungkan melihat Papa dan Mamanya yang selama ini sangat acuh padanya karena Lisa adalah anak TIRI dari keluarga Manoban. Sebenarnya Lisa adalah anak kandung dari Wirawan yaitu Ayah Lisa. Tapi Lisa adalah anak dari perselingkuhan Wirawan dengan selingkuhannya dulu. Selingkuhannya dulu meninggal saat melahirkan Lisa dan mau tidak mau Wirawan membawa Lisa ke rumah nya dan Desi (Mama tiri Lisa). Awalnya Desi sangat marah bahkan ingin meminta cerai pada Wirawan. Tetapi akhirnya dengan segala bujukan Wirawan, Desi luluh dan mengizinkan Lisa untuk tinggal bersama mereka walau terpaksa.
Desi sangat membenci Lisa, ia tidak pernah menganggap Lisa sebagai anaknya. Bahkan ketika Lisa kelas 3 SD ia terang terangan mengatakan bahwa ia bukanlah Ibu kandung Lisa. Lisa sangat down mendengar pernyataan itu apalagi di usianya yang masih belia. Ia menangis dan harus menerima kenyataan pahit di umurnya yang masih kecil. Wirawan juga tidak bisa berbuat apa-apa. Ia juga tidak begitu menyayangi Lisa. Kasih sayang nya pada Lisa hanya sebatas kewajiban nya membiayai kehidupan Lisa sebagai Ayah kandung Lisa.
Terlepas dari itu semua, Lisa beruntung memiliki Jennie yang menjadi sandarannya selama ini. Jennie juga mengetahui tentang hidup Lisa. Jennie lah yang menjadi penenang Lisa selama ini.
Tak hanya Jennie. Lisa juga beruntung memiliki Kakak seperti Anggun. Walaupun Anggun bukan Kakak kandungnya, tetapi Anggun memperlakukan Lisa dengan sangat baik. Anggun yang selalu membela Lisa saat Lisa dimarahi Desi. Anggun yang selalu menghapus air mata Lisa saat Lisa menangis waktu kecil.
. . . .
Anggun melihat Lisa berjalan melewati ruang makan, "Lisa, sini sarapan dulu dek," ucapnya menyuruh Lisa sarapan.