23

1.7K 70 5
                                    

Fondasi dari sebuah hubungan yang kuat adalah cinta dan kepercayaan. Akan  tetapi dari dua hal tersebut ada sebuah komunikasi sehat.

Tapi jika komunikasi sudah tidak lancar maka akan timbul curiga, rasa tidak percaya dan bahkan hilangnya rasa cinta yang dulu  pernah ada...

Amira masih mengingat dengan jelas pesan yang ibunya katakan sebelum Arya mengucapkan janji untuk menutup sembari dengannya. Di hadapan tuhan dan juga semua orang yang hadir di acara waktu itu.

Amira tampak memainkan cincin pernikahannya, yang di dalamnya terukir nama Arya di dalamnya. Bersama dengan ingatan tentang masa-masa yang sudah mereka lewati bersama.

Apakah pantas Amira mencurigai jika selama ini Arya tidak melakukan semua itu bersamanya? Atau apa yang di lakukan Arya itu selama ini adalah yang sesungguhnya..

Ia, Amira bimbang dengan perasaannya sendiri. Ia bimbang harus bersikap seperti apa pada suaminya itu.

Saat lemari  malam mereka bicara Amira ingin sekali mengatakan kalau dirinya akan coba percaya, tapi dengan adanya kiriman gambar serta video tadi membuat Amira kembali meragu...

Ragu pada dirinya sendiri. Apa dirinya pantas dengan Arya? Arya pria yang sempurna. Dia pria dengan segala hal yang di inginkan oleh semua wanita..

Dengan semua itu bukan hal yang sulit bagi Arya Mendapatkan wanita.

“yang...”

“ Sayang....” satu hal Arya membuat Amira tersadar dari lamunannya. Arya tampak memandang Amira pedih dengan tanda tanya. Sorot mata yang memohon membuat Amira tak kuasa untuk menghindar dari mata itu. Sekejap hati. Amira merasa sakit yang tak bisa di jelaskan.

Amira ragu mereka menikah baru beberapa bulan, dan tak seharusnya Amira terlalu percaya diri kalau ia, sudah mengelak Arya lebih dari siapa pun. Karena nyatanya Amira menang belum sepenuhnya tahu tentang Arya.

Ya, pria itu terasa penuh misteri...

Membingungkan seperti labirin tak berujung, di mana seakan menemukan  pintu keluar, tapi nyatanya yang di dapat adalah kenyataan yang lain dari hal lain lagi...

Bahkan sekarang Amira tidak tahu harus bicara apa dan bagaimana? Semua kalimat serat pertanyaan yang ingin Amira tanyakan sebelumnya. Semua itu sirna tak tersisa...

Apa lagi ketika mendengarnya langsung dari wanita yang ada dI depannya. Yang tak lain adalah mantan dari suaminya. Yang entah itu jabatan yang beberapa. Amira tidak tahu...

Tapi melihat penampilan wanita yang ada di depannya. Amira merasa wajar jika pria akan jatuh cinta padanya. Mungkin Amira akan jatuh cinta pada wanita yang ada di depannya jika seandainya dia adalah seorang pria.

Wajah yang cantik, senyum melawan, tutur kata lembut, tubuh yang tinggi, gayanya yang ke kinian dan rasa percaya dirinya yang sangat bagus  yang entah kenapa Amira merasa wanita itu memang cocok dengan Arya. Dibandingkan dengan Amira, yang hanya bisa-bisa saja.

“ Sayang, apa kau mau memaafkan aku" suara memohon Arya membuat Amira kembali menatap suaminya..

Arya menepati janjinya menjelaskan semua maslah yang terjadi. Ia bukan hanya menjelaskan tapi juga membawa wanita yang ada di foto dan video tempo hati langsung di depan matanya..

Lalu jika sudah seperti ini, apa yang harus Amira lakukan?

Memaafkan Arya?

Atau tidak?

Jika Amira tidak memaafkan Arya, apa itu tidak membuatnya menjadi kejam. Itu sama Artinya dirinya tidak menghargai kejujuran Arya, tidak menghargai seberapa banyak ke beranjak yang Arya kumpulkan untuk hari ini...

Dan juga apa hak Amira tidak memaafkan  Arya? Jika tuhan saja selalu membukakan pintu maaf untuk umatnya yang tak luput dari dosa dan juga khilaf. Sama dengan Arya ia manusia bisa begitu juga dengan Amira yang hanya manusia bisa . Di mana manusia adalah tempatnya salah dan khilaf.

Lalu jika Amira tidak memaafkan Arya hanya karena ini. Itu Artinya Amira menjadi orang yang egois serta sombong.

“ aku tidak punya alasan untuk tidak memaafkan, kakak" ujar Amira sambil mengulum senyum. Seketika itu juga raut wajah tegang Arta sirna begitu saja di gantikan dengan senyum ke kebahagiaan.

Tentu saja perempuan itu pun akhirnya pergi. Karena sesuai dengan kesepakatan awal ia hanya akan datang untuk menjelaskan. Jadi mau di maafkan atau tidaknya Arya semua bergantung pada Amira. Wanita itu hanya ingin menjelaskan saja apa sebenarnya yang ada di dalam rekaman video itu. Dan juga menjelaskan jika setelah mereka putus tidak ada lagi saling komunikasi satu sama lain.

Dan baru berkomunikasi lagi saat masalah ini ada. Itupun dengan sangat terpaksa. Karena si wanita juga tidak mau kalau hidupnya akan terganggu dengan masalah ini. Karena si wanita itu juga sudah menemukan orang yang ia cintai. Dan tentunya itu bukan Arya.

Setidaknya masalah satu sudah terselesaikan, meskipun masih menyisakan sebuah tanda tanya besar (?) Siapa yang melakukan semua ini. Serta apa motif orang tersebut.

Terlepas dari itu semua. Amira parut bersyukur setidaknya perasaan ragu itu kini mulai memudar. Sekarang Amira mencoba membangun lagi rasa percaya ya pada Arya yang pernah terkikis...

Setelah semua masalah diantara keduanya selesai. Kini sudah saatnya untuk kembali lagi. Terlebih semua orang pasti sedang menunggu mereka.

Terutama Arzky, ini sudah waktunya balita mungil itu untuk mandi sore. Pasti nanti Arzky akan sangat senang ketiak melihat Ayahnya. Apa lagi saat Arya tadi datang balita menggemaskan itu masih tidur.

Pastilah kehadiran Arya nabati akan jadi sebuah kejutan untuknya. Mengingat beberapa hari tanpa Arya balita itu terus saja rewel...

Benar saja, saat Amira dan Arya masuk sambil mengucapkan salam. Arzky tampak langsung menoleh. Seakan tahu bahwa orang yang di tindakannya datang. Membuatnya langsung kegirangan dan heboh sendiri. Bahkan jika Ardi tidak membuangnya cukup kuat bisa saja balita itu terjatuh dari gendongannya

Arzky baru bisa tenang dan begitu menurut saat sudah ada di gendongan Arya. Balita itu tampak begitu menikmati saat Arya kecil pipi gembulnya dengan bertubi-tubi. Karena biasanya jika ada orang yang melakukan itu. Arzky akan langsung menangis kencang.

Namun lihatlah sekarang! Balita tersebut tampak begitu bahagia..

Jika, orang lain melihat interaksi keduanya pasti tidak akan pernah mengira kalau Arzky bukanlah Anak kandung dari Amira dan Arya.

“Kak, Arzky harus mandi “ tutur Amira yang mau meminta Arzky dari gendongan Arya. “nanti dulu sayang, kakak masih mau main sama Arzky" Arya yang tampak enggan untuk memberikan Arzky yang masih tertawa dengan bahagia karena bisa bertemu dengan Papanya.

“Tapi kak, kalau kesorean enggak bagus “ Ujar Amira

“ Arzky masih mau main sama, papa kan?” tanya Arya pada Arzky yang tentu saja hanya di sahutnya dengan suara tawa, akibat Arya yang melempar-lemparkan tubuh mungilnya ke atas yang membuat Arzky tampak girang

“ Kamu lebih baik mengurus yang lain, biar kakak yang nanti memandikan Arzky" Arya kembali bersuara ketiak Amira sudah mulai menampakkan wajah kesalnya

“ ya, sudah kalau itu mau kakak, tapi ingat jangan terlalu sore memandikan Arzky, kalau begitu Amira mau bantu ibu dulu “ tutur Amira sebelum meninggalkan Ayah dan anak tersebut. Ya, Amira harap semuanya baik-baik saja.

TIKA HATIMU RAGU AKAN PERASAANMU DAN KESETIAAN DIA. MAKA INGATLAH MASA INDAHMU DENGAN DIA...

jodoh (Wedding Day)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang