sembilan

2.6K 90 2
                                    

Aku tak tahu apa ini yang namanya cinta halal yang sesungguhnya ? Namun jika ia. Maka saat ini aku mencintaimu wahai halalku karena Allah..

●●□●●□

Amira terbangun saat dia saat mendengar suara merdu seseorang yang tengah mengaji, suara yang paling merdu yang pernah ia dengar selama ini. Bahkan suaranya tak kalah merdu dengan suara para menghafal yang sering ia dengarkan di platform digital...

Secara pelan Amira membuka matanya,  dan melihat ke samping kanannya di mana kini sudah kosong tak ada suaminya disana. Dan ketika melirik  ke arah jam terlihat masih  terlalu pagi untuk berangkat kerja. Amira menyambar jilbab instan yang ia letakan diatas  nakas dan berjalan ke kamar mandi untuk membasuh muka dan juga sekalian mengambil air wudu untuk salat malam.

Setelah mengambil air wudu Amira keluar kamar  dan menuju ruangan kecil yang tak jauh dari kamarnya yang di mana itu adalah mushola kecil.

Dan saat semakin dekat dengan mushola itu, semakin terdengar dengan jelas juga suara merdu itu, yang  membuat Amira penasaran. Siapa pemilik suara itu.

Dan Amira dibuat tidak menyangka dengan apa yang saat ini dia lihat di depan matanya sendiri. Dan jauh tidak menyangka kalau suara merdu itu ternyata berasal dari suaminya sendiri

“AMIRA” Arya yang  tampak terkejut mendapati kehadiran Amira tapi dengan cepat ekspresi terkejut itu berubah menjadi wajah penuh kegembiraan

“sedang apa di sana? Suaraku membangunkan dirimu? “

“suaramu sangat indah, itu yang membangunkan aku.” Jawab Amira

“terima kasih  kau adalah orang pertama yang mengatakan suaraku indah” sebuah senyaman terukir di wajah Arya

“kenapa di situ saja ayo masuk?” ajak Arya

“sekalian kita salat berjamaah bersama “ tambahnya yang kini sambil  menuntun Amira untuk masuk bersamanya

“beruntungnya aku memilik kamu, sebagai Imamku “ ucap Amira dalam hati. Sambil memandang Arya yang  kini sedang memindahkan tempat mengaji lipatnya  dengan sajadah.

“bukan hanya tampan di raga tapi Hati...” ungkap Amira dalam hati , yang kini tengah  tersenyum  saat  tanpa disangka Arya juga mengatakan sudah untuknya

“dan aku ingin, selamanya seperti ini. Kau ada di depanku membimbingku, menjadi imam dalam hidupku" tutur Amira dalam hati saat untuk pertama kalinya mereka menunaikan Shalat sunah berjamaah,  kini Amira dan Arya sedang menunaikan Shalat tahajud bersama

“untuk selalu bersujud padamu ya rob, dan Ridhoi lah kamu dalam mencari berkahmu dalam pernikahan ini...” tutur Amira dalam hati. Saat kini mereka berdua sudah pada bagian terakhir  yaitu salam .

Tak lupa, Amira juga mencium  tangan arya, begitu pula Arya yang mengusap kepala Amira dan mengecap kening Amira adalah mungkin  hal yang tidak pernah arya lupa...

“ya, Allah terima kasih,  sudah mempertemukan hamba dengan dia. Menjadikan dia Imamku hamba, terima kasih ya ,Allah kau juga jadikan  hamba sebaik bagian dari tulang rusaknya, dan semoga pernikahan ini akan menjadi pernikahan yang sama wah” doa Amira dengan mengadakan tangannya

“ya, Allah terima kasih kau telah turunkan seorang bidadari surga untuk menemani hidup hamba, dan semoga hamba bisa menjadi imam yang  baik dan juga bertanggung jawab untuknya. Dan selalu bisa membahagiakan dia, membuat dia selalu tersenyum “ doa Arya begitu juga Arya juga melakukan hal yang sama dengan Amira

●●●●

Hari ini Amira dan Arya sudah memutuskan untuk pergi mencari beberapa perabotan  rumah untuk melengkapi  beberapa sudut rumah. Yang sebenarnya tidak terlalu penting karena perabotan  yang ada di rumah sudah lebih dari cukup. Tapi arya terus memaksa. Dengan alasan pasti ada beberapa barang yang mungkin bisa membuat rumah tidak terkesan sama seperti saat dia masih bujangan katanya ingin ada perubahan. Dan disini lah mereka bukan mereka  tapi arya yang terlihat lebih bersemangat dalam memilih sedangkan Amira hanya memberikan tanggapan atas beberapa furnitur yang Arya pilih, 

jodoh (Wedding Day)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang