Cahaya matahari bersinar sangat terik ketika mobil yang tengah di kendarai oleh Krist menepi pada sebuah kafe, tempatnya berjanji untuk bertemu dengan Singto. Pria manis itu keluar lebih dulu dari dalam mobil, kemudian membukakan pintu samping mobilnya dan tidak lama keluarlah Plustor dari dalam sana, sementara Gun membuka pintu belakang mobil itu, Ia menatap ke arah Plustor dengan penuh selidik, tidak tahu mengapa perasaan Gun menjadi tidak enak hari ini.
Ketiganya berjalan memasuki kafe. mencari keberadaan Singto, karena daritadi saat dirinya menelepon pria itu, sang kekasih tidak mengangkat panggilan telepon dari Krist.
Sampai akhirnya merekapun menemukan pria itu kini tengah duduk sendirian pada meja ujung di sudut kafe tadu dengan raut wajah tidak bersahabat sama sekali. Singto menatap Krist dengan dingin, sesuatu hal yang tak pernah di lakukan pria itu kepada kekasihnya.
"Phi Sing, sudah lama?"
Krist mendudukkan dirinya di samping Singto, tetapi pria itu hanya diam saja tidak menjawabnya. Seolah tengah kesal pada pria manis itu.
"Phi Sing, kenapa? Phi sakit?"
Diarahkan tangannya untuk menyentuh Singto, tetapi pria tadi justru menepisnya. Tak mau Krist menyentuhnya, tentu saja Krist kaget.
Sadar dengan perlakuan berbeda dari kekasihnya itu, membuat Krist terdiam dan menatap Singto dengan seksama. Pria itu sepertinya terlihat tengah marah akan sesuatu hal, tetapi Krist tidak tahu apa.
Apa Ia membuat kesalahan?
Tidak biasanya Singto diam saja seperti ini, biasanya pria itu sangat jail padanya, tetapi sekarang tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya.
"Phi kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?"
"Kenapa kau masih dekat dengan Mond."
Nada bicara Singto juga kini berubah dingin, tak sehangat biasanya. Krist menjadi benar-benar bingung, karena selama 3 tahun bersama baru kali ini Singto bersikap seperti ini padanya. Dan begitu mendengar nama Mond disebut Krist langsung menyergit heran, apa hubungannya semua ini dengan Mond.
"Tentu saja, Mondkan sepupuku."
"Jangan bersikap bodoh Krist, jelas-jelas dia itu menyukaimu, aku tidak suka kau dekat dengannya, kau tahu itukan, tapi kenapa kau masih terus dekat dengannya, bahkan bermesraan seperti itu denganya."
"Mond menyukaiku? Tidak mungkin dia itu saudaraku, dan juga bagaimana aku bisa menjauhinya, dia sudah seperti kakakku phi, dia sama seperti Phi New dan juga aku tidak bermesraan denganya."
Singto yang mendengarnya justru semakin kesal, padahal Ia bisa melihat dengan jelas apa yang dilakukan oleh Krist dan Mond. Keduanya berpelukan bahkan pria itu mencium pipi kekasihnya, apa seperti itu terlihat seperti saudara sepupu? Apa itu cara seorang kakak memperlakukan adiknya?
"Berhenti berbohong Krist, aku sudah melihat semuanya."
"Aku tidak berbohong Phi."
"Aku tidak perduli, aku kecewa padamu."
Krist hanya terdiam mendengar penuturan Singto, memang Ia tengah pernah berbuat kesalahan, apa Krist pernah berbohong selama ini dan kapan Singto melihatnya bermesraan dengan Mond?
"Jadi maksud Phi, aku berbohong dan berselingkuh dengan Mond? Apa tidak ada hal yang masuk akal lagi? Mond itu saudaraku, kenapa kau bersikap seperti ini, aku selalu percaya padamu tapi kau selalu saja mencurigaiku."
"Tapi itu kenyataan, jika aku tidak melihatnya mana mungkin aku akan bersikap seperti ini, apa aku tidak cukup untukmu?"
"Apa maksudmu, hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me ( Krist x Singto Vers. )
Fiksi Penggemar[ Completed ] Bagaimana jika Kekasihmu tak sebaik yang kau kira? Warning! cerita ini mengandung unsur yaoi / boyslove / boyxboy.