39| Luapan Emosi

4.9K 520 22
                                    

Budayakan vote dulu baru baca!
Kepada SIDERS dimohon sadar diri untuk lebih mengapresiasi karya seseorang!

----------------------------------------------------

LISA melangkahkan kakinya dengan cepat menuju sebuah basecamp. Tentu saja tujuannya saat ini adalah menemui Hanbin. Setidaknya ia ingin memberikan sebuah pelajaran kepada cowok yang tidak bertanggung jawab itu. Cowok yang sudah membuat Nininya hampir celaka, walaupun tanpa disengajanya.

Sebelum Lisa kesini, ia mencari keberadaan Hanbin terlebih dahulu melalui June. Setelah mendapatkan lokasi Hanbin, Lisa langsung pergi mencari lokasinya.

Kini Lisa sudah sampai di sebuah basecamp. Langsung saja ia membuka pintunya tanpa permisi dahulu.

Brakkk!

Lisa membuka pintunya dengan kasar.

Semua orang yang ada di dalam basecamp itu menatap Lisa heran. Termasuk Hanbin yang bertanya tanya, mau apa Lisa kesini?

Mata Lisa langsung tertuju pada Hanbin. Kemudian ia berdecih.

"Ternyata lo enak enakan disini!" Lisa membentuk smirk di wajahnya.

Hanbin berdiri dari posisi duduknya lalu berjalan mendekat ke arah Lisa.

Teman-teman Hanbin yang lain masih heran dengan Lisa. Tidak ada satupun teman Hanbin yang Lisa kenal.

"Maksud lo apa?"

Bughhhh!!!!

Satu pukulan telak berhasil mendarat di pipi mulus Hanbin. Pukulan itu akan lebih telak lagi jika Lisa menggunakan tangan kanannya. Lisa menggunakan tangan kirinya untuk memukul Hanbin.

Hanbin memegangi pipinya lalu menatap nyalang Lisa, "Apa apaan lo!!!" bentaknya tak terima.

Semua orang yang ada disitu menatap tidak percaya terhadap apa yang dilakukan Lisa pada Hanbin.

"Itu belum seberapa dengan apa yang terjadi dengan Jennie!" Lisa menatap Hanbin tajam. Dadanya naik turun meluapkan emosi yang ia tahan sejak kemarin malam. Kalau saja kemarin malam Jennie tidak menyuruhnya menginap, sudah dipastikan Lisa akan menemui Hanbin malam itu juga.

"Memangnya Jennie kenapa, hah?! Lo datang datang buat rusuh, langsung nonjok gue!" serunya tak terima.

"Lo pantes dapetin itu! Karena lo, Jennie hampir di lecehkan dua orang pria brengsek!"

Hanbin menatap tidak percaya dengan apa yang Lisa katakan barusan. Hanbin masih menunggu Lisa menyelesaikan pembicaraannya. Tangannya mengepal kuat. Ingin rasanya ia memberikan pukulan pada Lisa. Tapi, Hanbin sudah pasti menjaga image nya di depan teman-temannya. Apa kata mereka jika ia memukul seorang wanita?

"Kalau lo gak bisa jaga Jennie, gak usah sok sok an mau jagain dia!"

"Dengan sombong nya lo mau anterin dia dengan selamat sampe rumah? Tapi apa? Lo malah ninggalin dia gitu aja!" Emosi Lisa sudah di ubun-ubun. Kejadian yang menimpa Jennie kemarin masih terngiang-ngiang di kepalanya. Kalau saja ia terlambat datang, sudah pasti Jennie di apa- apain sama dua pria brengsek itu.

Hanbin bungkam. Ia masih memikirkan jawaban pembelaan untuknya.

"Gue punya alasan kenapa gak bisa anter Jennie pulang," kata Hanbin menyuarakan pembelaannya.

"Ini bukan masalah alasan! Ini masalah janji yang harus ditepati! Dan lo udah ingkar janji! Gue gak bisa biarin Jennie sama orang yang gak bisa jagain dia!!"

My Life for You ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang