Perdebatan di dalam mobil pun masih berlanjut, Amira yang merasa kalau dirinya tidak salah. Begitu pun dengan Arya yang merasa jika dirimu pun tidak salah.
“Kenapa kakak yang marah?”
“Seharusnya mana aku yang marah, kakak sadar kan berapa lama aku menunggu! Hampir 4 jam. Dan apa aku tidak boleh marah ?!" Tutur Amira yang mencoba membela dirinya
“Tapi apa pantas seorang istri terlihat dekat dengan pria lain selain suaminya" Arya yang masih tidak mau mengalah
“ Aku sudah jelaskan semuanya sama kakak, bawa aku dan dia itu enggak ada apa-apa. Mungkin benar kalau dia itu punya perasaan sama aku, tapi sudah katakan berkali kali bahkan puluhan kali kalau aku enggak ada perasaan spesial semacam itu padanya. Amira itu memperlakukan dia layaknya seorang teman. Tapi Amira tidak bisa mencegah perasaan orang kalau orang itu punya perasaan lebih pada Amira. Yang Amira bisa lalukan hannyalah menjaga perasaan Amira sendiri agar tidak tergoda dengan orang lain. “ Amira yang terlihat sedikit kesal. Karena ini bukan pertama kalinya Amira harus menghadapi kecemburuan Arya
“lagian, siapa juga yang meminta pernikahannya di rahasiakan, makan hati sendiri kan dianya" cibir Amira dalam hati
“ astaghfirullahaladzim” ucap Amira ketika sadar apa yang baru saja ia pikirkan
“Kenapa nyebut begitu?” tanya Arya yang masih dalam mode ngambek
“Bukan apa-apa" jawab Amira cepat sambil melempar senyum kaku pada suaminya
“Kamu itu ya, sudah enggak jago bohong sekarang malah jadi tukang ngumpet, apa lagi yang di umpat Itu suami sendiri apa enggak takut dosa tuh" beber Arya yang memberikan lirikan tajam pada Amira.
“ apa dia bisa dengar suara hati” bisik Amira pelan. Sambil terus mencoba tenang ketika merasa mata suaminya itu terus saja mengawasinya
“jalan kakak, lampunya sudah hijau lagi tuh" ucapan Amira sukses membuat Arya tidak lagi kembali mendebatnya.
Bahkan saat sudah sampai rumah pun Arya masih lihat marah. Bahkan suaminya itu tega membuat Amira yang belum lama pulih dari sakit lambung harus mengangkat kopernya seorang diri. Terlebih lagi koper Amira saat ini lebih berat dari saat Amira berangkat.
Apa lagi ketika harus melalui beberapa anak tangga kecil untuk sampai ke pintu utama. Membuat Amira harus sedikit bersusah payah mengangkat kopernya.
“Aduh...”
Tanpa sengaja Amora membentur punggung suaminya yang tiba-tiba saja berhenti saat sudah si depan pintu. Bahkan hanya diam saja.
“Ada apa?”
“Kamu lupa bawa lucu atau kuncinya hilang” Arya mengaguk, itu sukses membuat Amira panik.
“Kamu punya lucu cadangannya kan?” tanya balik Arya” kuncinya ketinggalan di bawah lagi meja rias “ jawab Amira jujur
“Terus bagaimana? Kunci yang satunya aku kasih mami lagi, harus mami pulang kesini lagi besok lagi. Arizky juga sama mami" tutur Arya
“Terus kita bagaimana? “ tanya Amira yang ikut duduk bersandar di pintu di samping Arya
“Pintu samping pasti juga di tutup “ ujar Arya yang kini memandang Amira
“Tapi, enggak mungkin kita selama duduk. di sini kan kakak? “ tanya Amira yang kini membalas tatapan Arya Dan merunduk sedih. Tak ada lagi pembicaraan di antara mereka. Amira yang merasa lelah setelah pejalan jauh dan sampainya di rumah tidak bisa istirahat. Terlihat beberapa kali Amira memilih lengan dan kakinya yang sudah merasa pegal. Dan sebagai suami dan orang yang duduk di samping Amira, Arya bisa melihat dengan jelas kalau istrinya itu sudah sangat lelah.
“Aku tahu kita harus ke mana malam ini “ Arya yang langsung berdiri dan mengulurkan tangannya membantu Amira berdiri. Bahkan bukan hanya membantu berdiri Arya juga membantu Amira membawakan kopernya.
Barulah Arya menghidupkan kembali mesin mobilnya, membawa mobil tersebut keluar dari halaman rumah.
“Kita mau ke mana kak" tanya Amira penasaran
“ ke apartemen “
“Apartemen?”
“ ia, aku baru ingat kalau aku punya apartemen yang letaknya tidak jauh dari sini sih. “jelas Arya. Dan kini Amira dan Arya sudah sampai di depan gedung yang di mana salah satu unit dari gedung itu adalah milik Arya .
“Ayo turun “ Ajak Arya
Sedangkan Amira masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya, bahkan dalam hati Amira masih bertanya-tanya apa benar suaminya tinggal di sini. Setahu Amira Apartemen ini sangat mahal dan hanya orang-orang yang punya uang sangat tebal bisa membelinya harga paling murah dari unit di apartemen ini saja 1000 dolar Us
“Ayo....”ajak Arya lagi yang kini menggandeng tangan Amira saat masuk ke dalam Apartemen bahkan Amira hanya diam saat Arya menekan tombol lift.
“Ayo masuk , kenapa terlihat sangat gugup begitu sayang” ujar Arya yang kali ini menari Amira masuk ke dalam apartemennya.
Tapi saat Amira masuk Amira di kejutan dengan sesuatu yang tidak terduga. Ketika Amira masuk dia langsung di kejutan dengan tiupan trompet dan juga segala ornamen kejutan serta tulisan Happy birthday yang terbuat dari beberapa balon yang juga menghiasi ruangan tersebut. Bahkan bukan hanya itu saja, semua orang yang Amira kenal sudah ada di dalam apartemen dengan menggunakan topi pesta serta termasuk ke 5 sahabatnya.
“ini....”
“ Selamat ulang tahun sayang, yang ke 23 “ ucap Arya yang masih ada di samping Amira, Amira yang terharu pun memeluk Arya di depan semua orang
“Cie... cie... cie..”sorak semua teman-teman Amira. Membuat Amira dengan cepat melepas pelukannya pada Arya. Dan pesta kejutan itu pun berlangsung dengan hangat dan selesai 2 jam setelahnya.
Kini di Apartemen hanya menyisakan Amira, Arya saja. Sedangkan Arzky malam ini di minta oleh neneknya untuk menginap di rumah. Meskipun sedikit berat melepaskan Arzky bersama dengan neneknya apa lagi Amira tidak bertemu Arzky 1 minggu terakhir
Saat ini Amira dan Arya sedang duduk di ruang tengah sambil menonton video pernikahan mereka, di mana saat ini Amira sedang tiduran dengan menggunakan kaki Arta sebagai banyaknya. Sedangkan Arya saat ini tengah memperhatikan video tersebut sambil membelai manja rambut Amira. Di mana beberapa kali Amira menyuapi Arya dengan menggunakan popcon
KAMU SEDANG MEMBACA
jodoh (Wedding Day)
Любовные романыJodoh, bisa datang kapan saja. Dimana saja. Bahkan dengan cara yang tak terduga. Cara-cara, indah sang maha kuasa. yang begitu misterius dan tak bisa di tebak. Yang tertata begitu sempurna... "Assalamualaikum, wahai Amira Aisyah Putri.... Maukah k...