1. First Snow

2.2K 183 63
                                    

Monday night at 2:30That moment that feltLike the last timeSolar - Hello

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Monday night at 2:30
That moment that felt
Like the last time
Solar - Hello

-------------🍀

Jalan beraspal mulai ditutupi oleh putih nya salju, orang-orang mulai berlalu lalang, berjalan dengan cepat untuk pulang ke rumah atau kemanapun tujuan mereka, saat salju mulai turun lebih lebat orang-orang akan lebih banyak tinggal di rumah dan menghangatkan diri dengan segelas kopi atau teh panas atau juga mungkin alkohol.

Suara gelak tawa anak-anak terdengar, sambil berlarian mereka mengejar butiran salju yang turun, tak cukup banyak salju untuk memulai perang snow ball, Venus melambaikan tangan nya pada seorang anak yang tak sengaja bersitatap dengan nya.

Wajah nya cantik sekali, mirip bule… well… dia kan memang orang bule Venus, batin nya jengah.

Anak bermata biru itu tersenyum, memamerkan gigi ompong nya dan membalas lambaian tangan nya dengan 10 kali lebih semangat, membuat Venus tersenyum malu juga bahagia.

Ia perlu mengingatkan dirinya jika ia masih berusia 18 tahun untuk memiliki seorang anak saat merasa terlalu gemas dengan anak kecil itu.

Venus meniup kedua tangan nya sebelum memasukan nya ke dalam saku jaket tebal nya, jalanan menjadi kian sepi dan tiba saat nya hanya ada ia seorang diri disini, begitu damai dan tenang.

Ia memikirkan sebuah kemungkinan jika hanya ia seorang yang ada di dunia ini, bagaimana ia bisa bereproduksi, dengan membelah diri sendiri? seperti amoeba?

Ia akan melewati jalan ini setiap hari dan berbicara dengan diri nya sendiri, menikmati semua yang ada di sekitar nya untuk diri nya sen-hmmmppph!

Langkah Venus mendadak terhenti saat sebuah tangan mendarat di atas mulut nya, tangan asing lain nya ia rasakan memeluk tubuh nya dari belakang untuk menahan tubuh nya tetap di tempat.

Venus memberontak, tentu! Ia berusaha melepaskan diri dan saat tubuh nya semakin di tarik ke belakang punggung nya menabrak sesuatu yang bidang dan keras.

Venus bersiap menjulurkan lidah nya untuk meludahi tangan yang ada di atas mulut nya saat ia mendengar sebuah suara berbisik dengan berat tepat di samping telinga nya membuat ia tak hanya mendengar suara nya namun juga mencium aroma tubuh si pemilik tangan.

Dan Venus merasa tak asing dengan kedua nya…

“Diam” bisik nya.

Aroma ini sungguh tak asing dan begitu… menenangkan hingga Venus ingin menangis karena hanyut dalam kedamaian dan... kerinduan.

Tangan Venus bergerak ke tempat dimana jemari itu menutup mulut nya, ia meraba nya seperti orang buta, menyentuh tiap ruas jari dan kuku nya.

Air mata Venus seketika itu juga jatuh, membasahi tangan yang menyumpal mulut nya, perlahan tangan itu mengendur namun tetap di tempat nya untuk beberapa saat sebelum ia melepaskan nya namun tidak dengan pelukan nya di tubuh Venus, punggung Venus masih bersandar pada dada keras nya dan Venus tak tau lagi mana tempat di dunia ini yang lebih nyaman di banding tempat nya bersender saat ini.

THE BLACK MARBLEWhere stories live. Discover now