XXIII [Seoul;Rest]

2.5K 379 76
                                    


-

Changbin melewati masa rehabilitasinya dengan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Changbin melewati masa rehabilitasinya dengan baik. Ia memiliki kemauan dan berjalan dengan cepat. Kini lelaki itu mau makan, walaupun harus Chaewon yang suapi. Lelaki itu mau memejamkan mata sampai terlelap asal Chaewon selalu memeluknya.

Memang awalnya tidak terpikirkan Changbin akan menjadi sosok pemuda yang manja, alibi karena masa lalu yang begitu kelam juga jadi alasan kenapa Chaewon harus disisi nya sekarang.

Semua telah usai. Semua permasalahan telah berakhir.

Sekarang tidak ada yang harus dipertahankan untuk tinggal di Los Angeles. Kini saatnya ia pulang antarkan si gadis ke Korea, dan hidup bahagia selamanya sesuai rencana.

Tulang-tulang yang biasanya memikul semua beban satu persatu mulai hilang. Bahunya terasa ringan sambil rangkul gadis kesayangannya.

Han juga harus mengurus bar nya kembali. Tidak akan ada campur tangan lagi, semoga saja. Lelaki berambut nyentrik sudah pamit pulang pagi tadi, buru-buru karena banyak yang harus dikerjakan.

Minghao yang mengikuti rehabilitasi juga sama. Di gandeng oleh kekasih sehidup semati.

Itupun bukan urusannya. Urusan Changbin telah selesai. Semua kisah di Las Vegas sampai di Los Angeles hanya kenangan yang menyisakan abu hitam. Tidak perlu diingat.

"Chae."

Changbin masih setia pegangi jemari mungil Chaewon. Si gadis yang duduknya terasa nyaman gak nyaman pandangi jalanan Kota Seoul sore ini.

"Kenapa?" tanya Changbin pelan.

Mereka di dalam taksi. Dengan perbekalan seadanya karena Changbin akan belikan apapun yang si gadis inginkan nantinya. Tas punggung dibawa si pemuda, cuma berbekal beberapa potong baju.

Berterima kasihlah pada Han, sosok sahabat yang bisa mengomel dari A sampai Z tapi begitu hangat. Dengan senang hati memberi tumpangan gratis di Jet milik perusahaan temannya itu.

Chaewon menggeleng, "Bukan apa-apa."

Kini musim semi menyelimuti Korea, bunga-bunga sakura bermekaran bersama tanaman hijau segar gatal minta dipetik. Suhu standar injak 20 derajat, angin menusuk tapi tidak hujan.

Seoul adalah ibukota yang ramai. Ramai dengan turis sampai dengan warga lokal. Papan film reklame besar di pertokoan menyala sepanjang sore hingga dini hari menyapa, para pejalan kaki yang kelelahan setelah selesai bekerja. Bus-bus datang tepat waktu berhenti di halte.

Penjual makanan di sisi jalan menyapa indra penciuman keduanya, terlebih yang lebih muda.

Chaewon tepuk lengan Changbin gak sabaran sambil terus pandangi jalanan, "Mr. Seo, gimana kalau teokkebi buat makan malem?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

22 Days - Changbin x ChaewonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang