Mulai chapter ini cerita akan full flashback :)
🐢🐢🐢
Krist tidak akan pernah menyangka jika apa yang di lihatnya hari itu, akan mengubah segala kehidupannya yang awalnya baik-baik saja menjadi tak menentu. Bukan hanya kisah cintanya, tetapi banyak hal yang membingungkan itu menjerumuskannya pada sebuah cerita rumit yang tak bisa Ia urai meskipun Ia sudah mencoba untuk melepaskan belenggu yang kini menjeratnya.
Setelah melihat kepergian kedua orang yang sangat dirinya percayai itu, Krist memutuskan untuk mengikutinya, penasaran dengan apa yang mereka akan lakukan. Sebenarnya Krist tak punya pikiran buruk tentang Singto dan juga Plustor sampai detik ini. Namun, rasa penasaran itu membuatnya memutuskan untuk melakukan hal ini dan melihat kemanakah pasangannya membawa sahabatnya itu pergi.
Mungkin terlihat bodoh, tetapi Krist bukanlah pria yang bisa berpikiran negatif terhadap orang lain. Selalu berpikir jika setiap orang yang berada di sekelilingnya itu baik, sebab Krist juga melakukan hal sama terhadap orang lain.
Pria yang tengah bersama Singto, itu adalah sahabat baiknya. Jangan bertanya berapa lama mereka sudah menjalin hubungan pertemanan, karena itu sudah sangat lama. Bukan kurung waktu satu ataupun dua tahun, tetapi hampir 13 tahun, dari keduanya kecil hingga sudah sebesar sekarang mereka selalu bersama. Tidak ada yang memisahkan mereka.
Bisa dibilang jika Plustor itu adalah orang yang paling dekat dengannya, bahkan lebih dekat dengannya di bandingkan saudara ataupun kedua orang tuanya sekalipun, mereka hampir setiap hari bertemu dan juga bermain bersama.
Krist selalu menceritakan apapun pada Plustor dan juga selalu mendengarkan semua masalah Plustor, keduanya sama seperti sahabat pada umumnya, saling melengkapi, dan selalu ada di saat salah satu dari mereka membutuhkannya. Bahkan Krist selalu membantu pria itu sebisanya untuk menyelesaikan setiap masalah yang pria itu hadapi, tidak mau pria yang sudah di anggapnya seperti adik sendiri itu kesusahan, di kota ini, karena Plustor sendirian di sini. Ia hanya memiliki Krist dan juga satu lagi sahabat mereka yang menemaninya.
**
Taksi yang Krist tumpangi kini berhenti tepat di depan Siam center, karena mobil yang di kendarai Singto terhenti di sana, membuat Krist langsung turun dan berjalan mengikuti kemana perginya kedua pria itu dari kejauhan. Tak mau ketahuan jika Ia mengikuti keduanya.
Mereka berjalan bersama di tengah keramaian yang memenuhi tempat itu, berjalan di tengah-tengah banyaknya orang yang berlalu lalang dengan kegiatannya masing-masing dengan bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih.
Bahkan kemesraan mereka semakin lama semakin menjadi, hal itu tidak luput dari pengelihatannya dan juga pandangan Krist. Saat Plustor semakin erat memeluk lengan kekasihnya itu. Entah kenapa rasanya ada sesuatu yang menyesakan ketika Krist melihatnya, ada perasaan tidak rela pula yang menguar begitu saja, tetapi pria manis itu mengenyahkan pikiran itu jauh-jauh darinya.
'Plustor bukan pria seperti itu.' Batin Krist.
Jauh sebelum Krist mengenal Singto keduanya sudah bersama, hingga tak mungkin ini terjadi. Ia tahu bagaimana Plustor selama ini. Pria itu bukan seseorang yang mudah berpergian dengan orang lain dan sedikit tertutup. Bahkan hampir tidak pernah memikirkan tentang pasangan yang pria itu pikirkan hanyalah kuliahnya. Krist mengenalnya dengan baik.
Hingga Krist menepis semua perasaan curiganya, tidak mempercayai pemikirannya sendiri. Krist lebih mempercayai kedua orang itu.
Krist terus mengikuti langkah kaki keduanya, sampai akhirnya Singto dan juga Plustor memasuki sebuah restoran, sedangkan Krist hanya menatapnya diam-diam lewat kejauhan dari luar jendela kaca tembus pandang yang berada di luar restoran, karena jika dia masuk ke dalam keduanya akan sadar kalau dirinya mengikuti mereka sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me ( Krist x Singto Vers. )
Fanfiction[ Completed ] Bagaimana jika Kekasihmu tak sebaik yang kau kira? Warning! cerita ini mengandung unsur yaoi / boyslove / boyxboy.